tag:blogger.com,1999:blog-46571342616113032742024-03-13T10:13:36.357+07:00Tips and tricks about computerBlog ini berisi segala ilmu dan tips mengenai komputer yang dikuasai oleh penulisMuhammad Solihinhttp://www.blogger.com/profile/05093922102225484507noreply@blogger.comBlogger104125tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-21793432442376040232013-10-14T13:33:00.001+07:002013-10-14T13:33:22.642+07:00Beberapa Hal Tentang Torrent<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<strong>Apa itu torrent?</strong><br />
Setelah mencari tahu lewat Wikipedia, sebenarnya tidak ada istilah
“Torrent”, melainkan “.torrent”, dengan sebuah titik (dot) didepannya,
yang mengindikasikan bahwa istilah tersebut mengacu kepada ekstensi
sebuah file, sebuah file kecil yang berisi
data alamat dan bagaimana mengambil sebuah file. torrent menghubungi
tracker yang menyediakan file. menyediakan sebuah file untuk di-<i>sharing</i>
berarti mengirim informasi data yang diperlukan untuk menghubungi peers
dan seeders dari file. File .torrent prinsipnya adalah sebuah file “container”
yang berisi informasi tekstual yang diperlukan untuk men-download sebuah
file. Informasi yang terkandung dalam sebuah file .torrent antara lain
besar ukuran file, nama file, alamat track URL, komentar, dan lain-lain.
<br />
<br />
<span class="fullpost"><strong>Beberapa istilah dalam Torrent</strong><br />
<strong><em>Seed/Seeder</em></strong><br />
Adalah orang yang telah memiliki full copy dari sebuah file torrent.
Kategori seeder ini adalah orang yang membuat torrent awal ataupun
orang-orang yang telah selesai men-download sebuah file dan secara
otomatis meng-upload-nya. Logikanya, makin banyak jumlah seeders, maka
presentase keberhasilan download sebuah file makin besar.<br />
<strong><em>Leecher</em></strong><br />
Adalah orang yang baru saja men-download sebuah file torrent dan sama
sekali tidak memiliki sebagian ataupun keseluruhan dari sebuah file.
“Peer” juga masuk ke dalam kategori Leecher sebagai user yang sama
sekali belum memiliki sebagian atau keseluruhan file.. Istilah “Peer”
juga bisa diartikan sebagai “user” atau “client”.<br />
<strong><em>A-hit-and-runner</em></strong><br />
Adalah seorang leecher yang telah berhasil mendownload seluruh file dari
sebuah file torrent, namun tidak meng-seed file tersebut sampai rasio
mereka mencapai 1.0. Tentu saja ini adalah sebuah perilaku yang tidak
menyenangkan. ‘A-hit-and-runner’ ini sering juga disebut atau sama saja
dengan Leechers, yang dikategorikan seperti sebuah parasit. Walaupun
istilah yang digunakan sama dengan seseorang yang baru saja akan
men-download sebuah file, tapi untuk istilah ini, lebih berkonotasi
negatif, dan merupakan perilaku yang buruk.<br />
<strong><em>Swarm</em></strong><br />
Secara sederhana bisa disebut sebagai “ekosistem”, keseluruhan peers atau user yang sedang terkoneksi men-download sebuah file.<br />
<br />
<strong>Apa itu “Ratio”?</strong><br />
Perbandingan antara jumlah upload dan download disebut: Rasio. Bit
Torrent adalah sebuah protokol berbagi, jadi tentu saja, berbagi menjadi
suatu keharusan. Sistem rasio ini digunakan untuk memantau jumlah
pengiriman dan penerimaan yang dilakukan.<br />
<br />
<strong>Berapa jumlah Rasio yang baik?</strong><br />
1.0 atau lebih. Ini berarti kita telah meng-upload lebih dari yang kita
download. Sikap seperti ini sangat penting bagi ‘komunitas berbagi’ ini.
Walaupun seringkali kita sangat berat dan enggan untuk melakukan seed
dari file yang telah kita download, namun usahakan hal tersebut
dilakukan.<br />
<br />
<strong>Mengapa proses download torrent lambat?</strong><br />
Ada beberapa faktor mengapa proses download via torrent sangat lambat.<br />
<em>1. Cek bandwidth internet anda.</em><br />
Tentu saja jika bandwidth internet anda kecil, maka proses download menjadi lambat.<br />
<em>2. Peers/seeds yang tidak mencukupi.</em><br />
Seeds yang banyak jelas akan mempercepat proses download, namun faktor
banyaknya jumlah leechers juga akan mempengaruhi kecepatan download.
Mungkin kita telah memilih file yang telah banyak berhasil di download,
namun jika terdapat banyak sekali Leechers, maka kecepatan download pun
akan terbagi-bagi kepada tiap Leechers tersebut.<br />
<em>3. Cek Firewall.</em><br />
Jika firewall di komputer anda dalam keadaan aktif, maka hal tersebut
akan membatasi jumlah peers yang dapat terkoneksi dengan komputer anda.
Walaupun anda dapat terkoneksi ke luar, namun anda tidak akan bisa
melakukan koneksi ke luar. Set port dari program torrent downloader
anda, dan anda akan mendapatkan koneksi yang lancar.<br />
<em>4. Anda tidak cukup banyak meng-upload.</em><br />
Ingat, bittorrent adalah protokol berbagi. Jika anda tetap keras kepala
untuk di berbagi (upload), maka user lain pun tidak akan mau berbagi
dengan anda. Beberapa klien bahkan akan memberitahu anda bahwa rasio
download yang anda lakukan telah seimbang dengan yang anda upload. Hal
ini sepertinya tidak menjadi masalah jika berada dalam swarm yang kecil,
namun biasanya akan menajadi masalah bila diapliaksikan ke swarm yang
besar. Untuk amannya, usahakan untuk melakukan proses berbagi dengan
cara meng-upload file yang telah berhasil anda download sesering
mungkin.<br />
<br />
<b>Tips mempercepat download torrent</b><br />
perhatikan banyaknya seed dan peer/leech. semakin banyak seed semakin
banyak juga host yang akan mengirimkan datanya. sehingga download akan
semakin cepat. semakin sedikit leech semakin sedikit bandwith upload yg
kita gunakan. sehingga memperlancar traffic bandwidth.<br />
contoh :<br />
sebuah file torrent mempunyai seed 44 dan leech 12<br />
berarti kita download dari 44 host yang menyediakan file<br />
dan mengupload data ke 12 host lain<br /><br />
<b>1. Pilih File Yang Seeder-nya Paling Banyak.</b><br />
Sebelum memilih file torrent yg ingin diunduh, ada baiknya anda
perhatikan jumlah seeder dan peer yg ada. Biasanya tiap situs yg
menyediakan file torrent akan menampilkan statistik jumlah seeder, peer
dan leecher dari file tersebut. <b>Seeder </b>adalah client yg sudah 100% memiliki file tersebut dan saat itu sedang meng-upload file yg bersangkutan. <b>Peer</b>,
mirip dengan Seeder, tp belum memiliki 100% file, dengan kata lain,
selain meng-upload file, peer juga masih mendownload file yg sama dr
Seeder/Peer lainnya. <b>Leecher</b>, seperti namanya, adalah
peer yg ‘nggak niat’ mengupload, maunya cuman ‘nyedot’ (download) aja.
Biasanya rasio download-upload leecher berbeda sangat jauh, misal
download 100 kbps, uploadnya cuma 3 kbps.<br />
<br />
Kesimpulannya, makin banyak seeder, makin cepat downloadnya. Makin
banyak leecher, download bisa nggak selesai-selesai. Kalo anda nemu file
yg seeder-nya 0, lupakan aja, cari file lain. Seeder 0 artinya nggak
ada client yg mengupload file tersebut, artinya file yg anda download
nggak akan pernah tuntas.<br />
<br />
<b>2. Perbanyak Tracker List</b><br />
Tracker adalah server yg memberi dan menerima informasi client yg
saat itu mengupload/mendownload file. Umumnya satu file torrent memiliki
beberapa tracker yg memiliki informasi jumlah dan alamat dr client di
bawahnya. Jadi, makin banyak tracker untuk satu file, makin banyak pula
informasi client yg bisa dihubungi, terutama seeder. Seperti yg sudah
dijelaskan di atas, makin banyak seeder, makin cepat downloadnya. Kalo anda mendownload 1 file lewat torrent, biasanya tidak semua
tracker untuk file tersebut tercatat di client. Beberapa torrent client
biasanya menyediakan fasilitas untuk menambah jumlah tracker untuk file
yg sedang didownload.<br />
<br />
<b>3. Jadilah Leecher Yang Baik </b><br />
Sudah jadi rahasia umum kalo koneksi internet di Indonesia tuh
‘empot-empotan’ kayak bajaj. Kadang jalan, kadang pula mogok. Tapi pada
dasarnya tetap aja lambat kalo dibandingkan dengan koneksi internet di
luar negeri. Nah, hal ini juga berpengaruh pada proses download file
lewat torrent. Kalo kebetulan koneksi internet anda memiliki
keterbatasan bandwidth, anda bisa memperbesar kecepatan download dan
memperkecil kecepatan uploadnya.<br />
Jadi leecher dong ? Emang, tp yg perlu diingat, jangan terlalu
ekstrim dalam memperkecil kecepatan upload. Lakukan dengan rasio yg
masih masuk akal, misal 1:2 (Kecepatan download 2x kecepatan upload,
misal 100 kbps download/50 kbps upload). Dan jangan lupa, setelah
download tuntas, filenya dishare/upload lg dengan kecepatan normal,
dalam hal ini anda sudah menjadi seeder.<br />
Umumnya, fasilitas untuk memperbesar/memperkecil transfer rate untuk download/upload ada di tiap torrent client.<br />
<br />
<b>4. Tambah Koneksi Peers</b><br />
Umumnya tiap satu pekerjaan download, torrent client akan membatasi
jumlah peer yg terkoneksi biasanya hanya sampai 50 peers. Anda bisa
menambah jumlah peer yg terkoneksi dengan client anda melebihi batasan
tadi, misalnya jadi 100.<br />
Sekedar catatan, jangan terlalu banyak menambah peers, misal 500 atau
1000 atau melebihi jumlah peers untuk file itu sendiri. Dari pengalaman
saya, menambah peers terlalu banyak akan menyebabkan data yg didownload
cacat. Maksudnya gini, ada istilah <b>Hash </b>dalam torrent.
Hash adalah semacam kode string yg berisi informasi tentang file
torrent yg didownload, seperti ukuran, daftar file, sampai potongan
(pieces) dr file-file tadi. Ketika mendownload, torrent client akan
membandingkan file yg sudah didownload dengan informasi pada hash. Kalo
ternyata nggak cocok, client akan mengabaikan file tadi dan mendownload
ulang file yg cocok dengan informasi hash tadi. Data yg diabaikan tadi
disebut <b>hash fails</b> atau <b>rubbish data</b>. Terlalu banyak peers akan menambah jumlah hash fails yg malah akan mengakibatkan download menjadi lebih lama.</span> </div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-74654394234080046552013-10-13T23:59:00.002+07:002013-10-13T23:59:55.497+07:00ASCII (American Standard Code for Information Interchange)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi</b> atau <b>ASCII</b> (<i>American Standard Code for Information Interchange</i>) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|". <span style="background: white; color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sesuai dengan namanya, ASCII digunakan untuk
pertukaran informasi dan komunikasi data. ASCII merupakan kode angka yang
mewakili sebuah karakter. ASCII digunakan karena komputer hanya mengerti
angka-angka.</span><br /><span class="fullpost">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV9BKpD4JCRBvCridPIIJrIio3lRGmLUmK4x8UlZ29N1PdVVf4rfg14EH2i3GoY3tdqagprpl1f4jdF349DaL28KFatxILhggygW7yc-gzlicgeBq83ozIqJF5yKg8iquf-5mGUymzg_NI/s400/ASCII.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV9BKpD4JCRBvCridPIIJrIio3lRGmLUmK4x8UlZ29N1PdVVf4rfg14EH2i3GoY3tdqagprpl1f4jdF349DaL28KFatxILhggygW7yc-gzlicgeBq83ozIqJF5yKg8iquf-5mGUymzg_NI/s320/ASCII.gif" width="320" /></a></div>
Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner
sebanyak 7 bit. Namun, ASCII disimpan sebagai sandi 8 bit dengan
menambakan satu angka 0 sebagai bit significant paling tinggi. Bit
tambahan ini sering digunakan untuk uji prioritas. Karakter control pada
ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok sesuai dengan penggunaan yaitu
berturut-turut meliputi logical communication, Device control,
Information separator, Code extention, dan physical communication. Code
ASCII ini banyak dijumpai pada papan ketik (keyboard) computer atau
instrument-instrument digital.<br />
Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127 merupakan kode
ASCII untuk manipulasi teks; sedangkan kode ASCII 128..255 merupakan
kode ASCII untuk manipulasi grafik. Kode ASCII sendiri dapat
dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:<br />
<ul>
<li>Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed), 13(Carriage Return), 8(Tab), 32(Space)</li>
<li>Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9), karakter khusus (~!@#$%^&*()_+?:”{})</li>
<li>Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini umumnya untuk kode-kode grafik.</li>
</ul>
Dalam pengkodean kode ASCII memanfaatkan 8 bit. Pada saat ini kode
ASCII telah tergantikan oleh kode UNICODE (Universal Code). UNICODE
dalam pengkodeannya memanfaatkan 16 bit sehingga memungkinkan untuk
menyimpan kode-kode lainnya seperti kode bahasa Jepang, Cina, Thailand
dan sebagainya.<br />
Pada papan keyboard, aktifkan numlock (tidak terdapat pada laptop),
tekan tombol ALT secara bersamaan dengan kode karakter maka akan
dihasilkan karakter tertentu. Misalnya: ALT + 44 maka akan muncul
karakter koma (,). Mengetahui kode-kode ASCII sangat bermanfaat misalnya
untuk membuat karakter-karakter tertentu yang tidak ada di keyboard.</span></div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-43340462590188505602013-10-13T23:38:00.001+07:002013-10-13T23:38:39.185+07:00Streaming Siaran Radio Dimanapun Dan Kapanpun<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Postingan ini mungkin akan berguna bagi para warga negara Indonesia yang menetap di luar negeri. Karena sekarang untuk mendengarkan siaran-siaran radio di Indonesia sudah bisa di dengarkan dari mana saja. Bahkan dengan menggunakan smartphones sekalipun. Yup, bahkan dengan menggunakan smartphone sekalipun Anda sudah dapat melakukan streaming siaran radio favorit Anda kapan saja dan dimana saja. Pastinya dengan menggunakan aplikasi software tambahan tentunya.<br />
<br />
<span class="fullpost">Yups, software yang dapat digunakan adalah <a href="http://erdioo.com/news.php" target="_blank">Erdioo</a>. Software ini bisa dijalankan pada semua OS Smartphone, baik itu yang berbasis Java, Blackberry, maupun Android. Saya pribadi sering menggunakan software ini kalau sedang bosan tidak ada kerjaan. Siaran bisa diputar dengan melakukan streaming, cepat dan efisien pokoknya. Selamat mencoba.</span></div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-74450242097336732692013-10-11T07:38:00.000+07:002013-10-11T07:38:02.068+07:00Syarat Wajib Agar Website / Blog Disukai Mesin Pencari<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<strong>Berikut adalah Syarat Website yang disuka oleh mesin pencari</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<div>
<strong>Designer website yang baik secara umum</strong>.
