online stats Tips and tricks about computer
Blinkie Text Generator at TextSpace.net
BERANDATENTANG SAYAFACEBOOKFRIENDSTERTWITTERCLIXSENSEGOOGLEYAHOO!MSNBLOGGER

Sabtu, 07 September 2013

Cara mempercepat koneksi download

1. Harus punya downloader seperti Internet Download Manager (dalam postingan ini akan dibahas menggunakan IDM.
2. Jika menggunakan IDM , Klik Menu "Downloads" -> "Options" -> Pilih Tab "Proxy / Socks"
3. Buka Web Untuk Check Proxy Seperti , http://www.Hidemyass.com/proxy-list/
4. Pilih Country atau Negara : Singapore & Rusia. Pilih salah satu, kalau salah satu lambat atau lemot ganti yang satunya. Kalau mau coba lain juga tidak masalah.
5. Cari Port  " 3128 " (port Download) kalau 8080 adalah port Browsing atau INet .
6. Pilih Yang Benar , yang Speed Kencang , kalau Hijau Semua Bagus Seklai donk mantap kan
7. Setelah menemukan tambahkan ke IDM anda. Lihat ke langkah nomor 2.
8. Centang "Use Proxy", lalu klik Advance.
9. Masukkan address ke Protocol Text Https dan Http. Letakkan secara benar jangan sampai tertukar.
10. Lalu "OK"
11. Silahkan download sepuasnya. 
Baca Selengkapnya...

Sejarah Singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

source: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS
Baca Selengkapnya...

Bipolar Junction Transistor



Pengertian Bipolar Junction Transistor
Bipolar Junction Transistor (BJT) adalah salah satu jenis dari transistor. Ini adalah peranti tiga-saluran yang terbuat dari bahan semikonduktor terkotori. Dinamai bipolar karena operasinya menyertakan baik elektron maupun lubang elektron, berlawanan dengan transistor ekakutub seperti FET yang hanya menggunakan salah satu pembawa. Walaupun sebagian kecil dari arus transistor adalah pembawa mayoritas, hampir semua arus transistor adalah dikarenakan pembawa minoritas, sehingga BJT diklasifikasikan sebagai peranti pembawa-minoritas.


Strukur Bipolar Junction Transistor
BJT terdiri dari tiga daerah semikonduktor yang berbeda pengotorannya, yaitu daerah emitor, daerah basis dan daerah kolektor. Daerah-daerah tersebut adalah tipe-p, tipe-n dan tipe-p pada transistor PNP, dan tipe-n, tipe-p dan tipe-n pada transistor NPN. Setiap daerah semikonduktor disambungkan ke saluran yang juga dinamai emitor (E), basis (B) dan kolektor (C). Basis secara fisik terletak di antara emitor dan kolektor, dan dibuat dari bahan semikonduktor terkotori ringan resistivitas tinggi. Kolektor mengelilingi daerah emitor, membuat hampir tidak mungkin untuk mengumpulkan elektron yang diinjeksikan ke daerah basis untuk melarikan diri, membuat harga α sangat dekat ke satu, dan juga memberikan β yang lebih besar. Irisan dari BJT menunjukkan bahwa pertemuan kolektor-basis jauh lebih besar dari pertemuan kolektor-basis. Transistor pertemuan dwikutub tidak seperti transistor lainnya karena biasanya bukan merupakan peranti simetris. Ini berarti dengan mempertukarkan kolektor dan emitor membuat transistor meninggalkan moda aktif-maju dan mulai beroperasi pada moda terbalik. Karena struktur internal transistor dioptimalkan untuk operasi moda aktif-maju, mempertukarkan kolektor dan emitor membuat harga α dan β pada operasi mundur jauh lebih kecil dari harga operasi maju, seringkali α bahkan kurang dari 0.5. Buruknya simetrisitas terutama dikarenakan perbandingan pengotoran pada emitor dan kolektor. Emitor dikotori berat, sedangkan kolektor dikotori ringan, memungkinkan tegangan panjar terbalik yang besar sebelum pertemuan kolektor-basis bobol. Pertemuan kolektor-basis dipanjar terbalik pada operasi normal. Alasan emitor dikotori berat adalah untuk memperbesar efisiensi injeksi, yaitu perbandingan antara pembawa yang diinjeksikan oleh emitor dengan yang diinjeksikan oleh basis. Untuk penguatan arus yang tinggi, hampir semua pembawa yang diinjeksikan ke pertemuan emitor-basis harus datang dari emitor. Perubahan kecil pada tegangan yang dikenakan membentangi saluran basis-emitor menyebabkan arus yang mengalir di antara emitor dan kolektor untuk berubah dengan signifikan. Efek ini dapat digunakan untuk menguatkan tegangan atau arus masukan. BJT dapat dianggap sebagai sumber arus terkendali tegangan, lebih sederhana dianggap sebagai sumber arus terkendali arus, atau penguat arus, dikarenakan rendahnya impedansi pada basis. Transistor-transistor awal dibuat dari germanium tetapi hampir semua BJT modern dibuat dari silikon. Beberapa transistor juga dibuat dari galium arsenid, terutama untuk penggunaan kecepatan tinggi.