<span class="fullpost"><ol>
<li>Yahoo gak menyenangi atau dengan atau lain halaman yang memiliki
ciri-ciri seperti dibawah ini akan hilang dari database Yahoo atau
berada di urutan paling bawah :</li>
<li>Halaman yang mempengaruhi keakuratan atau relevansi search result.</li>
<li>Halaman yang redirect ke halaman lain istlah kerenya doorway</li>
<li>Banyak situs atau halaman yang isi Kontennya Serupa.</li>
<li>Halaman yang sebagian besar isinya berisi atau link ke halaman website lain, misalnya isinya tentang program-program afiliasi.</li>
<li>Website dengan jumlah hostname virtual yang sangat banyak.</li>
<li>Halaman yang sangat banyak, dibuat secara otomatis tanpa isi yang bernilai atau cookie-cutter pages</li>
<li>Halaman yang memakai metode artifisial atau buatan untuk mempengaruhi rangking mesin pencari.</li>
<li>Halaman yang memakai Teks atau link yang tidak Terlihat pembaca.</li>
<li>Halaman yang berbeda dilihat search engine dan pengunjung normal cloaking.</li>
<li>link schemes Yanki Terlalu banyak link ke situs lain untuk mempopulerkan situs tersebut</li>
<li>Halaman yang dibuat dengan tujuan utama untuk Mesin Pencari dengan banyak keyword yang tidak relevan.</li>
<li>Penggunaan nama atau merek yang bukan haknya.</li>
<li>Website yang membuka banyak pop-ups, menginstall malware, spyware,
virus, trojans, atau mempengaruhi user navigation browser pengunjung.</li>
<li>Halaman yang terlihat berupa penipuan atau kecurangan</li>
</ol>
Kedua.<strong>Website atau blog yang berkualitas Versi Mbah google</strong><br />
# – <strong>Design dan isi yang disukai google</strong>:<br />
<ol>
<li>Situs dengan susunan yang jelas dan menggunakan teks sebagai link bukan image.</li>
<li>Setiap Postingan harus dapat dicapai dengan satu buah teks link statik.</li>
<li>Memiliki site map yang memudahkan pengunjung, jika satu halaman site
map terdapat lebih dari 100 link, maka pisahkan dalam halaman lain.</li>
<li>Postingan berisi informasi yang bermanfaat, padat dan jelas dan Mudah Dipahami.</li>
<li>Pikirkanlah kata-kata apa yang dicari orang untuk mengungungi website blog Kamu</li>
<li>Pastikan bahwa dalam website Anda benar-benar terdapat kata dan penjelasan tersebut.</li>
<li>Usahakan menggunakan teks, bukan gambar untuk menjelaskan nama, isi,
atau link. Google crawler tidak mengenali teks yang ada di dalam
gambar.</li>
<li>Pastikan judul dan Tag atribut ALT Yang akurat.</li>
<li>Cek apakah ada link yang mati dan kode HTML yang salah.</li>
<li>Jika Anda menggunakan dynamic pages, contonya URL dengan mengunakan
Tanda Tanya [?], berhati-hatilah bahwa tidak semua mesin pencari dapat
mengindeks halaman dinamis.</li>
<li>Ciptakan parameter Sesingkat Mungkin dan sesedikit mungkin.</li>
<li>Link dalam satu halaman kurang dari Seratus buah Link.</li>
</ol>
<strong>Hal yang dilarang keras google</strong>:<br />
<ol>
<li>Jangan membuat halaman yang berbeda ketika dilihat pengunjung atau search engines.</li>
<li>Tidak menggunakan Trik untuk meningkatkan ranking search engine.</li>
<li>Cara yang mudah untuk meningkatkan ranking di google adalah dengan bertanya pada diri sendiri</li>
<li>Apakah web saya berguna bagi pembaca Blog saya?</li>
<li>link schemes Jangan Bertukar link dengan webblog yang isinya tidak berhubungan dengan website atau blog.</li>
<li>Jangan menggunakan tool otomatis untuk submit page atau check page
rank, google tidak merekomendasikan program semacam WebPosition Gold.</li>
<li>Hindari Teks atau link yang tidak kelihatan kecil sekali atau warnanya sama dengan warna blog</li>
<li>Jangan menggunakan cloaking atau sneaky redirect.</li>
<li>Jangan menggunakan submit otomatis ke search engines.</li>
<li>Jangan mengisi halaman dengan keywords yang tidak Sesuai.</li>
<li>Jangan menciptakan halaman, subdomain, atau domain dengan isi yang sama persis.</li>
<li>Jangan membuat halaman yang ditujukan untuk phising, menginstall virus, trojan, atau badware lain.</li>
<li>Hindari doorway yang hanya dibuat untuk search engines.</li>
<li>Hindari halaman yang hanya berisi program afiliasi dengan sedikit atau tidak ada isi yang original.</li>
<li>Jika situs Anda berisi tentang program afiliasi, pastikan bahwa situs Anda memiliki nilai tambah.</li>
<li>Isi website Anda dengan tulisan yang unik bukan <span style="text-decoration: underline;">copy-paste</span> yang sama persis.</li>
</ol>
<strong>Saran dari google</strong> yang saya kutip dari -<strong>Google Friendly Site-</strong> :<br />
<ol>
<li>Berikanlah informasi yang dibutuhkan pengunjung dengan infomasi yang berkualitas.</li>
<li>Pastikan website lain memasang link ke website anda dalam menentukan ranking</li>
<li>Google Mengkombinasikan jumlah link yang mengarah ke website Anda.</li>
<li>Buat website atau blog yang mudah dalam hal navigasi.</li>
<li>Semua halaman harus terhubung minimal dengan satu teks link.</li>
<li>Hindari “cloaking” atau membayar SEO service, yaitu perusahaan yang menawarkan bisa meningkatkan posisi Anda pada search engine.</li>
<li>Banyak metode yang dilakukan oleh SEO Service melanggar ketentuan google ini.</li>
</ol>
</span>
</div>
</div>
</div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-32923619431175730262013-10-09T22:43:00.002+07:002013-10-13T23:39:44.019+07:00Konfigurasi Jaringan Di Ubuntu Server 12.04<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3>
Konfigurasi Jaringan Sementara</h3>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ada dua tipe <a href="http://rotyyu.blogspot.com/2013/04/konfigurasi-interface-network-jaringan.html" target="_blank">konfigurasi jaringan di Ubuntu</a>,
yang pertama adalah yang bersifat sementara. Pada tipe ini semua
konfigurasi yang kita atur hanya bersifat temporer. Ia akan hilang
begitu server di-<i>restart</i>. Pengaturannya dilakukan dengan mengetik perintah secara langsung di <i>command line</i>. Sebelum memulai, kita cek dulu alamat IP yang dimiliki oleh interface ethernet milik server.</div>
<span class="fullpost"><blockquote class="tr_bq">
<span class="fullpost"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">ifconfig eth0</span></span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">eth0</span> adalah nama dari <i>ethernet</i> di server. Kita juga bisa cek tanpa tahu nama dari <i>ethernet</i> di Ubuntu server dengan melakukan sedikit perubahan pada perintah di atas.</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">ifconfig -a</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Hasil dari dua perintah tersebut kurang lebih sama, bedanya perintah pertama hanya akan menampilkan alamat IP <i>interface</i> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">eth0</span>.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-JJ-7lQIT7GsEUC-BCrkZHtV_XhZFXxRzbg2LZddEYSGzC-IoQPeMJ709sxIZ8DC6j2YxHyqAB00G6fPR9cTnP9S1sg_IvfMYbHDrA9Z9-MKOZjIrMbSrnF2KLoE4Pdvs1FH_0HxNUOc/s1600/setting+jaringan+ubuntu_001.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="103" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-JJ-7lQIT7GsEUC-BCrkZHtV_XhZFXxRzbg2LZddEYSGzC-IoQPeMJ709sxIZ8DC6j2YxHyqAB00G6fPR9cTnP9S1sg_IvfMYbHDrA9Z9-MKOZjIrMbSrnF2KLoE4Pdvs1FH_0HxNUOc/s400/setting+jaringan+ubuntu_001.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Perintah yang sama juga kita gunakan untuk memberikan alamat IP pada <i>interface</i> jaringan. Namun kali ini kita menambahkan alamat IP dan <i>netmask</i>.</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">sudo ifconfig eth0 10.10.10.210/24</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Jangan lupa untuk menggunakan <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">sudo</span> karena kita butuh akses <i>root</i> untuk melakukan konfigurasi. Cek kembali alamat IP untuk meyakinkan bahwa perintah yang kita eksekusi sudah benar.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwIpCbaAchm0N-f_VvkBPivcJFOHVDVlGaVfQowr9QJ_ZojtTcrBc4RNoG0jo01xK3oxYY684PE7u7InwXc2ixWAth4fmreXXJO2z5pA8a77puvRShgbva1BWJfkMGvfsaZEGoKFxFcEQ/s1600/setting+jaringan+ubuntu_002.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="135" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwIpCbaAchm0N-f_VvkBPivcJFOHVDVlGaVfQowr9QJ_ZojtTcrBc4RNoG0jo01xK3oxYY684PE7u7InwXc2ixWAth4fmreXXJO2z5pA8a77puvRShgbva1BWJfkMGvfsaZEGoKFxFcEQ/s400/setting+jaringan+ubuntu_002.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kita juga perlu menambahkan alamat <i>gateway</i> yang digunakan untuk mengakses jaringan lain. Eksekusi perintah berikut untuk melakukan pengaturan alamat <i>default gateway</i>:</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">sudo route add default gw 10.10.10.254</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Gunakan perintah berikut untuk memeriksa alamat <i>gateway</i> yang sudah diberikan ke server.</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">route -n</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Hasilnya tampak seperti pada tangkapan layar di bawah ini. <i>Default gateway</i> adalah yang berada pada barisan dengan kolom <i>Destination</i> bernilai 0.0.0.0</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDmlz9UI-te5uMDt8hbpieuMcmKNYl2u6DQ3L_k_TTdxUebsJcvCfoDgpT_fAE4WX9hElXXdF2wKsA57iNqTShBp2hVwdU9a_tt0i7-CIqAtxOfiq7-1ITsleEZH9DDiaH6iLcBkZaPYs/s1600/setting+jaringan+ubuntu_003.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="67" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDmlz9UI-te5uMDt8hbpieuMcmKNYl2u6DQ3L_k_TTdxUebsJcvCfoDgpT_fAE4WX9hElXXdF2wKsA57iNqTShBp2hVwdU9a_tt0i7-CIqAtxOfiq7-1ITsleEZH9DDiaH6iLcBkZaPYs/s400/setting+jaringan+ubuntu_003.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kemudian tes apakah kita sudah bisa mengakses server lain menggunakan perintah <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">ping</span>.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN6BvY2Mgy7j2DaASo9AAc9Y6ZBynIIK_9tfge60b7_plFUkH-bTkAxzoEwHiTMbf8etLRLt0eCp3AOq23_NUec9WiJkSbaPckUoHMUiMAd0_PNltifKaUXvqmxMrnSZyFdVUl850b5lM/s1600/setting+jaringan+ubuntu_004.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="98" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN6BvY2Mgy7j2DaASo9AAc9Y6ZBynIIK_9tfge60b7_plFUkH-bTkAxzoEwHiTMbf8etLRLt0eCp3AOq23_NUec9WiJkSbaPckUoHMUiMAd0_PNltifKaUXvqmxMrnSZyFdVUl850b5lM/s400/setting+jaringan+ubuntu_004.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Server <i>gateway</i> di alamat 10.10.10.254 sudah memberikan <i>reply</i>, artinya konfigurasi sudah benar.</div>
<br />
<br />
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;">
Konfigurasi Jaringan Permanen</span></h3>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bila konfigurasi sebelumnya akan hilang ketika server di-<i>restart</i>,
tipe ini justru kebalikannya. Konfigurasi jaringan akan tetap ada
sekalipun server dimatikan kemudian dihidupkan kembali. Pengaturannya
kita lakukan dengan mengubah file <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">/etc/network/interfaces</span>. Kita dapat menggunakan editor seperti vim atau nano untuk melakukan pengubahan.</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">sudo nano /etc/</span><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace; text-align: justify;">network/interfaces</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Tambahkan baris-baris berikut ini di akhir file tersebut.</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">auto eth0</span><br />
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">iface eth0 inet static</span><br />
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">address 10.10.10.220</span><br />
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">netmask 255.255.255.255</span><br />
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">gateway 10.10.10.24</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Aktifkan konfigurasi di atas dengan menjalankan perintah:<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: start;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">sudo ifdown eth0</span></div>
<div style="text-align: start;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">sudo ifup eth0</span></div>
</blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcYxR0iWiCCYHyP228mP9qBuyuoPpnAAbznnzkB90IFxWsbQZXadXvnzc8pkyaRpu3df2Pjs9v2PGna5EJifNy8sKHqoHFsIsiZzvDKlUQrq7gYLWqoW44XvwlP2g8r02MTZyntIY1QDI/s1600/setting+jaringan+ubuntu_006.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="60" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcYxR0iWiCCYHyP228mP9qBuyuoPpnAAbznnzkB90IFxWsbQZXadXvnzc8pkyaRpu3df2Pjs9v2PGna5EJifNy8sKHqoHFsIsiZzvDKlUQrq7gYLWqoW44XvwlP2g8r02MTZyntIY1QDI/s400/setting+jaringan+ubuntu_006.png" width="400" /></a></div>
<br />
Jangan lupa untuk memeriksa kembali apakah <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">eth0</span> sudah mendapatkan alamat IP yang baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://rotyyu.blogspot.com/2013/04/konfigurasi-interface-network-jaringan.html">http://rotyyu.blogspot.com/2013/04/konfigurasi-interface-network-jaringan.html</a></span></div>
</div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-31483421337569373712013-10-09T22:27:00.000+07:002013-10-09T22:34:09.618+07:00Membuat Kabel UTP: Straight and Cross<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="left" style="text-align: left;">
<span style="text-decoration: underline;"><b> Kabel straight</b></span></div>
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya.<br />
<div align="left" style="text-align: left;">
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.</div>
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai
dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau
kadang-kadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai
berikut:<br />
<span class="fullpost">
<br />
</span><br />
<div align="left">
<span class="fullpost"><a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/kabel-jaringan-model-straight.png"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-263" height="103" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/kabel-jaringan-model-straight-e1320160862765.png?w=300&h=103" title="kabel-jaringan-model-straight" width="300" /></a></span></div>
<span class="fullpost">
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left" style="text-align: left;">
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :</div>
<ul>
<li>Menghubungkan antara computer dengan switch</li>
<li>Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL</li>
<li>Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL</li>
<li>Menghubungkan switch ke router</li>
<li>Menghubungkan hub ke router</li>
</ul>
<div align="left" style="text-align: left;">
</div>
<div align="left">
<span style="text-decoration: underline;"><b>Kabel cross over</b></span></div>
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan<br />
ujung dua. Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan 2 device
yang sama. Gambar dibawah adalahsusunan standar kabel cross over.<br />
<div align="left">
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/kabel-jaringan-model-crossover.png"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-264" height="103" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/kabel-jaringan-model-crossover-e1320160953657.png?w=300&h=103" title="kabel-jaringan-model-crossover" width="300" /></a></div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :</div>
<ul>
<li>Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung</li>
<li>Menghubungkan 2 buah switch</li>
<li>Menghubungkan 2 buah hub</li>
<li>Menghubungkan switch dengan hub</li>
<li>Menghubungkan komputer dengan router</li>
</ul>
<div align="left">
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel <i>straight </i>maupun <i>cross over</i>) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.</div>
<br />
<span style="text-decoration: underline;"><b>Membuat kabel Straight dan Cross Over</b></span><br />
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu<br />
<ul>
<li>kabel UTP</li>
<li>Connector RJ-45</li>
<li>Crimping tools</li>
<li>RJ-45 LAN Tester</li>
</ul>
<div align="left">
contoh gambarnya seperti dibawah ini :</div>
<div align="left">
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/2a.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-266" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/2a.jpg?w=300&h=226" title="2a" /></a><a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/1a.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-265" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/1a.jpg?w=300&h=226" title="1a" /></a><a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/3a.jpg"><img alt="" class="size-medium wp-image-267 alignnone" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/3a.jpg?w=300&h=226" title="3a" /></a></div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
<span style="text-decoration: underline;"><b>Kabel UTP Tipe Straight </b></span></div>
<div align="left">
Sekarang akan kita bahas cara pemasangannya. Yang
pertama adalah cara memasang kabel UTP tipe straight. Untuk itu, lakukan
langkah-langkah berikut:</div>
<ol>
<li>Kupas ujung kabel sekitar 2 cm, sehingga kabel kecil-kecil yang ada didalamnya kelihatan.</li>
</ol>
<ul>
<li>Pisangkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian susun dan
rapikan berdasarkan warnanya yaitu Orange Putih, Orange, Hijau Putih,
Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat. Setelah itu potong
bagian ujungnya sehingga rata satu sama lain.</li>
</ul>
<div align="left">
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/4.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-268" height="225" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/4.jpg?w=300&h=225" title="4" width="300" /></a></div>
<div align="left">
Susunan kabel UTP tipe straight bisa Anda lihat pada gambar di bawah:</div>
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/5.gif"><img alt="" class="alignleft wp-image-269" height="300" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/5.gif?w=200&h=300" title="5" width="200" /></a><br />
<div align="left">
Setelah kabel tersusun, ambil Jack RJ-45. Seperti yang
saya katakan tadi Jack ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari jack ini
adalah pin yang berada paling kiri jika posisi pin menghadap Anda.
Berurut ke kanan adalah jack 2, 3, dan seterusnya.</div>
<div align="left">
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/6.png"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-270" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/11/6.png?w=774" title="6" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Kemudian masukkan kabel-kabel tersebut ke dalam Jack RJ-45 sesuai dengan urutan tadi yaitu sebagai berikut:<br />
<ol><ul>
<li>Orange Putih pada Pin 1</li>
<li>Orange pada Pin 2</li>
<li>Hijau Putih pada Pin 3</li>
<li>Biru pada Pin 4</li>
<li>Biru Putih pada Pin 5</li>
<li>Hijau pada Pin 6</li>
<li>Coklat Putih pada Pin 7</li>
<li>Coklat pada Pin 8.</li>
</ul>
</ol>
<div align="left">
Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujungnya mentok di dalam jack.</div>
<div align="left">
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image017.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-420" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image017.jpg?w=774" title="clip_image017" /></a><a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image021.jpg"><img alt="" class="wp-image-421 alignleft" height="192" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image021.jpg?w=255&h=192" title="clip_image021" width="255" /></a><a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image023.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-422" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image023.jpg?w=774" title="clip_image023" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam
mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack RJ-45 berada
didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan tang crimping hingga
seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah menancap
akan mengeluarkan suara “klik”.<br />
<div align="left">
Sekarang Anda sudah selesai memasang jack RJ-45 pada
ujung kabel pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-langkahnya
sama dengan pemasangan ujung kabel pertama tadi. Untuk itu, ulangi
langkah-langkah tadi untuk memasang Jack RJ-45 pada ujung kabel yang
kedua.</div>
<div align="left">
Kalau sudah kemudian kita test menggunakan LAN tester.
Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu
led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti
Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti
kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu
Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum
tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba
periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.lihat gambar di
bawah ini:</div>
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image025.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-423" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image025.jpg?w=774" title="clip_image025" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div align="left">
<br /></div>
<div align="left">
<span style="text-decoration: underline;"><b>Kabel UTP Tipe Cross </b></span></div>
<div align="left">
Cara memasang kabel UTP tipe straight sudah saya
jelaskan tadi. Sekarang saya bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe
cross. Cara pemasangan kabel UTP tipe cross hampir sama dengan memasang
kabel UTP tipe straight. Mengenai teknis pemasanganya sama seperti
tadi. Perbedaanya adalah urutan warna kabel pada ujung kabel yang kedua.
Untuk ujung kabel pertama, susunan kabel sama dengan susunan kabel UTP
tipe straight yaitu:</div>
<div align="left">
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image030.gif"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-424" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image030.gif?w=774" title="clip_image030" /></a></div>
<ul><ul>
<li>Orange Putih pada Pin 1</li>
<li>Orange pada Pin 2</li>
<li>Hijau Putih pada Pin 3</li>
<li>Biru pada Pin 4</li>
<li>Biru Putih pada Pin 5</li>
<li>Hijau pada Pin 6</li>
<li>Coklat Putih pada Pin 7</li>
<li>Coklat pada Pin 8.</li>
</ul>
</ul>
<div align="left">
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image032.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-425" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image032.jpg?w=774" title="clip_image032" /></a></div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
Untuk ujung kabel yang kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama. Adapaun susunan warnanya adalah sebagi berikut:</div>
<ul>
<li>Hijau Putih pada Pin 1</li>
<li>Hijau pada Pin 2</li>
<li>Orange Putih pada Pin 3</li>
<li>Biru pada Pin 4</li>
<li>Biru Putih pada Pin 5</li>
<li>Orange pada Pin 6</li>
<li>Coklat Putih pada Pin 7</li>
<li>Coklat pada Pin 8.</li>
</ul>
<div align="left">
</div>
<div align="left" style="text-align: left;">
Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini:</div>
<div align="left">
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image029.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-427" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image029.jpg?w=774" title="clip_image029" /></a></div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<div align="left">
</div>
<br />
Kesimpulannya adalah jika Anda memasang kabel UTP tipe straight maka
susunan warna pada kedua ujung kabel adalah sama. Sedangkan cara
pemasangan UTP tipe cross, susunan warna ujung kabel pertama berbeda
dengan unjung kabel kedua. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka
nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight
menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi
yang pasti harus menyala semua setiap led dari nomor 1 sampai 8.lihat
gambar di bawah ini :<br />
<div align="left">
<a href="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image034.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-426" src="http://deenugraha.files.wordpress.com/2011/12/clip_image034.jpg?w=774" title="clip_image034" /></a>
<br />
<br />
Sumber: <a href="http://deenugraha.wordpress.com/about/membuat-kabel-utp-straight-cross/">http://deenugraha.wordpress.com/about/membuat-kabel-utp-straight-cross/</a>
</div>
</span></div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-66687672323518180142013-10-07T11:17:00.002+07:002013-10-07T11:17:40.510+07:00Postingan Lama Di-index Di Google? Ini Alasannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2>
<b>Kenapa Postingan saya lama agar terindex oleh Google ?</b></h2>
<h3>
<b>Apa memang tahun 2013 ini pengindexan Google melalui jalan penyaringan dulu ?</b></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBJw_F0TnCJ-BBmdGsr2yFkcr6ps6kKvXPacdsgkAvFy1eQq2J8RafhG1RSbbxNCaN3vztaEnRiki-eqzzU3EQQ6nT-EH-PKs2p3eW50ysAsYnKTY4OB4ny4tuQK8PmJBSdOZVn-3qcwM/s1600/cara-cepat-terindex-google.png" rel="nofollow" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" title="Cara Cepat Postingan Terindex Google"><img alt="Cara Cepat Postingan Terindex Google" border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBJw_F0TnCJ-BBmdGsr2yFkcr6ps6kKvXPacdsgkAvFy1eQq2J8RafhG1RSbbxNCaN3vztaEnRiki-eqzzU3EQQ6nT-EH-PKs2p3eW50ysAsYnKTY4OB4ny4tuQK8PmJBSdOZVn-3qcwM/s320/cara-cepat-terindex-google.png" title="Cara Cepat Postingan Terindex Google" width="320" /></a></div>
<span class="fullpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1RBadMFvv8BPYk3YgFk1lLclRPNhPLQWseD0CzBFwUWF3BuRu5q70b-bLE5mdkrmQbHFZq3BnnhXp-5X1EAIh8apv_6Ngau6Dp8LlywHR_dBVpPNbM4FzHHC6age9Qud0SOomGiJ4eI8/s1600/cara-cepat-terindex-google.png" rel="nofollow" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" title="Cara Cepat Postingan Terindex Google"><img alt="Cara Cepat Postingan Terindex Google" border="0" height="68" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1RBadMFvv8BPYk3YgFk1lLclRPNhPLQWseD0CzBFwUWF3BuRu5q70b-bLE5mdkrmQbHFZq3BnnhXp-5X1EAIh8apv_6Ngau6Dp8LlywHR_dBVpPNbM4FzHHC6age9Qud0SOomGiJ4eI8/s400/cara-cepat-terindex-google.png" title="Cara Cepat Postingan Terindex Google" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Pada Tahun 2012 kemaren Google akan langsung mengindex setiap postingan dari <b>SEO Killer</b> hanya butuh 5 menit dan sudah Terindex dengan Keyword Judul Postingan.<br />
<br />
Namun sangat berbeda dengan tahun 2013 ini, Algoritma google sudah
berubah, disebebkan karena banyaknya para blogger yang melakukan
spammer, postingan tidak berkualitas, serta hanya membuat <b><a href="http://www.seo.trafikid.com/2013/08/melaporkan-situs-kontent-ke-google.html" target="_blank" title="Melaporkan situs ke DMCA Google">Postingan hasil Copy paste</a></b>,<br />
<br />
Saat ini, jangan pernah coba - coba untuk mengcopy Artikel tanpa
memberikan Link sumber karena jika di laporkan kepada pihak google
sendiri dan terbukti maka akan faal akibatnya.<br />
<br />
Tentang cepat atau enggaknya postingan kia terindex oleh google yang
paling menonjol adalah tentang KONTENT, karena Algoritma google yang
dinamakan "<b><u>Algoritma Dinosaurs Fillter Efect</u></b>" yang intinya sebelum suatu postingan di Index oleh google akan di Seleksi dulu,<br />
<br />
Content - content yang Original dan unik akan langsung terindex oleh
Google, bahkan untuk sekarang menurut pengalaman saya pribadi, Search
Engine Google sudah tidak terlalu mempedulikan Meta Keyword suatu Blog,<br />
<h4>
<b><u><a href="http://www.seo.trafikid.com/2013/09/cara-cepat-postingan-terindex-google.html" target="_blank" title="Tips Artikel Cepat di Index Google">Tips Artikel Cepat di Index Google :</a></u></b></h4>
<ul>
<li>Buat artikel yang unik singkat, padat dan jelas yang terdiri dari beberapa paragraf.</li>
<li>Jangan terlalu sering mengulang kata kunci yang sama pada sebuah arikel, karena bisa di anggap sebagai SPAM.</li>
<li>Gunakan Tag <b>H1,H2,H3,H4</b>... dengan seimbang dan beraturan.</li>
<li>buatlah link terkait dari artikel yang bersangkutan, agar mesin pencari lebih mudah memetakan vlog anda.</li>
<li>pandai - pandai dalam membuat judul postingan dengan peringkat keyword yang sedang populer,</li>
<li>jangan terlalu banyak membuat postingan yang judul dan isinya hampir sama, kalau bisa gabungkanlah arikel tersebut.</li>
<li>Terlalu banyak mengoptimasi Backlink juga akan berdampak Negative untu blog anda, karena akan di aggap sebagai SPAM</li>
<li>Update artikel yang berkala, paling tidak 1 dalam 1 minggu blog
harus di updae, namun Jika terlalu banyak updatte artikel dalam 1 hari
juga akan dianggap sebagai SPAM Biasa.</li>
<li>Carilah backlink yang berkualitas, minimal PR 1 keatas, agar google menilai backlink tersebut memang berharga.</li>
<li>selesai membuat postingan, silahkan lakukan ping blog dan share ke media social seperi facebook, google plus, twitter dll.</li>
</ul>
<div>
Mungkin dengan sedikit tips dan trick untuk mengoptimalkan pengindexan
google terhadap artikel blog kita, di lain kesempatan akan kita bahas
secara mendalam tentang algoritma-algoritma dari google,</div>
<div>Source: http://www.seo.trafikid.com/2013/09/cara-cepat-postingan-terindex-google.html</div></span>
</div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-44223130593178029302013-10-07T10:13:00.002+07:002013-10-07T11:21:36.079+07:00Tingkatkan Pengunjung Halaman Web dan Blog Anda Melalui TrafikID.com<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Bagi anda blogger yang butuh pengunjung, khususnya pengunjung ke blog
bisnis online anda. Hari ini saya akan bagi sedikit trik untuk
meningkatkan pengunjung blog anda. Untuk meningkatkan pengunjung blog
anda, saya sarankan menggunakan jasa autosurf terbaik di Indonesia yaitu
TrafikID.com bisa anda akses di <a href="http://trafikid.com/?ref=10212" target="_blank">http://trafikid.com/</a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<span class="fullpost"><div style="text-align: justify;">
Yang pertama anda lakukan adalah mendaftar di situs tersebut. Setelah
anda mendaftar, masukan link link web atau blog anda. Selanjutnya klik
SURF NOW. Maka anda akan otomatis melakukan surfing ke link link member
trafikid.com. Semakin lama anda surfing, semakin banyak pengunjung blog
anda.</div>
<br />
Untuk info lebih lanjut ke situs resmi <a href="http://trafikid.com/?ref=10212" target="_blank">http://trafikid.com/</a> . Tingkatkan Pengunjung Blog TrafikID.com 100 % Work</span></div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-48488163756196630962013-10-07T09:42:00.000+07:002013-10-07T09:42:28.167+07:00Tips Untuk Meningkatkan Page Rank Blog<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Tidak dapat dipungkiri, memang bagi para penulis blog atau biasa disebut blogger menaikkan page rank blognya adalah suatu kewajiban dan kepuasan tersendiri. Terutama page rank blog yang sudah muncul di mesin pencarian <a href="http://www.google.com/">Google</a>. Namun bagi para blogger baru hal ini mungkin sedikit membingungkan untuk dilakukan. Berikut ini adalah beberapa tips yang berguna untuk meningkatkan page rank blog anda:<br />
<br />
<span class="fullpost">
</span>
<ul style="text-align: left;"><span class="fullpost">
<li><b>Puaskan pembaca blog anda</b>. Hal ini bertujuan untuk menarik minat para pembaca blog anda untuk kembali mengunjungi blog anda. Apalagi jika blog anda berisi konten-konten seperti cerita bersambung, cerita pendek, jurnal perjalanan yang unik, dll. Coba lihat setiap postingan anda dari sudut pandang para pembaca blog anda, dan pastingan tampilan dan postingan dalam blog anda telah terstruktur dengan baik.</li>
<li><b>Sisipkan gambar ilustratif</b>. Trik ini bertujuan untuk mempermudah para pembaca blog anda memahami beberapa bagian yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Terutama bagi para penulis blog ilmiah.</li>
<li><b>Pasang URL blog anda menjadi homepage pada browser anda</b>. Hal ini bertujuan untuk membantu blog anda tetap mendapatkan hits (walaupun hanya sekedar visitor counting).</li>
<li>Tingkatkan jumlah pengunjung blog anda. Hal ini bisa dilakukan dengan banyak cara, boleh dengan teknik SEO, boleh dengan promosi secara offline, maupun promosi secara online melalui jejaring sosial. Tergantung seberapa tepat penggunaan metode yang kita gunakan dan sesuai dengan tema isi blog anda.</li>
</span></ul>
</div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-92129188510131970122013-10-07T09:16:00.000+07:002013-10-07T11:20:35.182+07:00Pengertian dan Fungsi Disk Defragmenter<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><i><b>1. Pengertian Disk Defragmenter</b></i> <br /><b><br /></b></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><b>Disk
defragmenter</b> adalah suatu program yang berinduk pada sistem operasi
komputer (OS) yang berguna untuk menyusun kembali f<span style="font-size: x-small;">ile-file</span> <span class="fullpost">yg
diperbaharui atau yang telah di install baik secara sengaja mahupun
tidak sengaja. Jika anda membuka file apa pun itu maka secara automatik
windows akan bekerja atau mengambil ruang secara automatik dalam
penempatan space atau bagian partition dalam hardisk.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><br /><br /><b><i><br />2. Fungsi </i></b></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><b><i><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Disk Defragmenter</span></span></i></b></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><br /></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Defragmenter mempunyai fungsi untuk menjaga kestabilan PC dan
keadaan hardisk kerana defragmenter mampu mengelakkan / men fix kan boot
sector dalam hardisk ataupun error program, jadi windows yang kita pakai
sekarang ini sangat baik terhadap penggunanya dengan tools-tools yg
berguna dalam menjaga hardware.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"><br /></span></span></span>
<br />
<ul>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">
Windows tidak dapat menguruskan kembali file-file secara automatik (tanpa
bantuan defragmenter) file yang telah di delete, di copy maupun dibuka.