Jenis-Jenis Bipolar Junction Transistor
1.      NPN
NPN adalah satu dari dua tipe BJT, dimana huruf N dan P menunjukkan pembawa muatan mayoritas pada daerah yang berbeda dalam transistor. Hampir semua BJT yang digunakan saat ini adalah NPN karena pergerakan elektron dalam semikonduktor jauh lebih tinggi daripada pergerakan lubang, memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi. Transistor NPN terdiri dari selapis semikonduktor tipe-p di antara dua lapisan tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada tunggal emitor dikuatkan di keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi daripada emitor. Tanda panah dalam simbol diletakkan pada kaki emitor dan menunjuk keluar (arah aliran arus konvensional ketika peranti dipanjar maju).

2.      PNP
Transistor PNP terdiri dari selapis semikonduktor tipe-n di antara dua lapis semikonduktor tipe-p. Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika basis lebih rendah daripada emitor. Tanda panah pada simbol diletakkan pada emitor dan menunjuk kedalam.


Prinsip Kerja Bipolar Junction Transistor
BJT (Bipolar Junction Transistor) tersusun atas tiga material semikonduktor terdoping yang dipisahkan oleh dua sambungan pn. Ketiga material semikonduktor tersebut dikenal dalam BJT sebagai emitter, base dan kolektor (Gambar 1). Daerah base merupakan semikonduktor dengan sedikit doping dan sangat tipis bila dibandingkan dengan emitter (doping paling banyak) maupun kolektor (semikonduktor berdoping sedang). Karena strukturnya fisiknya yang seperti itu, terdapat dua jenis BJT. Tipe pertama terdiri dari dua daerah n yang dipisahkan oleh daerah p (npn), dan tipe lainnya terdiri dari dua daerah p yang dipisahkan oleh daerah n (pnp). Sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan emitter dikenal sebagai sambungan base-emiter (base-emitter junction), sedangkan sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan kolektor dikenal sebagai sambungan base-kolektor (base-collector junction).

Gambar 2 menunjukkan simbol skematik untuk bipolar junction transistor tipe npn dan pnp. Istilah bipolar digunakan karena adanya elektron dan hole sebagai muatan pembawa (carriers) didalam struktur transistor.

Gambar 3 menunjukkan rangkaian kedua jenis transistor npn dan pnp dalam mode operasi aktif transistor sebagai amplifier. Pada kedua rangkaian, sambungan base-emiter (BE) dibias maju (forward-biased) sedangkan sambungan base-kolektor (BC) dibias mundur (reverse-biased).