Maka dengan itu windows menyediakan recent documents (open file history)
dan system restore point untuk mengulangi jika dalam proses
defragmenting tidak dapat ditata kembali.</span></span></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Disk
defragmenter merupakan salah satu tools pembawaan windows, anda dapat
menggunakannya untuk mengatur file-file di hardisk anda. Biasanya
file-file di hardisk kita tidak beraturan mungkin kerana pengaruh sering
instal program yg tidak selalu di guna, menutup aplikasi secara tidak
normal (hang), copy dan menghapus atau memindahkan file, dan berbagai
aktiviti managemen file lain. Oleh kerana file tersebut jika di andaikan
lembaran-lembaran kertas, maka sebagian merupakan filel - file atau
kertas kerja anda dirumah jika tidak di kemas selama 1 tahun atau jika
tidak diatur ia akan berselerak di dalam almari atau meja anda.
Demikian pula windows akan mengatur file sistem, file aplikasi, dan file
data ke dalam lokasi-lokasi tertentu di dalam hardisk sehingga
memudahkan windows mencari file-file yang diperlukan. </span></span></span></li>
</ul>
</span>
</div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span"></span></span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span">Sumber: <a href="http://ahmadbarkah1.blogspot.com/2013/03/pengertian-fungsi-dan-cara-melakukan.html?showComment=1381112029116#c3903741248314740683">http://ahmadbarkah1.blogspot.com/2013/03/pengertian-fungsi-dan-cara-melakukan.html?showComment=1381112029116#c3903741248314740683</a></span></span></span></div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-19395496124251311542013-10-05T08:00:00.002+07:002013-10-05T08:00:46.237+07:00Pengertian dan Algoritma Least Significant Bits (LSB) Insertion<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
LSB merupakan Algoritma yang digunakan untuk steganografi.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<b>Teknik dasar</b></div>
<div style="text-align: left;">
Dalam melakukan konversi dari analog ke digital, biasanya kita dapat memilih antara tiga macam representasi warna :</div>
<span class="fullpost">
</span>
<ul><span class="fullpost">
<li>24-bit warna: dalam setiap piksel dapat memiliki pilihan 2 ^ 24
warna atau sekitar 16777216 macam warna, satu pixel tersebut terdiri
dari tiga warna dasar red (R), green (G), blue (B), dan masing-masing
warna dasar memiliki nilai 8 bit atau 2^8 = 256 nilai.</li>
</span></ul>
<span class="fullpost">
<ul>
<li>8-bit warna: dalam setiap piksel dapat memiliki pilihan 2 ^ 8 warna
atau sekitar 256 macam warna, berarti masing-masing Red,Green,Blue
memiliki 3 bit atau 2^3 = 8, meski pada kenyataannya kebanyakan <i>Graphic hardware</i> membaca warna dengan komposisi Red = 3 bit Green = 3 bit Blue = 2 bit atau biasa disebut dengan <b><i>8-bit true color</i></b></li>
</ul>
<ul>
<li>8-bit gray-scale: dalam setiap piksel dapat memiliki pilihan 2 ^ 8
warna atau sekitar 256 macam warna namun hanya memiliki 1 warna dasar
sehingga disebut sebagai <i>Gray-scale</i>.</li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
Algoritma <b>LSB insertion</b> memodifikasi bit paling rendah atau paling kanan dari masing-masing warna dalam gambar 24-bit atau 8-bit.</div>
<div style="text-align: left;">
<b>Contoh</b></div>
<div style="text-align: left;">
Huruf ‘A’ mempunyai kode ASCII 65(desimal), bila diterjemahkan kedalam kode biner sama dengan 1000001.</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
Untuk gambar 24-bit akan membutuhkan tiga pixel berurutan dimana masing-masing pixel terdiri dari RGB (Red, Green, blue).</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
Sebagai contoh ada tiga buah pixel berikut :</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
<i>10000000.10100100.10110101, 10110101.11110011.10110111, 11100111.10110011.00110011</i></div>
<div align="center" style="text-align: left;">
Setelah disisipi huruf ‘A’ dalam kode biner berubah menjadi menjadi :</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
<i>1000000<b>1</b>.10100100.1011010<b>0</b>, 1011010<b>0</b>.1111001<b>0</b>.1011011<b>0</b>, 1110011<b>0</b>.10110011.00110011</i></div>
<div style="text-align: left;">
(nilai yang tercetak <b>tebal</b> merupakan nilai yang telah berubah dengan cara ditransformasi)</div>
<div style="text-align: left;">
Untuk Gambar 8-bit gray-scale dibutuhkan 8 pixel :</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
<i>10000000, 10100100, 10110101, 10110101, 11110011, 10110111, 11100111, 10110011</i></div>
<div align="center" style="text-align: left;">
Setelah disisipi huruf ‘A’ dalam kode biner berubah menjadi menjadi :</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
<i>1000000<b>1</b>, 10100100, 1011010<b>0</b>, 1011010<b>0</b>, 1111001<b>0</b>, 1011011<b>0</b>, 1110011<b>0</b>, 10110011</i></div>
<div style="text-align: left;">
(nilai yang tercetak <b>tebal</b> merupakan nilai yang telah berubah dengan cara ditransformasi)</div>
<div style="text-align: left;">
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa
ada kemungkinan 50% modifikasi bit paling rendah dalam setiap 8 bit,
tentunya akan menambah sedikit noise pada gambar. Maka semakin tinggi
bit gambar semakin sulit perubahan yang terdeteksi.</div>
<div style="text-align: left;">
<b>Data Rate</b></div>
<div style="text-align: left;">
Jika melakukan <i>LSB Insertion</i> untuk gambar 24-bit dimasuki 3 bit/pixel. Dan setiap pixel terdiri dari 24 bit berarti kita dapat menggunakan :</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
<i>3 hidden_bits/pixel / 24 data_bits/pixel = 1/8 </i>bagian bit untuk tempat menyembunyikan suatu nilai dari 24bit data</div>
<div style="text-align: left;">
Jika melakukan LSB <i>Insertion</i> untuk gambar 24-bit dimasuki 6 bit/pixel. Dan setiap pixel terdiri dari 24 bit berarti kita dapat menggunakan :</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
<i>6 hidden_bits/pixel / 24 data_bits/pixel = 2/8 </i>bagian bit untuk tempat menyembunyikan suatu nilai dari 24bit data.</div>
<div style="text-align: left;">
Jika melakukan LSB <i>Insertion</i> untuk gambar 24-bit dimasuki 9 bit/pixel. Dan setiap pixel terdiri dari 24 bit berarti kita dapat menggunakan :</div>
<div align="center" style="text-align: left;">
<i>9 hidden_bits/pixel / 24 data_bits/pixel = 3/8 </i>bagian bit untuk tempat menyembunyikan suatu nilai dari 24 bit data.</div>
<div style="text-align: left;">
<b>Ketahanan</b></div>
<div style="text-align: left;">
LBS sangat rentan terhadap banyaknya
transformasi, apabila kita menerapkannya pada gambar yang terkompresi
dengan lossy compression seperti JPG mungkin akan rentan terhadap
rusaknya gambar.<br />
Hasil dari Algoritma LBS akan bagus jika diterapkan pada gambar yang belum terkompresi seperti Bitmap.</div>
<div style="text-align: left;">
LSB dapat secara drastis mengubah unsur pokok warna dari pixel. Ini dapat menunjukkan perbedaan yang nyata dari <i>cover image</i> (Image asli) menjadi <i>stego image</i> (Image yang sudah disisipi pesan).</div>
<div style="text-align: left;">
<b>Solusi</b></div>
<div style="text-align: left;">
Setelah kita tahu bahwa LBS merupakan
metode yang amat sederhana maka kita dapat mencoba memperbaiki kelemahan
tersebut dengan :</div>
<ul>
<li>Enkripsi pesan, sehingga meski data dapat di ekstrak namun data hasi extraksi tersebut masih tidak dapat dimengerti</li>
</ul>
<ul>
<li> mengacak penempatan bit menggunakan fungsi <i>cryptographical random function (scattering)</i>, sehingga hampir mustahil untuk membangun kembali pesan tanpa mengetahui <i>seed </i>dari fungsi acak tersebut.</li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
Dengan cara ini, pesan yang dilindungi oleh dua kunci yang berbeda, memperoleh kerahasiaan lebih baik dari sebelumnya.<br />
<br />
Sumber: http://tafsirul.web.id/pengertian-dan-algoritma-least-significant-bits-lsb-insertion/ </div>
</span>
</div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-34845592418335524942013-10-02T09:56:00.001+07:002013-10-02T09:58:23.203+07:00Cara Memblokir Situs Porno Di Mozilla Firefox<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Mungkin bagi anda para orang tua yang khawatir anak-anaknya akan membuka situs-situs yang berbau pornografi tepat untuk membaca postingan ini. Langsung saja, berikut langkah-langkahnya:<br />
<br />
<span class="fullpost">1. Buka browser Mozilla Firefox.</span><br />
<span class="fullpost">2. Pilih Tools -> Add Ons</span><br />
<span class="fullpost">3. Kemudian di text box search ketikkan "Parental Control".</span><br />
<span class="fullpost">4. Kemudian cari add ons dengan nama Fox Filter dan Block Site.</span><br />
<span class="fullpost">5. Install kedua add ons tersebut kemudian restart Mozilla Firefox anda.</span><br />
<span class="fullpost">6. Untuk mencobanya, silahkan buka google dan ketikkan kata-kata yang berhubungan dengan pornografi, maka dengan otomatis situs-situs tersebut akan terblok secara otomatis.</span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost">Selamat mencoba, semoga bermanfaat :D</span></div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-42116872487182998412013-09-29T08:37:00.001+07:002013-09-29T08:37:47.443+07:00Mengubah Citra Berwarna Menjadi Grayscale dan Thresholding<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Mengubah Citra Berwarna Menjadi Gray-Scale
Proses awal yang banyak dilakukan dalam image processing adalah mengubah citra berwarna menjadi citra gray-scale, hal ini digunakan untuk menyederhanakan model citra. Seperti telah dijelaskan di depan, citra berwarna terdiri dari 3 layer matrik yaitu R-layer, G-layer dan B-layer. Sehingga untuk melakukan proses-proses selanjutnya tetap diperhatikan tiga layer di atas. Bila setiap proses perhitungan dilakukan menggunakan tiga layer, berarti dilakukan tiga perhitungan yang sama. Sehingga konsep itu diubah dengan mengubah 3 lay<span class="fullpost">er di atas menjadi 1 layer matrik gray-scale dan hasilnya adalah citra gray-scale. Dalam citra ini tidak ada lagi warna, yang ada adalah derajat keabuan.
Untuk mengubah citra berwarna yang mempunyai nilai matrik masing-masing r, g dan b menjadi citra gray scale dengan nilai s, maka konversi dapat dilakukan dengan mengambil rata-rata dari nilai r, g dan b sehingga dapat dituliskan menjadi:
s = (r + g + b)/3
Thresholding
Thresholding digunakan untuk mengatur jumlah derajat keabuan yang ada pada citra. Dengan menggunakan thresholding maka derajat keabuan bisa diubah sesuai keinginan, misalkan diinginkan menggunakan derajat keabuan 16, maka tinggal membagi nilai derajat keabuan dengan 16. Proses thresholding ini pada dasarnya adalah proses pengubahan kuantisasi pada citra, sehingga untuk melakukan thresholding dengan derajat keabuan dapat digunakan rumus:
x = b.int(w/b) b= int(256/a)
dimana :
w adalah nilai derajat keabuan sebelum thresholding
x adalah nilai derajat keabuan setelah thresholding
</span>
</div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-53473210616230751112013-09-15T06:34:00.001+07:002013-09-15T06:35:15.868+07:00Kompresi DataDalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputer" title="Ilmu komputer">ilmu komputer</a>, <b>pemampatan data</b><sup class="reference" id="cite_ref-pemampatan_data_1-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kompresi_data#cite_note-pemampatan_data-1">[1]</a></sup> atau <b>kompresi data</b> adalah sebuah cara untuk memadatkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Data" title="Data">data</a>
sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga
lebih efisien dalam menyimpannya atau mempersingkat waktu pertukaran
data tersebut. Ada terdapat dua jenis pemampatan data, yaitu pemampatan
tanpa kehilangan (lossless data compression) dan pemampatan
berkehilangan (lossy data compression).<br />
<span class="fullpost"></span><br />
<h2>
<span class="fullpost">
<span class="mw-headline" id="Pemampatan_data_tanpa_kehilangan">Pemampatan data tanpa kehilangan</span></span></h2>
<span class="fullpost">
Teknik ini mampu memadatkan data dan mengembalikannya sama persis
seperti semula. Tidak ada informasi yang hilang atau harus dikurangi
dalam proses untuk mengurangi ukuran besar data. Biasanya algoritma
pemadatan data jenis ini menggunakan prinsip <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelebihan_statistik&action=edit&redlink=1" title="Kelebihan statistik (halaman belum tersedia)">kelebihan statistik</a>
(statistical redundancy) supaya data bisa disimpan dengan lebih
ringkas. Karena kebanyakan data yang dipakai sehari-hari memiliki bagian
yang berulang atau berlebihan (redundant data), pemampatan tanpa
kehilangan bisa terjadi.<br />
Contoh mudahnya, apabila berkas gambar berukuran 256x256 berwarna
polos (setiap pixel berwarna sama) dan tiap pixelnya berukuran 4 byte,
tanpa pemadatan, berkas harus disimpan berukuran 4 kali 256x256, sama
dengan 262144 byte. Namun, dengan pemadatan, maka data yang perlu
disimpan hanyalah data satu warna tersebut dan informasi bahwa seluruh
pixel gambar memiliki satu warna yang sama. Jadi, data yang perlu
disimpan hanyalah 4 byte tambah beberapa byte untuk menandakan
pengulangan pixel yang sama. Ingatlah ini hanya contoh yang simpel.<br />
Pemadatan tanpa kehilangan memiliki batas rendah di mana berkas tidak bisa dipadatkan lebih jauh lagi. <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teorem_Shannon&action=edit&redlink=1" title="Teorem Shannon (halaman belum tersedia)">Teorem Shannon</a>
menunjukkan bahwa pemadatan data tidak bisa menghasilkan kadar kode
yang lebih rendah daripada entropi Shannon berkas, tanpa menyebabkan
kehilangan informasi. Maka, apabila suatu berkas sudah dipadatkan
(misalnya, berkas gambar disimpan di berkas .zip), berkas .zip tersebut
tidak bisa lagi dipadatkan.<br />
Contoh algoritma adalah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lempel-Ziv&action=edit&redlink=1" title="Lempel-Ziv (halaman belum tersedia)">Lempel-Ziv</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lempel-Ziv-Welch&action=edit&redlink=1" title="Lempel-Ziv-Welch (halaman belum tersedia)">Lempel-Ziv-Welch</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lempel-Ziv-Markov&action=edit&redlink=1" title="Lempel-Ziv-Markov (halaman belum tersedia)">Lempel-Ziv-Markov</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/FLAC" title="FLAC">FLAC</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=ALAC&action=edit&redlink=1" title="ALAC (halaman belum tersedia)">ALAC</a>, dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PAQ&action=edit&redlink=1" title="PAQ (halaman belum tersedia)">PAQ</a>.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Pemampatan_data_berkehilangan">Pemampatan data berkehilangan</span></h2>
Dengan teknik ini, kehilangan data yang kecil masih dapat diterima.
Dengan algoritma tertentu, detil berkas dipangkas supaya ukuran data
bisa dikecilkan. Contohnya, pemadatan data dengan format berkas gambar
JPEG bisa menyimpan data yang banyak, tapi juga mampu memangkaskan
bagian-bagian visual yang kurang penting demi menghemati memori simpan.
Berkas MP3 bisa menyimpan data lagu yang bersuara lebih jernih, tapi
juga bisa mengurangi mutu suara jika ukuran data harus dikurangi.<br />
Contoh algoritma adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/MP3" title="MP3">MP3</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/JPEG" title="JPEG">JPEG</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ogg" title="Ogg">Ogg</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/MPEG-2" title="MPEG-2">MPEG-2</a>.<br />
<br />
Source: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kompresi_data">http://id.wikipedia.org/wiki/Kompresi_data</a> </span><div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-37252938474981528922013-09-15T01:55:00.000+07:002013-09-15T06:35:50.227+07:00Cara Mendownload File Torrent Tanpa Torrent Client<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Well, mungkin banyak di antara anda yang sering mengalami hal ini, download torrent dengan wifi (terutama dengan wifi kantor atau wifi kampus) sering lambat atau tidak berjalan sama sekali. Bahkan dengan menggunakan akun premium sekalipun. Hmm, mungkin postingan ini dapat sedikit membantu anda. Well, here we go.<br />
<br />
<br />
<span class="fullpost">1. Download file torrent atau salin url untuk mendownload file torrent itu.</span><br />
<span class="fullpost">2. Upload file torrent atau paste link url ke <a href="http://zbigz.com/">http://zbigz.com/</a> </span><br />
<span class="fullpost">3. Klik Go dan ikuti proses selanjutnya dan pilih Free untuk setiap pop-op.</span><br />
<span class="fullpost">4. Tunggu sampai caching file dalam torrent selesai dan klik tombol download.</span><br />
<span class="fullpost">5. Gunakan IDM atau Downloader lainnya. </span>
</div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-79825632549467769592013-09-08T11:56:00.002+07:002013-09-08T11:56:35.278+07:00Link URL Download Video Anime<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bagi para penggemar komik jepang atau para penggemar video anime, pasti sangat sedih jika satu episode anime favoritnya terlewat atau pun tidak ditayangkan lagi di Indonesia. Tapi Anda tidak perlu khawatir, jika terlewat, cukup di unduh saja. Nih saya kasih salah satu link download video anime yang bagus.<span class="fullpost"> Langsung aja linknya <a href="http://anime.thehylia.com/">http://anime.thehylia.com/</a>, isinya lumayan lengkap. Bahkan anime dari zaman veteran dulu ada lho.<br />
<br />
Tapi sayang untuk sehari (24 jam) anda hanya dapat mendownload maksimal 10 video. Kalau ingin mendownload lebih banyak dalam waktu sehari semalam, silahkan untuk melakukan donasi ke situs itu. OK. Happy Download!</span></div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-41109507370979410412013-09-08T10:24:00.000+07:002013-09-15T06:36:18.599+07:00Tips Agar Koneksi Internet Lancar Saat Browsing Ketika Sedang Download<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pernahkah anda mencoba membuka halaman web ketika IDM sedang berjalan mengunduh dan halamannya terus loading tapi tak kunjung tampil? Jika ya, maka selamat! Anda cocok membaca postingan ini. Pertama kita akan membahas mengapa hal tersebut dapat terjadi. Alasannya adalah karena IDM menggunakan semua bandwidth internet anda tanpa tersisa.<br />
<br />
<span class="fullpost">
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Caranya gampang. Yang perlu anda lakukan adalah membatasi kecepatan download IDM anda. Dengan membatasi kecepatan download IDM anda maka IDM tidak akan menghabiskan bandwidth penggunaan internet anda. Selamat mencoba.</span></div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-57406276209038255242013-09-07T18:26:00.001+07:002013-09-07T18:34:59.657+07:00Sistem Pendukung Keputusan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /><br />Pengertian Sistem Pendukung Keputusan<br /><br />Menurut Raymond McLeod (1998), Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manager pada berbagai tingkatan. Menurut Litle, Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur dengan menggunakan data dan model. Menurut Alter dalam Kusrini (2007), DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.<br /><br />Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan managerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan managerial yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu: interpersonal, informasional, desisional. Peranan informasonal mengemukakan bahwa manager mengumpulkan dan menyebarkan informasi, dan peranan desisional mengemukakan bahwa manager menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan. Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :<span class="fullpost"><br /><br />1. Pengusaha, ketika manager berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanent diabadikan sebagai organisasi.<br /><br />2. Orang yang menangani gangguan, ketika menajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.<br /><br />3. Pengalokasi sumber, dengan peranan sebagai pengalokasi sumber (resorce alocator), manager diharapkan mampu menentukan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.<br /><br />4. Negosiator, dalm peran sebagai negosiator (negotiator), manager mengatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat pekerja.<br /><br />Secara Umum, Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Sedangkan secara Khusus, Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manager maupun sekelompok manager dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.<br /><br />Istilah Sistem Pendukung Keputusan (Sistem Pendukung Keputusan) atau Decision Support Systems (DSS) pada awalnya diciptakan oleh dua professor di MIT (Anthony Gorry dan Michael S.Morton) pada tahun 1971, keduanya merupakan profesor MIT, USA . Saat itu mereka merasakan perlunya suatu pemikiran untuk mengarahkan penggunaan aplikasi komputer untuk membantu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen berdasarkan kepada konsep Simon mengenai keputusan yang terstruktur dan tidak terstruktur juga berdasarkan kepada konsep Robert N. Anthony tentang tingkat-tingkatan manajemen.<br /><br />Menurut mereka DSS harus diarahkan untuk mendukung manajemen pada masalah-masalah yang semi-structured (semi-terstruktur), yaitu masalah yang memiliki informasi kurang lengkap sehingga para manager ragu dalam mengambil keputusan. DSS akan memberi dukungan atau alternatif penyelesaian sehingga para manager dapat menguji alternatif ini untuk memilih mana yang terbaik. (Akib, 2009).<br /><br />Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan<br /><br />Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan<br /><br />Karakteristik dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut:<br /><br />1. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah-masalah terstruktur, semi struktur, dan tidak terstruktur<br /><br />2. Output ditujukan bagi personil organisasi dalam semua tingkatan<br /><br />3. Mendukung di semua fase proses pengambilan keputusan: intelegensi, desain, pilihan.<br /><br />4. Adanya interface manusia atau mesin, dimana manusia (user) tetap mengontrol proses pengambilan keputusan<br /><br />5. Menggunakan model-model metematis dan statistik yang sesuai dengan pembahasan<br /><br />6. Memiliki kemampuan dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan<br /><br />7. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem<br /><br />8. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen<br /><br />9. Pendekatan easy to use. Ciri suatu Sistem Pendukung Keputusan yang efektif adalah kemudahannya untuk digunakan dan memungkinkan keleluasaan pemakai untuk memilih atau mengembangkan pendekatan-pendekatan baru dalam membahas masalah yang dihadapi<br /><br />10. Kemampuan sistem untuk beradaptasi secara cepat, dimana pengambil keputusan dapat menghadapi masalah-masalah baru dan pada saat yang sama dapat menanganinya dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang terjadi (Turban dkk, 2005).<br /><br />Ciri dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan<br /><br /><br />Komponen Arsitektur SPK<br /><br />1. Komponen Data<br /><br />a. Sumber data<br /><br />b. Kontribusi vendor<br /><br />2. Komponen Dialog<br /><br />a. Knowledge Base<br /><br />b. Bahasa Tindakan<br /><br />c. Bahasa Representasi<br /><br />3. Komponen Model<br /><br />a. Model Optimasi<br /><br />b. Model Deskriptif<br /><br />c. Model Probabilistik dan Model Deterministik<br /><br />Jenis-Jenis Sistem Pendukung Keputusan<br /><br />Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS dilakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :<br /><br />1. Retrive information element (memanggil elemen informasi).<br /><br />2. Analyze entries fles (mengenali semua file).<br /><br />3. Prepare reports form multiple files (laporan standar dari beberapa file).<br /><br />4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan).<br /><br />5. Propose decision (menawarkan keputusan ).<br /><br />6. Make decisions (membuat keputusan).<br /><br />Tujuan Sistem Pendukung Keputusan<br /><br />Tujuan utama sistem pendukung keputusan bukanlah proses pengambilan keputusan seefisien mungkin, tetapi seefektif mungkin. Sistem Pendukung Keputusan digunakan sebagai alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas para pengambil keputusan, namun tidak untuk menggantikan penilaian para pengambil keputusan. Sistem Pendukung Keputusan ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau untuk keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma. Sistem Pendukung Keputusan meluas dengan cepat, dari sekadar alat pendukung personal menjadi komoditas yang dipakai bersama (Turban dkk, 2005).<br /><br />Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik. Sistem Pendukung Keputusan dapat memberikan dukungan dalam membuat keputusan dalam semua tingkatan level manajemen, baik individual maupun grup, terutama dalam situasi semi terstruktur dan tidak terstruktur, membawa kepada keputusan bersama dan informasi yang objektif. (Turban, 2004).<br /><br />Tujuan dari pembuatan sistem pendukung keputusan yaitu (Turban, 2004):<br /><br />1. Membantu manager membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang sepenuhnya terstruktur dan tidak terstruktur.<br /><br />2. Mendukung penilaian manager bukan mencoba menggantikannya.<br /><br />Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manager. Komputer dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah yang terstruktur. Untuk masalah yang tidak terstruktur, manager bertanggung jawab menerapkan penilaian, dan melakukan analisis.komputer dan manager berkerjasama sebagai tim pemecahan masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi terstruktur.<br /><br />3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manager dari pada efisiensinya.<br /><br />Cara Penggunaan Informasi Dari Sistem Pendukung Keputusan<br /><br />Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manager, yaitu untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari pendekatan sistem. Ia juga berkaitan dengan fase intelegensi yang di kemukakan oleh Simon. Selanjutnya manager menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manager juga melakukan query terhadap database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah diidentifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis. Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manager untuk memecahkan masalah dengan cara mengidentifikasi keputusan alternatif, mengevaluasi dan memilih alternatif tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.<br /><br />Definisi Pengambilan Keputusan<br /><br />Proses pemilihan beberapa alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi/menyelesaikan satu atau beberapa sasaran atau permasalahan, termasuk juga penyelidikan mengenai kesempatan-kesempatan yang ada. Aktivitas manajemen berupa pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau suatu konflik dalam manajemen Kerangka dasar pengambilan keputusan managerial dalam tipe keputusan dibagi menjadi :<br /><br />1. Keputusan Terstruktur (structured decision)<br /><br />Keputusan terstrukut (structured decision) adalah keputusan yang berulang – ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang dan lain sebagainya.<br /><br />2. Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision)<br /><br />Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang tidak terjadi berulang – ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manager merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.<br /><br />3. Keputusan Semi Terstruktur (semi – structured decision)<br /><br />Keputusan Semi Terstruktur (semi – structured decision) adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak struktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan – perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih. Contoh yang lainnya misalnya adalah keputusan alokasi dana promosi.<br /><br />Jenis-jenis keputusan menurut HERBERT A. SIMON :<br /><br />1. Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya.<br /><br />2. Keputusan Tak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini.<br /><br />KONSEP SIMON tentang tahap-tahap pengambilan keputusan digunakan untuk menentukan struktur masalah seperti dibawah ini:<br /><br />1. Masalah terstruktur - Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama model Simon.<br /><br />2. Masalah tidak terstruktur - merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada salah satu tahapan proses pengambilan keputusan Simon.<br /><br />3. Masalah semi terstruktur - merupakan masalah yang dapat menggunakan satu atau dua tahapan Simon.<br /><br />Tahapan Proses Pengambilan Keputusan<br /><br />Tahapan proses pengambilan keputusan terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:<br /><br />1. Tahap Penelusuran (Intellegence)<br /><br />Tahap ini merupakan proses penelusuran, mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki, pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data yang diperoleh diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.<br /><br />2. Tahap Perancangan (Design)<br /><br />Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak.<br /><br />3. Tahap Pemilihan (Choice)<br /><br />Pada tahap dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.<br /><br />4. Tahap Implementasi (Implementation)<br /><br />Pada tahap ini dibuat suatu solusi yang direkomendasikan dapat bekerja atau implementasi solusi yang diusulkan untuk suatu masalah.<br /><br />Alat Pengambilan Keputusan<br /><br />1. Transaction Processing Systems (TPS)<br /><br />2. Management Information Systems (MIS)<br /><br />3. Office Automation Systems (OAS)<br /><br />4. Decision Support Systems (DSS)<br /><br />5. Group DSS (GDSS)<br /><br />6. Expert Systems (ES)<br /><br />7. Executive Information Systems (EIS)<br /><br />8. Artificial Neural Network (ANN)<br /><br />Laporan<br /><br />1. Laporan berkala dan khusus<br /><br />Laporan berkala atau periodic report yaitu laporan yang dibuat menurut jadwal tertentu contohnya adalah analis penjualan terhadap pelanggan perbulan dan laporan khusus atau special report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat ketika sesuatu yang tidak seperti biasanya terjadi contohnya laporan mengenai kecelakaan. Dalam penggunaannya laporan berkala dan khusus bersifat lengkap atau ringkas.<br /><br />2. Laporan lengkap dan ringkas<br /><br />Laporan lengkap atau detail report yaitu laporan yang memberikan spesifikasi mengenai setiap tindakan atau transaksi dan baris yang mewakili tindakan atau transaksi disebut baris lengkap atau detail line sedangkan laporan ringkas atau summary report yaitu laporan yang menyertakan baris yang mewakili beberapa tindakan atau transaksi. Baris laporan biasanya di cetak dalam beberapa ururtan tertentu, field yang berada dalam record data, yang disebut key field atau control field digunakan untuk mengurutkan record sebelum laporan tersebut dicetak. Yang paling sering digunakan ialah Ascending sequence (urutan naik) disini nilai field control terendah (no pelanggan 0001 atau nama Aardbverk) didaftar pertama kali, dan nilai tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar paling akhir.