Sebagai gambaran dan ilustrasi kerja transistor BJT, misalkan pada transistor npn (gambar 4). Ketika base dihubungkan dengan catu tegangan positif dan emiter dicatu dengan tegangan negatif maka daerah depletion BE akan menyempit. Pencatuan ini akan mengurangi tegangan barrier internal sehingga muatan mayoritas (tipe n) mampu untuk melewati daerah sambungan pn yang ada. Beberapa hole dan elektron akan mengalami rekombinasi di daerah sambungan sehingga arus mengalir melalui device dibawa oleh hole pada base(daerah tipe-p) dan elektron pada emiter (daerah tipe-n ). Karena derajat doping pada emiter (daerah tipe n) lebih besar daripada base (daerah tipe p), arus maju akan dibawa lebih banyak oleh elektron. Aliran dari muatan minoritas akan mampu melewati sambungan pn sebagai kondisi reverse bias tetapi pada skala yang kecil sehingga arus yang timbul pun sangat kecil dan dapat diabaikan.

Elektron banyak mengalir dari emiter ke daerah base yang tipis. Karena daerah base berdoping sedikit, elektron pada hole tidak dapat berekombinasi seluruhnya tetapi berdifusi ke dalam daerah depletion BC. Karena base dicatu negatif dan kolektor dicatu positif (reverse bias), maka depletion BC akan melebar. Pada daerah depletion BC, elektron yang mengalir dari emiter ke base akan terpampat pada daerah depletion BC. Karena pada daerah kolektor terdapat muatan minoritas (ion positif) maka pada daerah sambungan BC akan terbentuk medan listrik oleh gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif sehingga elektron tertarik kedaerah kolektor. Arus listrik kemudian akan mengalir melalui device.

Bipolar Junction Transistor (BJT) merupakan “current-amplifying device”, artinya BJT mengontrol jumlah arus yang mengalir pada basis dengan cara mengatur arus yang mengalir pada kolektor


Mode Operasi BJT

Berdasarkan kurva Hubungan VCE, IC dan IB ada beberapa region yang menunjukkan daerah kerja transistor. Pertama adalah daerah saturasi, lalu daerah cut-off, kemudian daerah aktif dan seterusnya daerah breakdown.

Table.  Mode Operasi Transistor Bipolar
Mode
Junction
Emitter-Base
Junction
 Collector-Base
Function
Aktif
Forward bias
Reverse bias
Normal Amplifier (Sering digunakan)
Cut-off
Reverse bias
Reverse bias
Open switch
Saturation
Forward bias
Forward bias
Close switch
Breakdown
Reverse bias
Forward bias
Low gain amplifier

Ket
  • Daerah Aktif >> Transistor beroperasi sebagai penguat dan Ic = β.Ib
Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah aktif, yaitu ketika  arus IC konstans terhadap berapapun nilai VCE. Dari kurva ini diperlihatkan bahwa arus IC hanya tergantung dari besar arus IB. Daerah kerja ini biasa juga disebut daerah linear (linear region).
  • Saturation   >>   Transistor "fully-ON", Ic = I(saturation)
Daerah saturasi adalah mulai dari VCE  = 0 volt sampai kira-kira 0.7 volt (transistor silikon). Ini diakibatkan oleh efek p-n junction kolektor-basis yang membutuhkan tegangan yang cukup agar mampu mengalirkan elektron sama seperti dioda.  
  • Cut-off   >>  Transistor menjadi "fully-OFF", Ic = 0
Daerah dimana Vce masih cukup kecil sehingga Arus IC = 0 atau IB = 0. Transistor dalam kondisi off
  • Daerah Breakdown
Dari kurva kolektor, terlihat jika tegangan VCE  lebih dari 40 V, arus IC menanjak naik dengan cepat. Transistor pada daerah ini disebut berada pada daerah breakdown. Seharusnya transistor tidak boleh bekerja pada daerah ini, karena akan dapat merusak transistor tersebut. Untuk berbagai jenis transistor nilai tegangan VCE max  yang diperbolehkan sebelum breakdown bervariasi.

Konfigurasi Bipolar Junction Transistor
Karena Bipolar Transistor merupakan komponen atau piranti yang mempunyai tiga terminal, maka dimungkinkan memiliki 3 konfigurasi rangkaian dengan satu terminal menjadi input dan output yang sama.
Setiap konfigurasi mempunya respon yang berbeda untuk setiap sinyal input dalam rangkaian
1.      Common Base Configuration - Mempunyai “Voltage Gain” tanpa “Current Gain”.
2.      Common Emitter Configuration - Mempunyai “Current dan Voltage Gain”.
3.      Common Collector Configuration-Mempunyai “Current Gain Tanpa Voltage Gain”.


Karakteristik Arus Bipolar Junction Transistor
  1. Alpha (α) >> αdc = IC/IE
Alpha (α) adalah perbandingan arus kolektor terhadap arus emitor. idealnya besar α dc adalah = 1 (satu). Namun umumnya transistor yang ada di pasaran memiliki α dc kurang lebih antara 0.95 sampai 0.99.

  1. Beta (β) >> β = IC/IB 
Beta (β) didefenisikan sebagai besar perbandingan antara arus kolektor dengan arus basis. Artinya Beta (β)adalah parameter yang menunjukkan kemampuan penguatan arus (current gain) dari suatu transistor. 


Pabrikasi BJT
Pabrikasi BJT dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu struktur transistor-alloy melalui difusi dan struktur transistor planar. Kolektor terbuat dari chip semikonduktor tipe-n dengan ketebalan kurang dari 1 mm2. Daerah basis dibuat dengan proses difusi kemudian dibuat kontak logam untuk dihubungkan dengan kaki basis. Daerah emitor dibuat dengan teknik alloy pada daerah basis. Sebagai hasilnya berupa sebuah pasangan sambungan p-n yang dipisahkan oleh daerah basis kira-kira setebal kertas.

Untuk struktur planar, suatu lapisan tipe-n dengan tingkat doping rendah ditumbuhkan di atas substrat n+ (tanda + menunjukkan tingkat doping sangat tinggi). Setelah melalui proses oksidasi pada permukaan, sebuah jendela (window) dibuka dengan proses penggerusan (etching) dan suatu pengotor (p) dimasukkan ke kristal dengan proses difusi untuk membentuk sambungan (junction). Sekali lagi setelah melalui reoksidasi, sebuah jendela kecil dibuka untuk proses difusi pembentukan daerah emitor (n).



Pembiasan Pada Transistor NPN
Transistor bipolar memiliki dua junction yaitu junction Emitor – Basis dan Junction Basis-Kolektor. Seperti pada dioda, arus listrik akan mengalir jika material P diberi bias positif, yaitu jika tegangan pada material P lebih positif dari material N. Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction basis-emiter diberi bias positif (forward bias) sedangkan basis-kolektor mendapat bias negatif (reverse bias).

Karena basis-emiter mendapat bias foward seperti pada dioda, elektron mengalir dari emiter menuju basis. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif sebab mendapat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih positif, aliran elektron bergerak menuju kutub + battery . Bila tidak ada kolektor, seluruh aliran elektron akan menuju basis, seperti pada dioda. Karena lebar basis yang sangat tipis, maka hanya sebagian kecil elektron yang dapat bergabung dengan hole yang ada pada basis. Sebagian besar elektron akan menembus lapisan basis menuju kolektor. Inilah alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi sebuah transistor.Persyaratannya adalah lebar basis harus sangat tipis sehingga dapat ditembus oleh elektron.

Jika tegangan basis-emitor dibalik (reverse bias), tidak akan terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika basis – emitor diberi bias maju (forward bias), maka elektron pada emitor akan mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan besar arus bias basis yang diberikan. Dengan demikian ternyata, arus basis mengatur banyaknya elektron yang mengalir dari emitor menuju kolektor. Ini yang dinamakan efek penguatan transistor, karena arus basis yang kecil menghasilkan arus emitor-kolektor yang lebih besar. Istilah amplifier (penguatan) menjadi kurang tepat, karena dengan penjelasan tersebut sebenarnya yang terjadi bukan penguatan, melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang lebih besar. Juga dapat dijelaskan bahwa basis mengatur, membuka dan menutup aliran arus emiter-kolektor sehingga berfungsi sebagai saklar (switch on/off).