<br /><br />Penggabungan Manajemen Dengan Pengecualian Ke Dalam Laporan<br /><br />Kegunaan laporan sebagai alat pemecah masalah dapat ditingkatkan dengan menggabungkan manajemen dan pengecualian. Hal ini dapat dilakukan dengan empat cara :<br /><br />1. Menggunakan urutan laporan untuk menyorot pengecualian.<br /><br />2. Membuat laporan hanya jika terjadi pengecualian.<br /><br />3. Mengelompokan pengecualian bersama.<br /><br />4. Menunjukan varian dari norma.<br /><br />Pemodelan Sistem Pendukung Keputusan<br /><br />Karakteristik utama dari sistem pendukung keputusan adalah memasukkan sedikitnya satu model. Ide dasarnya adalah melakukan analisis sistem pendukung keputusan pada sebuah model realitas, dari pada analisis pada sistem nyata itu sendiri.<br /><br />Definisi Model<br /><br />Model adalah abstrak dari sesuatu; ia mewakili beberapa fenomena, yaitu objek dan aktivitas. Fenomena itu disebut entity. Contohnya jika sebuah model mewakili perusahaan maka perusahaan itu disebut entity-nya.<br /><br />Menurut Raymond McLeod, Jr (McLeod, 1998) adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Sedangkan menurut Efraim Turban (Turban, 1998) adalah sebuah representasi atau abstraksi realitas yang disederhanakan. Karena realitas terlalu kompleks untuk ditiru secara tepat dan karena banyak dari kompleksitas itu sebenarnya tidak relevan dalam penyelesaian masalah yang spesifik. Representasi sistem atau masalah berdasarkan model dapat dilakukan dengan berbagai macam tingkat abstraksi, oleh karenanya model diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut tingkat<br /><br />abstraksinya, antara lain model iconik (skala), model analog, dan model matematik.<br /><br />Model Iconik (Skala)<br /><br />Sebuah model iconik, model abstraksi terkecil adalah replika fisik sebuah sistem, biasanya pada suatu skala yang berbeda dari aslinya. Model iconik dapat muncul pada tiga dimensi (miniatur maket), sebagaimana pesawat terbang, mobil, jembatan, atau alur produksi. Photografi adalah jenis model skala iconik yang lain, tetapi hanya dalam dua dimensi.<br /><br />Model Analog<br /><br />Sebuah model yang tidak tampak mirip dengan model aslinya, tetapi bersifat seperti sistem aslinya. Model analog lebih abstrak dari model iconik dan merupakan perpresentasi simbolik dari realitas. Model ini biasanya berbentuk bagan atau diagram 2 dimensi, dapat berupa model fisik, tetapi bentuk model berbeda dari bentuk sistem nyata. Berikut beberapa contoh lain :<br /><br />1. Bagan organisasi yang menggambarkan hubungan struktur otoritas, dan tanggung jawab.<br /><br />2. Sebuah peta dimana warna yang berbeda menunjukkan obyek yang berbeda misalnya sungai atau pegunungan.<br /><br />3. Bagan pasar modal yang menunjukkan pergerakan harga saham.<br /><br />4. Cetak biru dari sebuah mesin atau rumah.<br /><br />Model Matematik (Quantitatif)<br /><br />Kompleksitas hubungan pada banyak sistem organisasional tidak dapat disajikan secara model icon atau model analog, atau representasi semacam itu malah dapat menimbulkan kesulitan dan membutuhkan banyak waktu dalam pemakaiannya. Oleh karena itu model yang tepat dideskripsikan dengan model matematis. Sebagian besar analisis sistem pendukung keputusan dilakukan secara numerik dengan model matematis atau model quantitatif yang lain.<br /><br />Model Statis dan Dinamis<br /><br />Model statis ialah model yang tidak memasukkan waktu sebagai variabelnya. Ia berkaitan dengan situasi pada pada suatu saat tertentu sedangkan model dinamis ialah model yang memasukan waktu sebagai variabel, model ini mewakili tingkah laku entity sepanjang waktu.<br /><br />Model Probabilitik dan Deterministik<br /><br />Model probabilitas adalah model tentang adanya peluang akan terjadi sesuatu. Probabilitas mempunyai jangkauan 0,00 (untuk sesuatu yang tidak punya peluang) dan 1,00 (untuk sesuatu yang nyata-nyata terjadi). Sedangkan model deterministik ialah kebalikan dari model probabilitas.<br /><br />Model Optimisasi dan Suboptimisasi<br /><br />Model optimisasi adalah model yang menentukan pemecahan terbaik diantara altermatif yang ada. Agar supaya model tersebut dapat melakukan hal ini, masalah harus terstruktur dengan baik. Sedangkan model suboptimisasi yang seringkali disebut satisficing model ialah model yang memungkinkan manager untuk melakukan serangkaian keputusan, dan model tersebut akan memproyeksikan penyelesaian. Model ini tidak mengidentifikasikan keputusan yang akan mennghasilkan penyelesaian yang terbaik, namun menyerahkan tugas tersebut kepada manager.<br /><br />Simulasi<br /><br />Simulasi atau pemodelan ialah proses dari sebuah model yang mewakili entitynya. Skenario, digunakan untuk menjelaskan setting tempat terjadinya simulasi. Variable keputusan, nilai input yang dimasukan manager untuk mengukur dampak terhadap entity.<br /><br />Keuntungan dan Kerugian Pemodelan<br /><br />Manager yang menggunakan model matematis dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :<br /><br />1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar.<br /><br />2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.<br /><br />3. Model memberikan daya peramalan.<br /><br />4. Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.<br /><br />Sedangkan kerugian model adalah sebagai berikut:<br /><br />1. Sulitnya pemodelan sistem bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.<br /><br />2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi.<br /><br />Grafik Komputer<br /><br />Setiap manager pada umumnya harus mempunyai kemampuan membuat grafik. Namun demikian, pada kenyatannya, riset menyatakan bahwa penggunan grafik ternyata tidak selalu lebih baik dari pada pengguna table. Grafik nampaknya lebih baik dalam situasi tertentu, seperti :<br /><br />1. Mencari ringkasan data yang cepat.<br /><br />2. Mendeteksi trend masa lalu.<br /><br />3. Membandingkan point dan pola variable yang berbeda.<br /><br />4. Meramal aktivitas masa mendatang.<br /><br />5. Mencari kesan yang relatif sederhana dari sejumlah besar informasi yang ada.<br /><br />Bahasa Generasi Keempat<br /><br />Sofware dimasukan kedalam perpustakaan software DSS untuk menghasilkan tiga jenis output. Pada mulanya, satu-satunya cara ialah dengan mengkode program dengan bahasa pemograman. Dengan munculnya trend end-user computing, maka lahirlah bahasa yang baru yang dinamakan fourth-generatioan language (bahasa generasi keempat) atau 4GL.<br /><br />1. Bahasa Pemodelan<br /><br />Bahasa pemodelan atau modeling language dibuat untuk membuat tugas pembentukan model menjadi lebih mudah dari pada menggunakan bahasa berorientasi salah satu bahasa pemodelan yang pertama adalah GPSS (General Purpose Simulation System) yang dikembangkan IBM pada awal tahun 1960-an.<br /><br />2. Bahasa Tingkat Sangat Tinggi<br /><br />Very high level language atau bahasa tingkat sangat tinggi biasanya digunakan untuk menjelaskan bahasa pemograman, seperti APL, yang menawarkan kesingkatan dan daya di atas dan melebihi apa yang bisa dilakukan oleh bahasa konversional.<br /><br />3. Generator aplikasi<br /><br />Application generator atau generator aplikasi menghasilkan program aplikasi seperti inventarisasi dan penggajian tanpa pemograman.<br /><br />4. Penulisan Laporan<br /><br />Penulisan laporan dirancang secara khusus untuk membuat laporan.<br /><br />5. Generator Grafik<br /><br />Graph generator atau generator grafik yang juga disebut graphics package digunakan untuk menampilkan atau mencetak data dalam berbagai macam bentuk grafik.<br /><br />6. Bahasa Query Database<br /><br />Bahasa yang memungkinkan kita untuk menampilkan data dari berbagai tabel dari beberapa bentuk Kriteria.<br /><br />Sumber Data<br /><br />Sumber data terbagi atas tiga, yaitu:<br /><br />1. Data Internal<br /><br />Data internal merupakan data yang berasal dari dalam organisasi. Data internal diperoleh dari sistem proses transaksi perusahaan atau organisasi.<br /><br />2. Data Eksternal<br /><br />Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar organisasi, dan harus dimonitor dan ditangkap untuk meyakinkan bahwa data penting tidak terabaikan. Data eksternal diperoleh dari luar organisasi, misalnya data industri, data penelitian pasar, data sensus, data ketenagakerjaan regional, peraturan pemerintah, tarif pajak atau data perekonomian nasional yang dapat diperoleh lewat internet atau komputerisasi online.<br /><br />3. Data Ekstraksi<br /><br />Data ekstraksi merupakan penggabungan dari data internal dan data eksternal. Proses data ekstraksi akan menghasilkan basis data sistem pendukung keputusan. Data ekstraksi meliputi: import file, meringkas, menyaring dan mengkondensasi data yang menghasilkan laporan dari data yang ada di basis data. Proses ekstraksi dikelola dalam DBMS (Database Management System).<br /><br />Komponen Sistem Pendukung Keputusan<br /><br />Untuk dapat menerapkan sistem pendukung keputusan ada empat subsistem yang harus disediakan yaitu subsistem manajemen data, subsistem manajemen model, subsistem manajemen pengetahuan dan subsistem antar muka pengguna.<br /><br />1. Subsistem manajemen data<br /><br />Merupakan subsistem yang menyediakan data bagi sistem. Sumber data berasal dari data internal dan data eksternal. Subsistem ini termasuk basis data, berisi data yang relevan untuk situasi dan diatur oleh perangkat lunak yang disebut database management system (DBMS).<br /><br />2. Susbsistem manajemen model<br /><br />Merupakan subsistem yang berfunsi sebagai pengelola berbagai model. Model harus bersifat fleksibel artinya mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau menyempurnakan model, seiring dengan perkembangan pengetahuan. Perangkat lunak ini disebut model base management system (MBMS).<br /><br />3. Subsistem manajemen pengetahuan<br /><br />Sebagai pendukung sembarang subsistem yang lain atau sebagai suatu komponen yang bebas. Subsistem ini berisi data item yang diproses untuk menghasilkan pemahaman, pengalaman, kumpulan pelajaran dan keahlian.<br /><br />4. Susbsistem antar muka pengguna<br /><br />Merupakan fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interaktif. Melalui sistem dialog ini sistem diartikulasikan sehingga dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang atau pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem pendukung keputusan dan memerintah sistem pendukung keputusan melalui sistem ini.<br /><br />Subsistem Manajemen Data<br /><br />Subsistem manajemen data tersusun dari beberapa elemen struktur subsistem manajemen data, yaitu :<br /><br />1. Basis Data Sistem Pendukung Keputusan<br /><br />Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan struktur organisasi yang dapat digunakan pada single user dan multiuser. Untuk sistem pendukung keputusan yang besar basis datanya tersimpan dalam data warehouse. Data dalam basis data sistem pendukung keputusan berasal dari sumber data internal dan data eksternal. Data internal diperoleh dari sistem proses transaksi perusahaan atau organisasi. Data eksternal diperoleh dari luar organisasi. Ekstraksi digunakan untuk membangun basis data atau data warehouse sebuah sistem pendukung keputusan perlu untuk mengambil data dari berbagai sumber. Operasi ini disebut ekstraksi, meliputi import file, meringkas, menyaring dan mengkondensasi data yang menghasilkan laporan dari data yang ada di basis data. Proses ekstraksi dikelola dalam DBMS (Database Management System).<br /><br />2. Sistem Manajemen Basis data<br /><br />Merupakan sistem yang dipergunakan untuk mengintegrasikan beberapa file ke dalam suatu basis data. Basis data dibuat diakses, dan diubah dengan DBMS dan kebanyakan sistem pendukung keputusan dibuat dengan DBMS. Kekuatan sistem pendukung keputusan muncul ketika basis data terintegrasi dengan modelnya. Kemampuan DBMS dalam sistem pendukung keputusan:<br /><br />a. Menangkap atau ekstraksi data untuk dimasukkan dalam basis data sistem pendukung keputusan.<br /><br />b. Mengupdate (menambah, menghapus, mengubah) data dan file.<br /><br />c. Data terhubung dengan dari sumber yang berbeda.<br /><br />d. Memperoleh kembali data dari basis data untuk pelaporan<br /><br />e. Memiliki pengamanan data dan kemampuan recovery secara menyeluruh.<br /><br />3. Fasilitas Query<br /><br />Fasilitas query memungkinkan untuk akses, manipulasi dan query data. Fasilitas query menerima permintaan data dari komponen sistem pendukung keputusan, menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, memformulasikan permintaan yang dirinci, dan memberikan kembali kepada peminta. Fungsi penting sistem query sistem pendukung keputusan adalah menseleksi dan memanipulasi operasi-operasi.<br /><br />4. Direktori Data<br /><br />Direktori data adalah katalog dari semua data yang ada dalam basis data. Direktori data berisi definisi data dan gunanya terutama untuk menjawab pertanyaan mengenai data yang tersedia, sumbernya dan arti sesungguhnya. Direktori khususnya diperuntukkan mendukung tahap kecerdasan (intelligent phase) pada proses pembuatan keputusan yaitu membantu dalam mengamati data dan mengenali masalah atau kesempatan.<br /><br />Subsistem Manajemen Model<br /><br />Subsistem manajemen model dari sistem pendukung keputusan terdiri dari basis model, sistem manajemen basis model, model directory dan model eksekusi, integrasi dan pelaksanaan model.<br /><br />1. Basis Model<br /><br />Basis model adalah berisi model-model yang yang menyediakan kemampuan analisis pada sistem pendukung keputusan. Hal yang membedakan sistem pendukung keputusan dari Computer Base Information System adalah kemampuannya dalam mengubah, menggabungkan, menjalankan dan memeriksa model. Model-model dalam model base dapat dipecah menjadi empat kategori utama yaitu: adalah strategic model, tactical model, operational model, dan building block.<br /><br />a. Strategic model, digunakan untuk membantu manager perencana strategik. Pengaruh yang ditimbulkan keputusan-keputusan tersebut pada seluruh organisasi pada tahun-tahun yang akan datang, seperti menentukan tujuan perusahaan, perencanaan merger dan akuisisi, pemilihan lokasi pabrik, analisa dampak lingkungan dan pembelanjaan modal tak rutin. Kebanyakan menggunakan data eksternal.<br /><br />b. Tactical model, digunakan untuk mendukung manajemen tingkat menengah dalam membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya yang dimiliki organisasi. Hal ini bermakna tanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya tujuan. Contoh perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan promosi penjualan, layout pabrik, dan pembelanjaan rutin. Cakupan waktunya bervariasi antara 1 bulan hingga kurang dari 2 tahun. Beberapa data eksternal dibutuhkan meski kebutuhan terbesarnya adalah data internal.<br /><br />c. Operational model, digunakan untuk mendukung aktifitas kerja sehari-hari dalam organisasi, yaitu tempat berlangsungnya operasi perusahaan atau bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan model-model sebelumnya. Contoh penjadwalan produksi, kontrol persediaan. Model yang digunakan untuk membantu mengambil keputusan manager tingkat bawah dengan cakupan waktu harian hingga bulanan. Model ini biasanya menggunakan data internal.<br /><br />d. Model building block, digunakan untuk menentukan variabel, parameter dalam model dan dapat digunakan sebagai analisis data, sebagai komponen dari model yang lebih besar. Beberapa building block dalam sistem pendukung keputusan adalah perangkat lunak yang dijual di pasaran.<br /><br />2. Sistem Manajemen Basis Model<br /><br />Merupakan sebuah perangkat lunak dengan fungsi sebagai pembuatan model, pembaruan model, pengubahan model, dan manipulasi data. Sistem manajemen basis model mampu menghubungkan model-model dengan jaringan yang sesuai lewat basis data. Kemampuan yang dimilikinya meliputi :<br /><br />a. Kemampuan untuk menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah.<br /><br />b. Kemampuan untuk mengakses dan meng-integrasikan modelmodel keputusan.<br /><br />c. Kemampuan untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen analog dan basis data.<br /><br />3. Model Directory<br /><br />Merupakan katalog semua model dalam basis model yang terdiri dari definisi model dengan fungsi utamanya untuk menjawab pertanyaan tentang keberadaan dan kemampuan model dalam basis model<br /><br />4. Model Eksekusi, Integrasi Dan Pelaksanaan Model<br /><br />Model eksekusi berfungsi mengontrol jalannya aktifitas aktual atau nyata dari model. Model integrasi berfungsi menggabungkan operasi beberapa model jika diperlukan misal mengarahkan keluaran satu model untuk diolah oleh model yang lain. Sedangkan model pelaksanaan digunakan untuk menerima dan menerjemahkan instruksi model dari model lain.