Pembiasan Pada Transistor PNP
Pada transistor PNP, fenomena yang sama dapat dijelaskan dengan memberikan bias seperti pada gambar berikut. Dalam hal ini yang disebut perpindahan arus adalah arus hole. Karena emitor-basis mendapat bias foward maka seperti pada dioda, hole mengalir dari emitor menuju basis. Kolektor pada rangkaian ini lebih negatif sebab mendapat tegangan negatif. Karena kolektor ini lebih negatif, aliran holehole akan menuju basis seperti pada dioda. Tetapi karena lebar basis yang sangat tipis, hanya sebagian kecil hole yang dapat bergabung dengan elektron yang ada pada basis. Sebagian besar akan menembus lapisan basis menuju kolektor. Inilah alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi sebuah transistor. Persyaratannya adalah lebar basis harus sangat tipis sehingga dapat dilalui oleh hole.bergerak menuju kutub negatif baterai ini. Bila tidak ada kolektor, seluruh aliran.


Penggunaan
BJT tetap menjadi peranti pilihan untuk beberapa penggunaan, seperti sirkuit diskrit, karena tersedia banyak jenis BJT, transkonduktansinya yang tinggi serta resistansi kekuasannya yang tinggi dibandingkan dengan MOSFET. BJT juga dipilih untuk sirkuit analog khusus, terutama penggunaan frekuensi sangat tinggi (VHF), seperti sirkuit frekuensi radio untuk sistem nirkabel. Transistor dwikutub dapat dikombinasikan dengan MOSFET dalam sebuah sirkuit terpadu dengan menggunakan proses BiCMOS untuk membuat sirkuit inovatif yang menggunakan kelebihan kedua tipe transistor.


Sensor suhu
Karena ketergantungan suhu dan arus pada tegangan panjar maju pertemuan basis-emitor yang dapat dihitung, sebuah BJT dapat digunakan untuk mengukur suhu dengan menghitung perbedaan dua tegangan pada dua arus panjar yang berbeda dengan perbandingan yang diketahui.


Pengubah logaritmik
Karena tegangan basis-emitor berubah sebagai fungsi logaritmik dari arus basis-emitor dan kolektor-emitor, sebuah BJT dapat juga digunakan untuk menghitung logaritma dan anti-logaritma. Sebuah dioda sebenarnya juga dapat melakukan fungsi ini, tetapi transistor memberikan fleksibilitas yang lebih besar.


Kerawanan
Pemaparan transistor ke radiasi menyebalan kerusakan radiasi. Radiasi menyebabkan penimbunan molekul cacat di daerah basis yang berlaku sebagai pusat penggabungan kembali. Hasil dari pengurangan umur pembawa minoritas menyebabkan transistor kehilangan penguatan.
BJT daya beresiko mengalami moda kegagalan yang dinamakan dobrakan sekunder. Pada moda kegagalan ini, beberapa titik pada kepingan semikonduktor menjadi panas dikarenakan arus yang mengalirinya. Bahang yang ditimbulkan menyebabkan pembawa lebih mudah bergerak. Sebagai hasilnya, bagian terpanas dari kepingan semikonduktor menghantarkan lebih banyak lagi arus. Proses regeneratif ini akan terus berlanjut hingga transistor mengalami kegagalan total atau pencatu daya mengalami kegagalan.


Pemodelan Bipolar Junction Transistor
Dalam menganalisa rangkaian transistor, ada dua hal yang harus diketahui yaitu analisa dc dan ac. Analisa dc dalam hal ini pembiasan dc transistor BJT sudah dibahas di Elektronika 1. Dalam bab ini akan dibahas respon ac sinyal kecil (small-signal) penguat BJT dengan menggunakan pemodelan yang paling sering digunakan untuk menganalisa sebuah transistor dalam hal sinusoidal ac.

Salah satu perhatian pertama kita dalam  menganalisa sinusoidal ac rangkaian transistor adalah besarnya sinyal input. Ini akan menentukan apakah teknik sinyal kecil atau sinyal besar yang seharusnya digunakan. Ada dua model yang umum digunakan di institusi pendidikan dan di industri dalam analisa ac sinyal kecil rangkaian transistor yaitu model re dan model hybrid. Persamaan-persamaan untuk memperoleh parameter Zi dan Zo dengan menggunakan model re dan model hybrid dalam bab ini adalah persamaan untuk memperoleh impedansi input dan impedansi output untuk sebuah transistor itu sendiri, belum merupakan impedansi input dan impedansi output untuk sebuah rangkaian keseluruhan yang menggunakan komponen transistor.

  1. MODEL re
Model re menggunakan sebuah dioda dan sebuah sumber arus yang dikendalikan untuk menjelaskan prinsip kerja sebuah transistor dalam wilayah kerjanya. Sumber arus di output merupakan  arus yang dikendalikan oleh arus input transistor. Karena transistor terbuat dari tiga bahan semikonduktor ekstrinsik yang disusun dengan polaritas saling berlawanan sehingga dianggap seperti dua dioda yang merupakan gabungan dua bahan semikonduktor yang berlawanan polaritas sebagaimana yang telah dijelaskan di Elektronika 1 mengenai konstuksi sebuah dioda.

Gambar 1.1 memperlihatkan sebuah konfigurasi dasar common basis. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada wilayah kerja aktif sebuah transistor, sebuah junction dibias maju sementara yang lain dibias balik. Junction yang dibias maju berfungsi seperti sebuah dioda.

Tahanan ac dioda dapat ditentukan dengan persamaan rac = 26 mV / ID, dimana ID adalah arus dc yang melalui dioda pada titik kerja transistor (titik Q). Pada transistor arus dioda sama dengan arus emiter sehingga persamaannya menjadi:
Re = 26 mV / Ie 

  1. Konfigurasi Common Emiter
Untuk konfigurasi dasar common emiter seperti pada gambar 1.4, transistor yang akan dianalisa adalah transistor npn dengan terminal input adalah antara basis dan emiter sementara terminal output adalah antara kolektor dan emiter, dimana emiter menjadi common antara input dan output. Model pendekatan konfigurasi ini terlihat pada gambar 1.5 dan jika dioda diganti dengan re akan dihasilkan rangkaian seperti gambar 1.6. Pada konfigurasi ini, arus basis adalah arus input sementara arus output adalah Ic.

  1. Konfigurasi Common Kolektor
Untuk konfigurasi common kolektor, model konfigurasi common emiter dapat digunakan dengan menukar posisi kolektor ke emiter dan sebaliknya sehingga arah arus basis dan arus kolektor berlawanan dengan arah arus pada konfigurasi common emiter. Pada konfigurasi ini kolektor dipakai bersama antara terminal input (basis) dan terminal output (emiter).
Baca Selengkapnya...