<br /><br />Subsistem Antar Muka Pengguna<br /><br />Antar muka pengguna meliputi semua aspek komunikasi antara pengguna dengan management Support System (MSS). Antar muka pengguna (User Interface) yang tidak nyaman dan terlalu rumit<br /><br />menyebabkan manager tidak menggunakan komputer meskipun teknologinya sudah tersedia. Komponen dialog adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang menyediakan antarmuka pengguna (User Interface) sistem pendukung keputusan. Istilah antarmuka pengguna meliputi semua aspek komunikasi antara pengguna dengan sistem pendukung keputusan. Subsistem dialog diatur oleh perangkat lunak yang disebut sebagai dialog generation and management system (DGMS). DGMS juga sering disebut sebagai user interface management system (UIMS). DGMS memungkinkan pengguna berinteraksi dengan subsistem manajemen model dan manajemen data.<br /><br />Subsistem Manajemen Pengetahuan<br /><br />Subsistem ini bersifat optional, dimana beberapa keahlian dapat ditambahkan dengan sistem pakar atau sistem kecerdasan. Sistem pendukung keputusan tingkat lanjut dilengkapi komponen yang disebut knowledge management. Komponen tersebut dapat menambahkan keahlian yang dibutuhkan guna memecahkan beberapa aspek masalah dan memberi pengetahuan yang bisa meningkatkan operasi komponen lain.<br /><br />Simple Additive Weighting Method (SAW)<br /><br />Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria (Kusumadewi, 2006). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. <br /><br />Metode SAW mengenal adanya 2 (dua) atribut yaitu kriteria keuntungan (benefit) dan kriteria biaya (cost). Perbedaan mendasar dari kedua kriteria ini adalah dalam pemilihan kriteria ketika mengambil keputusan. Adapun langkah penyelesaian dalam menggunakannya adalah:<br /><br />1. Menentukan alternatif, yaitu Ai.<br /><br />2. Menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Cj.<br /><br />3. Memberikan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.<br /><br />4. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.<br /><br />5. Membuat tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria.<br /><br />6. Membuat matrik keputusan yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. Nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana, i=1,2,…m dan j=1,2,…n.<br /><br />7. Melakukan normalisasi matrik keputusan dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternomalisasi (rij) dari alternatif Ai pada kriteria Cj.<br /><br />Jika j adalah kriteria keuntungan (benefit)<br /><br />Jika j adalah kriteria biaya (cost)<br /><br />dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai<br /><br />Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.<br /><br />a. Dikatakan kriteria keuntungan apabila nilai memberikan keuntungan bagi pengambil keputusan, sebaliknya kriteria biaya apabila menimbulkan biaya bagi pengambil keputusan.<br /><br />b. Apabila berupa kriteria keuntungan maka nilai dibagi dengan nilai dari setiap kolom, sedangkan untuk kriteria biaya, nilai dari setiap kolom dibagi dengan nilai<br /><br />8. Hasil dari nilai rating kinerja ternomalisasi (rij) membentuk matrik ternormalisasi (R)<br /><br />9. Hasil akhir nilai preferensi (Vi ) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen baris matrik ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) yang bersesuaian eleman kolom matrik (W). Hasil perhitungan nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai merupakan alternatif terbaik (Kusumadewi, 2006).<br /><br />Fuzzy Multiple Attribute Decision Making<br /><br />FMADM adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria (atribut) tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan (Wibowo S, 2009). Sebagian besar pendeketan FMADM dilakukan melalui 2 langkah, yaitu : pertama, membuat rating pada setiap alternatif berdasarkan agregasi drajat kecocokan pada semua kriteria; kedua melakukan perangkingan alternatif-alternatif keputusan tersebut. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa, masalah FMADM adalah mengevaluasi m alternatif Ai (i=1,2,…,m) terhadap sekumpulan atribut atau kriteria Cj (j=1,2,…,n), dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya. Dimana xij merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap atribut ke-j. Nilai bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan relatif setiap atribut, diberikan sebagai, W :<br /><br />W = { w1, w2, … , wn }<br /><br />Rating kinerja (X), dan nilai bobot (W) merupakan nilai utama yang merepresentasikan preferensi absolute dari pengambil keputusan. Masalah FMADM diakhiri dengan proses perangkingan untuk mendapatkan alternatif terbaik yang diperoleh berdasarkan nilai keseluruhan preferensi yang diberikan.(Kusumadewi, 2006)<br /><br />Multiple Attribute Decision Making<br /><br />Multiple Attribute Decision Making (MADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari MADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pengambil keputusan boleh jadi melihat salah satu atribut sebagai yang mempunyai pengaruh besar dan yang lainya memiliki pengaruh kecil, faktanya jika analisis awalnya dalam pengeliminasian alternatif mengalami kegagalan apapun itu bmembutuhkan kinerja yang minimal. (Kahraman, 2008).<br /><br />Pada dasarnya, ada 3 (tiga) pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subjektif, pendekatan objektif dan pendekatan integrasi antara subjektif dan objektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subjektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subjektivitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Pada pendekatan objektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektivitas dari pengambil keputusan.</span></div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-57242008833696333992013-09-07T18:21:00.007+07:002013-09-07T18:30:57.888+07:00Logika Matematika<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Kalimat Pernyataan </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; text-align: justify;">
Pengertian
logika matematika termasuk logika modern dan logika tradisional dengan
pentingnya belajar logika secara panjang lebar disajikan dalam buku materi
pokok (modul) mata kuliah Pengantar Dasar Matematika. Khusus dalam sajian sekarang
kita akan mengawalinya dengan salah satu konsep dasar logika matematika yang
disebut pernyataan atau proposisi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">propotition</i>).</div>
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Kalimat Pernyataan </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dalam pelajaran
logika matematika <i>kalimat pernyataan </i>haruslah dibedakan dengan
kalimat-kalimat biasa dalam bahasa sehari-hari. Kalimat pernyataan atau
disingkat dengan pernyataan tidak sama dengan kalimat biasa, sebab dalam
kalimat biasa sering dipilih kata-kata yang pantas, yang mudah, kiasan atau
ungkapan yang kabur, dan kadang-kadang dipakai kata-kata yang bermakna ganda.
Sebaliknya dalam pernyataan tidaklah demikian, tetapi kalimatnya haruslah
lengkap, tidak kabur dan jelas. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Suatu ciri logis
dalam pelajaran matematika, bahwa yang dimaksudkan dengan pernyataan yaitu
suatu kalimat yang hanya benar saja atau salah saja, tidak dua-duanya pada saat
yang sama, artinya tidak sekaligus benar dan salah. Sedangkan kalimat yang
benar tidak, salahpun tidak adalah <i>bukan pernyataan</i>. Untuk lebih
jelasnya kita perhatikan tiga kelompok contoh berikut ini. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 1 (Pernyataan
yang benar) :</b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></b>a. Jakarta adalah ibu kota negara Republik
Indonesia </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Jika x = 4,
maka 2x = 8 </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c. Himpunan
kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 2
(Pernyataan yang salah) : </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Udara adalah
benda padat </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. x – y = y – x;
x y 2 </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c. Setiap
bilangan prima adalah ganjil </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 3
(Bukan pernyataan) : </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. x + 7 = 0 </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. x2 + 2x – 15
= 0 </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c. a + b > 9 </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Istilah-istilah
lain untuk <i>pernyataan </i>adalah kalimat matematika tertutup, kalimat
tertutup, kalimat deklaratif, statement, atai proposisi. Sedangkan istilah lain
untuk kalimat yang <i>bukan pernyataan </i>adalah kalimat matematika terbuka
atau kalimat terbuka. Namun ada beberapa akhli logika dalam bukunya yang
membedakan istilah pernyataan dan istilah proposisi. Hal ini berhubungan dengan
pemakaiannya. Istilah pernyataan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">statement</i>)
digunakan untuk menyatakan, sedangkan istilah proposisi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">proposition</i>) digunakan untuk kalimat tertutup. Akan tetapi pada
umumnya para ahli logika tidak membedakan pengertian pernyataan dan pengertian
proposisi. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Pernyataan Tunggal dan Pernyataan Majemuk</b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Suatu kalimat
selain dapat dibedakan atas pernyataan dan bukan pernyataan, kalimat itu
dibedakan pula atas pernyataan tunggal (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">simple
statement</i>) dan pernyataan majemuk (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">compound
statement</i>). Pernyataan tunggal atau pernyataan sederhana ialah pernyataan
yang tidak memuat pernyataan lain sebagai bagiannya. Pernyataan majemuk itu
bisa merupakan kalimat baru yang diperoleh dari penggabungan bermacam-macam
pernyataan tunggal. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 4 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Pernyataan
“19 adalah bilangan prima” dapat dilambangkan dengan huruf “p” saja. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Pernyataan “x<sup>2</sup>
= 1” dilambangkan “r”, dan sebagainya. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dua pernyataan
tunggal atau lebih dapat kita gabungkan menjadi sebuah kalimat baru yang
merupakan pernyataan majemuk. Sedangkan tiap pernyataan bagian dari pernyataan
majemuk itu disebut komponen-komponen pernyataan majemuk. Komponen-komponen
dari pernyataan majemuk itu tidak selamanya harus pernyataan tunggal, tetapi
mungkin saja berupa pernyataan majemuk. Namun yang perlu untuk kita adalah
bagaimana mengusahakan cara menggabungkan pernyataan-pernyataan tunggal menjadi
pernyataan majemuk.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Untuk
menggabungkan pernyatan-pernyataan tunggal menjadi pernyataan majemuk dapat
dipakai <i>kata hubung </i>atau <i>kata perangkai </i>yang disebut
operasi-operasi logika matematika. Dalam pelajaran logika ini Anda jumpai
operasi-operasi seperti dalam pelajaran matematika lainnya, yaitu operasi binar
(binary operation), atau operasi yang dikenakan pada dua pernyaan dan operasi
monar (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">monary operation</i>) operasi pada
sebuah pernyataan. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Operasi-perasi
yang dapat membentuk pernyataan majemuk yang kita kenal adalah: </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
1. Negasi atau
ingkaran atau sangkalan, dengan kata penyangkalan “tidaklah benar”.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
2. Konjungsi,
dengan kata perangkai “dan”.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
3. Disjungsi dengan
kata perangkai “atau”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
4. Implikasi
atau kondisional, dengan kata perangkai “jika … maka …”.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
5. Biimplikasi
atau bikondisional, dengan kata perangkai “ … jika dan hanya jika …”.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Untuk lebih
memahami pernyataan-pernyataan mejemuk dapatlah kita perhatikan beberapa contoh
berikut ini.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 5 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Bunga mawar
berwarna merah dan bunga melati berwarna putih.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Ani dan Ana
anak kembar</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c. Cuaca cerah
atau udara panas.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
d. Jika x > 0
maka = x. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
e. Suatu
segitiga adalah sama sisi jika dan hanya jika ketiga sudutnya sama.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
f. Tidaklah
benar bahwa 15 adalah bilangan prima. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Contoh 5. a
adalah pernyataan majemuk yaitu suatu konjungsi, sebab pernyataan “Bunga mawar
berwarna merah dan bunga melati berwarna putih” terdiri dari dua pernyataan
tunggal sebagai komponen-komponennya, yaitu : “ Bunga mawar berwarna merah” dan
“Bungan melati berwarna putih”. Sedangkan contoh 5. b adalah bukan pernyataan
majemuk bentuk konjungsi, sebab dalam contoh ini tidak memuat dua komponen
meskipun menggunakan kata “dan” tetapi ini adalah pernyataan tunggal yang
menyatakan hubungan. Tetapi contoh-contoh 5. 3 sampai contoh 5. f adalah bentuk-bentuk
pernyataan majemuk.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Nilai Kebenaran Pernyataan</b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Seperti Anda
ketahui, bahwa suatu pernyataan hanyalah bisa benar saja atau salah saja.
Kebenaran atau kesalahan dari suatu pernyataan disebut nilai kebenaran dari
pernyataan itu. Untuk pernyataan yang mempunyai nilai benar diberi tanda B
(singkatan dari benar) sedangkan kepada pernyataan yang bernilai salah
diberikan nilai kebenaran S (singkatan dari salah). </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Ucapan <i>nilai
kebenaran </i>dilambangkan dengan “t” (huruf Yunani tau = 300). Nilai kebenaran
dari suatu pernyataan p ditulis t(p) , dan jika pernyataan p itu adalah benar
maka t(p) = B, sedangkan jika pernyataan p itu salah maka t(p) = S. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 6 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Jika p : “5
adalah bilangan genap”, maka (p) = S. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Jika q :
“5<9, maka (q) = B. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c. Jika r :
“Semua bilangan prima adalah ganjil”, maka (r) = S. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Perlu diketahui
pula bahwa ada penulis yang memberikan nilai 1 atau benar atau T (True) kepada
pernyataan yang benar, dan memberikan nilai 0 atau salah atau F (False) kepada
pernyataan yang salah. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Operasi-operasi Logika</b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; text-align: justify;">
Seperti sudah
disebutkan sebelumnya, bahwa untuk membentuk suatu pernyataan majemuk dari
beberapa pernyataan tunggal diperlukan adanya kata perangkai. Kata perangkai
disebut pula kata hubung atau perakit yang fungsinya hampir sama dengan
operasi-operasi dalam pelajaran matematika yang sudah Anda kenal, seperti
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan sebagainya. Kata perangkai ini
disebut operasi-operasi logika matematika. Untuk selanjutnya Anda harus dapat
menentukan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan majemuk. Hal ini akan dapat dilakukan,
jika diketahui nilai kebenaran komponen-komponennya, yaitu
pernyataan-pernyataan yang digabungkan. Maka sangatlah penting untuk memahami
sungguh-sungguh apa arti masing-masing operasi logika matematika tersebut. </div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Operasi Negasi </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Operasi negasi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">negation</i>) atau penyangkalan, atau
ingkaran adalah operasi yang dikenakan hanya pada sebuah pernyataan. Operasi
negasi dilambangkan dengan tanda “~ ” atau “ – “ yang disebut tilde atau curl.