Jaringan Komputer

1. Apakah yang dimaksud: range IP tiap kelas,network address, broadcast address, IP host, subnetmask, jumlah host maksimum, jumlah network maksimum dan sebagainya. Jawab: Range IP tiap kelas adalah jangkauan atau rentang alamat IP yang dapat digunakan dalam jaringan. 2. Carilah informasi mengenai Subnetting dan bagaimana cara melakukan subnetting pada alamat jaringan di Ipv4. 3. Seorang network administrator jaringan ingin membangun jaringan menggunakan metode pengalamatan dengan kelas C dimana Network ID yakni 192.168.81.0 dengan subnetmask 255.255.255.240. Maka carilah: a. Berapa banyak kemungkinan jumlah jaringan yang tersedia untuk digunakan. Jawab: Banyaknya jaringan yang tersedia untuk digunakan adalah sebanyak 16 jaringan. b. Berapa banyak kemungkinan jumlah host untuk setiap jaringan yang tersedia. Jawab: Jumlah host untuk setiap jaringan adalah sebanyak 14 host, dengan 1 Network Address dan 1 Broadcast Address. Sehingga dalam setiap jaringan terdapat 16 buah IP Address. c. Tuliskan range alamat untuk tiap-tiap jaringan yang bisa digunakan. Jawab: Jaringan 1: 192.168.81.0 – 192.168.81.15 Jaringan 2: 192.168.81.16 – 192.168.81.31 Jaringan 3: 192.168.81.32 – 192.168.81.47 Jaringan 4: 192.168.81.48 – 192.168.81.63 Jaringan 5: 192.168.81.64 – 192.168.81.79 Jaringan 6: 192.168.81.80 – 192.168.81.95 Jaringan 7: 192.168.81.96 – 192.168.81.111 Jaringan 8: 192.168.81.112 – 192.168.81.127 Jaringan 9: 192.168.81.128 – 192.168.81.143 Jaringan 10: 192.168.81.144 – 192.168.81.159 Jaringan 11: 192.168.81.160 – 192.168.81.175 Jaringan 12: 192.168.81.176 – 192.168.81.191 Jaringan 13: 192.168.81.192 – 192.168.81.207 Jaringan 14: 192.168.81.208 – 192.168.81.223 Jaringan 15: 192.168.81.224 – 192.168.81.239 Jaringan 16: 192.168.81.240 – 192.168.81.255 4. Carilah Subnetmask untuk kelompok jaringan berikut jika diketahui ada 30 komputer yang terkoneksi pada jaringan tersebut. Jawab: Subnetmasuk untuk kelompok jaringan tersebut adalah 255.255.255.224, karena subnet tersebut menyediakan 32 IP Address yang terdiri dari 1 Network Address, 1 Broadcast Address, dan 30 Host Address. Baca Selengkapnya...

Selasa, 22 Januari 2013

Ujian Akhir Semester - Interaksi Manusia dan Komputer

Nama : Muhammad Solihin
NIM : 111421078

Ekstensi Ilkom B
Ujian Akhir Semester
Interaksi Manusia dan Komputer

1. Jelaskan tentang terminologi pengertian ilmu interaksi manusia dan komputer
Jawab: Ilmu interaksi manusia dan komputer merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi atau interaksi diantara pengguna sistem komputer dengan sistem komputer itu sendiri.

2. Apa tujuan dari pemahaman aspek-aspek suatu Interaksi Manusia dan Komputer
Jawab: Tujuan dari pemahaman aspek-aspek suatu Interaksi Manusia dan Komputer adalah mempermudah memperoleh umpan balik yang cepat dari pengguna sistem komputer kepada pembuat sistem komputer, sehingga pembuat sistem komputer dapat mengembangkan sistem komputer yang telah dibuatnya.

3. Untuk menghasilkan suatu interface yang baik dalam sebuah perancangan, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan.
Jawab: Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Notasi Dialog: Diagramatik atau Tekstual.
2. GUI Metaphor: Pemilihan dan Representasi Konsep.
3. Notasi Diagramatik: Bentuk yang paling sering digunakan karena menggambarkan struktur dialog.
4. Notasi Tekstual: Notasi dalam bentuk teks.
5. Tata Bahasa: Ekspresi Reguler atau BNF (backus naur form).
6. Aturan Produksi: Menggunakan if kondisi then aksi (ex.Pada menu).
7. Dialog Semantik: Biasanya struktur dialog bersifat sintaksis.
8. Desain dan Analisis Dialog: Berfokus pada aksi user apakah terspesifikasi dengan baik.
9. Properti Aksi: Select from menu, Click on a point, atau Double click on a poin.
10. Properti Kondisi: Kondisi merepresentasikan poin dimana user memperoleh informasi atau sistem telah melakukan sesuatu.
11. Presentasi Leksikal: Perancangan dialog harus independen dari perancangan detail leksikal.
12. Klasifikasi Kesalahan: Aksi yang diambil berdasar keputusan yang salah.
13. Desain Non Antropomorfik: Memanusiakan mesin.
14. Desain Display.
15. Layout Area.
16. Warna.

4. Uraikan faktor-faktor IMK yang terdapat blog anda.
Jawab: Faktor-faktor IMK yang terdapat blog saya:
1. Faktor bisnis: terdapat iklan-iklan dalam blog.
2. Faktor bahasa: penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca blog.
3. Faktor psikologi: terdapat menu untuk memberikan komentar terhadap sebuah tulisan kepada penulis.
4. Faktor sosiologi: blog ini bertujuan untuk memberikan informasi tambahan tentang dunia IT khususnya komputer.
5. Faktor antropologi: blog ini ditujukan untuk siswa sekolah, mahasiswa, dan dosen jurusan komputer.
6. Faktor rekayasa perangkat lunak: blog ini dapat didesain ulang, baik segi tulisan maupun tampilan.

5. Sebutkan jenis menu yang ada dalam blog tersebut.
Jawab: Jenis menu yang ada dalam blog saya:
1. Radio Buttons menu.
2. Extended Menus.
3. Multiple Item Menu.
4. Menu Tetap (seperti Beranda, Facebook, dll).
5. Tree menu.
6. Pull down and pop up menu (tombol Add this).

6. Jelaskan tentang Computer-Supported Cooperative Work.
Jawab: Computer-Supported Cooperative Work adalah sebuah grup / perusahaan yang terhubung dalam sebuah media jaringan yang semua kegiatan grup / perusahaan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan bantuan komputer.

7. Sebutkan dan jelaskan min. 10 contoh groupware yang anda ketahui?
Jawab: 10 contoh groupware:
1. Email.
2. Online Newsletter.
3. Online Mailing List.
4. Web Discussion Board.
5. Shared Workspace.
6. Online conference: Untuk memenuhi kendala tempat, waktu dan biaya tersebut diatasi dengan teknologi video konferensi yang berbasis teknologi satelit.
7. Instant Messenger: nstant messenger seperti yahoo messenger merupakan suatu fasilitas untuk mengirim pesan berbasis internet yang mendapat umpan balik secara langsung, selain itu juga bisa berkirim file, suara dan video dengan adanya fasilitas web camera.
8. SMS: Layanan pengiriman pesan yang dibatasi 160 karakter. Dengan layanan 3G, bisa disertai komunikasi face to face.
9. Shared Editor: Editor ini dapat berbentuk text maupun grafik yang bekerja sama. Bentuk software yang digunakan dalam meeting room dapat berbentuk shared editor tetapi digunakan untuk kerjasama pada dokumen yang normal.
10. Shared PCs & Windows: Sistem ini difokuskan pada pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama. Ide sistem ini adalah membuat beberapa komputer seolah-olah menjadi satu kesatuan.

8. Tuliskan alamat blog yang anda buat.
Jawab: Alamat blog yang saya buat adalah http://comnitrix.blogspot.com
Baca Selengkapnya...

Selasa, 02 Maret 2010

Tipe dalam pemrograman Pascal

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 <![endif]--> -->
  1. Shortint: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari -128 sampai 127.
  2. Integer: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari -32768 sampai 32767.
  3. Longint: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari -2147483648 sampai 2147483647.
  4. Byte: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari 0 sampai 255.
  5. Word: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari 0 sampai 65535.
  6. Real: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari 2,9 x 10-38 sampai 1,7 x 1038.
  7. Single: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari 1,5 x 10-45 sampai 3,4 x 1038.
  8. Double: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari 5.0 x 10-324 sampai 1,7 x 10308.
  9. Extended: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari 3,4 x 10-4932 sampai 1,11 x 104932.
  10. Comp: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari -263 + 1 sampai 263 – 1.
  11. Boolean: tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). ukurannya 1 byte.
  12. WordBool: tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). ukurannya 2 byte.
  13. Longbool: tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). ukurannya 3 byte.
  14. Char: tipe data ini menyimpan karakter yang diketikkan dari keyboard, memiliki 266 macam yang terdapat dalam tabel ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
  15. String: tipe data yang berisi sederet karakter yang terletak diantara tanda kutip satu. Jika karakter kutip merupakan bagian dari konstanta string, maka ditulis dengan menggunakan dua buah tanda kutip satu berurutan. Panjangnya antara 1 sampai 266 karakter.
Baca Selengkapnya...