Untuk selanjutnya akan dipakai simbol . Seandainya p sebuah pernyatan tunggal,
maka “~ p” dibaca <i>negasi p </i>atau <i>tidak p</i>, atau <i>bukan p</i>,
adalah pernyataan majemuk. Mungkin ada yang merasa sedikit janggal bahwa negasi
merupakan suatu operasi logika matemtika, sehingga suatu pernyataan bernegasi
atau penyangkalan dari suatu pernyataan merupakan suatu pernyataan majemuk.
Namun jelaslah bahwa dalam pernyataan-pernyataan negasi itu pertama-tama
terdapat suatu pernyataan atau proposisi yang bersifat tunggal, misalnya :
Harimau adalah binatang buas </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Untuk menjadikan
suatu pernyataan negasi, diperlukan pernyataan lain, yang menyatakan bahwa
proposisi yang pertama tadi tidak benar, misalnya : Itu tidak benar . Dengan
demikian terdapatlah suatu proposisi negasi yang mejemuk : (Itu) tidak benar
bahwa harimau adalah binatang buas.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Proposisi negasi ini sering dibahasakan dengan
menggunakan kata <i>tidak </i>atau <i>bukan</i>. Proposisi mejemuk di atas juga
bisa dinyatakan sebagai berikut : <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Harimau
adalah bukan binatang buas. Atau : <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tidak
benar bahwa harimau binatang buas Untuk lebih memahaminya coba Anda perhatikan
beberapa contoh berikut ini. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 7 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Jika p : 3 +
4 = 7 maka p : Tidaklah benar 3 + 4 = 7 atau : 3 + 4 =7 </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Jika q :
Semua bilangan prima adalah bilangan ganjil maka q : Tidaklah benar semua
bilangan prima adalah bilangan ganjil atau : Beberapa bilangan prima bukan
bilangan ganjil </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Kalau Anda
perhatikan, ternyata bahwa negasi dari sebuah pernyataan <i>yang benar </i>adalah
<i>salah</i>, dan negasi dari pernyataan <i>yang salah </i>adalah <i>benar</i>.
Jadi, (p) = B maka (p) = S, dan jika (q) = S maka (q) = B. Secara umum berlaku <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">definisi<b> : </b></span>Sebuah pernyataan
dan penyangkalannya mempunyai nilai kebenaran yang berlawanan. Definisi ini
dapat ditulis dalam bentuk tabel kebenaran seperti tabel berikut ini : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-no-proof: yes;"><img height="68" src="file:///C:\DOCUME~1\WINXP2~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg" width="115" /></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Baris pertama
(1) merupakan singkatan dari </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
(1) B S
pernyataan “Jika p benar, maka ~p adalah salah”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
(2) S B pernyataan
“Jika p salah, maka ~p adalah benar”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 8 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Jika p : 30 +
10 = 20, t(p) = S maka p : Tidak benar bahwa 30 + 10 = 20, atau : 30 + 10 >
20, t(p) = B b. Jika r : Beberapa penerbang adalah wanita, t(r) = B maka r :
Tidak benar bahwa beberapa penerbang adalah wanita, t(r) = S atau Salah bahwa
beberapa penerbang adalah wanita, t(r) = S atau Semua penerbang bukan wanita, t(r)
= S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Operasi Konjungsi </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Suatu pernyataan
majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua pernyataan tunggal dengan
memakai kata perangkai <i>dan </i>disebut <i>konjungsi (conjunction)</i>.
Sedangkan pernyataan-pernyataan tunggal yang digabungkannya disebut
konjung-konjung (komponen-komponen). Dalam logika matematika, operasi konjungsi
yaitu kata <i>dan </i>yang berfungsi sebagai penghubung dua pernyataan tunggal
menjadi pernyataan majemuk dinotasikan dengan tanda “^“ atau “ <b>. </b>“
(dot), tetapi dalam modul ini yang akan dipakai adalah notasi “^“. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 9 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Jika p : 7 –
2 = 5 dan q : 5 adalah bilangan prima maka p ^ q : 7 – 2 = 5 dan 5 adalah
bilangan prima. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Jika p :
Bandung Ibu kota Jawa barat dan q : 3 + 7 = 10 maka p ^ q : Bandung Ibu Kota
Jawa Barat dan 3 + 7 = 10. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dalam membentuk
pernyataan majemuk <i>tidaklah diharuskan </i>bahwa pernyataan-pernyataan
tunggal yang digabungkan satu sama lainnya mempunyai suatu arti. Seperti halnya
contoh 9. b di atas, antara pernyataan tunggal yang satu dengan pernyataan
tunggal yang satunya lagi tidak mempunyai kaitan arti apa-apa. Hal ini berlaku
pula untuk kalimat-kalimat majemuk lain yang dibentuk oleh operasi-operasi
logika yang lainnya. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Suatu pernyataan
majemuk sama seperti pernyataan tunggal adakalanya mempunyai nilai kebenaran
benar atau salah, tidak dua-duanya pada saat yang sama. Nilai kebenaran suatu
pernyataan majemuk tergantung pada nilai kebenaran konjung-konjungnya, yaitu
nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan asalnya. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 10 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Untuk lebih
jelasnya coba Anda perhatikan satu contoh berikut ini : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Jika p : Ati
adalah seorang wanita yang cantik. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
dan q : Ati
adalah seorang wanita yang pandai </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
maka p ^ q : Ati
adalah anak yang cantik dan pandai. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Sekarang akan
dicari nilai kebenaran pernyataan-pernyataan majemuk p ^ q, jika nilai
kebenaran dari komponen-komponennya yaitu p dan q diketahui. Dalam hal ini,
jelas bahwa jika p ^ q benar, maka p, q dua-duanya benar. Demikian pula, jika p
dan q masing-masing merupakan pernyataan yang benar, maka dengan sendirinya p ^
q benar pula. Sebaliknya, jika p dan q dua-duanya salah, maka p ^ q pasti
salah. Demikian pula, jika salah satu dari p atau q salah, maka p ^ q juga
salah. Secara umum berlaku definisi berikut:<b> </b>Sebuah konjungsi benar jika
komponen-komponennya benar, tetapi salah jika salah satu komponennya salah atau
kedua-duanya salah. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dalam bentuk
tabel kebenaran definisi tersebut dapat Anda lihat seperti berikut : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-no-proof: yes;"><img height="117" src="file:///C:\DOCUME~1\WINXP2~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg" width="141" /></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Baris pertama
(1) merupakan singkatan dari Jika p benar dan q benar, maka p dan q adalah
benar </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Perlu Anda
perhatikan, bahwa dalam menyusun suatu tabel kebenaran, segala kemungkinan dari
nilai kebenaran komponen-komponennya haruslah disusun secara sistematis di
bawah tiap komponen itu, yang selanjutnya digabungkan dengan operasi yang telah
ditentukan. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 11 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Jika r : Semua bilangan ganjil merupakan
bilangan bulat ; t(r) = B dan s : Semua bilangan genap merupakan bilangan
bulat; t(s) = B maka r ^ s : Semua bilangan ganjil dan bilangan genap merupakan
bilangan bulat; t(r s) = B. b. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Jika p : 2 + 2 3 ; t(p) = B dan q : 4 < 3 ; t(q)
= S maka p ^ q : 2 + 2 3 dan 4 < 3 ; t( p q) = S dan q ^ p : 4 < 3 dan 2
+ 2 3 ; t( q p) = S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Jika x : Jakarta Ibu kota Jawa Barat ; t( x) = S
dan y : Anjing matanya tiga ; t( y) = S maka x ^ y : Jakarta Ibu kota Jawa
Barat dan Anjing matanya tiga ; t( x y) = S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Operasi Disjungsi </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Seandainya dua
buah pernyataan tunggal digabungkan dengan kata-kata “ atau “, maka pernyataan
majemuk yang diperoleh disebut “disjungsi” (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">disjunction</i>
atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">alternation</i>), dan masing-masing
dari kedua pernyataan tunggal itu disebut “disjung-disjung (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">alternative</i>). </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Pengertian
disjungsi yaitu yang berkaitan dengan kata “atau“ mempunyai dua arti yang
berbeda. Pertama “atau yang inclusive“ yang disebut juga “atau yang lemah” atau
“atau mencakup” yang dalam bahasa Latin ditunjukkan dengan kata “ <i>vel </i>“,
yaitu kata “atau yang diartikan “dan atau” maksudnya menyatakan salah satu atau
kedua-duanya. Dalam pengertian yang pertama ini kata “atau” dinotasikan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan tanda “v“ yang merupakan huruf pertama
dari kata <i>vel </i>. dan simbol ini disebut “wedge” atau “<i>vel </i>“. Untuk
lebih jelasnya dari atau inklusif ini kita tinjau sebuah contoh berikut : “Ia
sedang bercerita atau ia sedang memberikan pelajaran”. Kata “atau” di sini
dapat membenarkan kedua bagian pernyataan itu, artinya mencakup bagian-bagiannya.
Sebab orang bisa bercerita sambil memberi pelajaran. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Pengertian yang
kedua, yaitu kata “atau yang exclusive” yang disebut juga “atau yang kuat” atau
“atau memisah”. Dalam kata Latinnya disebut “out”, yaitu kata “atau” yang
menyatakan salah satu tetapi tidak kedua-duanya, dan ditulis dengan simbol “<u>v</u>”.
Sebagai contoh disjungsi eksklusif ini adalah pernyataan majemuk berikut :
“Saya yang pergi atau Anda yang pergi”. Kata atau dalam contoh ini berfungsi
sebagai penghubung yang memisahkan pernyataan yang satu dari yang lain, yaitu
memisahkan “saya yang pergi” atau “Anda yang pergi”. Dalam pernyataan ini tidak
mungkin “saya dan Anda yang pergi” tetapi harus salah satu “saya atau Anda yang
pergi”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Jadi sebuah
disjungsi yang menggunakan “atau inklusif” menyatakan bahwa <i>paling sedikit
satu komponen benar</i>. Sedangkan disjungsi yang menggunakan “atau eksklusif”
menyatakan bahwa <i>paling sedikit satu komponennya benar tetapi tidak
dua-duanya</i>. Secara umum dapat dinyatakan seperti berikut. <b>Definisi : </b>Sebuah
disjungsi inklusif bernilai benar, jika paling sedikit satu komponennya benar,
dan sebuah disjungsi ekslusif bernilai benar, jika paling sedikit satu
komponennya benar tetapi tidak dua-duanya. Tabel kebenaran “atau inklusif” ( v ),
dan “atau eksklusif” ( <u>v</u> ) adalah seperti tabel berikut :</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-no-proof: yes;"><img height="145" src="file:///C:\DOCUME~1\WINXP2~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg" width="367" /></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Untuk pembahasan
selanjutnya yang dimaksudkan dengan kata “atau” adalah “atau imklusif” dengan
notasi “v”. Sedangkan untuk “atau ekslusif” dalam pemakaiannya akan disebutkan
secara tegas. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 12 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; mso-list: l0 level3 lfo1; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Jika p : 2 – 3 3 – 2 ; t(p) = B dan q : 2 + 3 =
3 + 2 ; t(q) = B maka p v q : 2 – 3 3 – 2 atau 2 + 3 = 3 + 2 ; t(p v q ) = B.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; mso-list: l0 level3 lfo1; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.</span></span>Jika
r : 4 > 3 ; t(r) = B dan s : 3 < 2 ; t(s) = S maka r v s : 4 > 3 atau
3 < 2 ; t(r v s ) = B dan s v r : 3 < 2 atau 4 > 3 ; t(r v s ) = B. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; mso-list: l0 level3 lfo1; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Jika x = 27 habis dibagi 2 ; t(x) = S dan y :
Jakarta ada di Sumatera ; t(y) = S maka x v y : 27 habis dibagi 2 atau Jakarta
ada di Sumatera ; t(x v y) = S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<b>Contoh 13
(Disjungsi eksklusif) </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
a. Dua garis
dalam bidang sejajar atau berpotongan </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
b. Ia sedang
membaca buku atau tidur </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
c. Saya lahir di
Bandung atau Jakarta</div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Operasi Implikasi </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dalam matematika
sering ditemukan pernyataan-pernyataan dalam bentuk “jika maka”. Pernyataa
dalam bentuk “jika maka” ini diperoleh dari penggabungan dua pernyataan
tertentu. Misalnya dari pernyataan tunggal p dan pernyataan tunggal q, dibentuk
kalimat baru yang merupakan pernyatan majemuk dalam bentuk “jika p maka q”.
Pernyataan-pernyataan yang berbentuk demikian disebut <i>implikasi </i>(implication),
atau kondisional (conditional statement) atau pernyataan-pernyataan bersyarat.
Pernyataan “Jika p maka q” dinotasikan “ p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> q”. Sedangkan kata
penghubung dengan notasi “ <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> “disebut operasi implikasi. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 14 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Jika p :
Segitiga ABC samakaki dan q : Segitiga ABC mempunyai dua sudut yang sama maka p
<span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
q : Jika semua segitiga ABC sama kaki, maka segitiga ABC mempunyai dua sudut
yang sama. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dalam pernyataan
implikasi, komponen kalimat yang terletak diantara “jika” dan “maka”, yaitu
bagian kalimat yang lebih dulu yang menjadi syarat disebut “<i>anteseden</i>” (<i>antecedent</i>).
Sedangkan komponen pernyataan yang ditulis kemudian, yaitu bagian belakang yang
merupakan akibatnya atau yang mengikutinya disebut “<i>konsekwen</i>” (<i>consequent</i>).
Untuk contoh di atas yang menjadi anteseden adalah kalimat p : “Segitiga ABC
samakaki”, dan yang menjadi konsekwen adalah kalimat q : “Segitiga ABC
mempunyai dua sudut yang sama. Sekarang akan diselidiki nilai kebenaran dari
suatu implikasi, tetapi sebelumnya kita tinjau dahulu beberapa implikasi yang
berbeda, sehingga kita dapat melihat adanya macam-macam implikasi yang
berlainan. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 15 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Jika p :
Semua kucing suka makan tikus dan q : Si Belang adalah seekor kucing maka p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
q : Jika semua kucing suka makan tikus dan si Belang seekor kucing, maka si
Belang suka makan tikus. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Jika p :
Gambar ini adalah sebuah segitiga dan q : Semua segitiga mempunyai tiga sisi
maka p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
q : Jika gambar ini sebuah segitiga, maka gambar ini mempunyai tiga sisi </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c . Jika p :
Karet direndam dalam bensin dan q : Karet larut dalam bensin maka p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
q : Jika karet direndam dalam bensin, maka karet tersebut akan larut. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Kebenaran
implikasi ini bukan persoalan logika atau definisi, tetapi konsekwennya
merupakan akibat. Dalam contoh terakhir ini yang ditonjolkan bersifat sebab
menyebab atau hubungan sebab akibat dan harus diselidiki secara empiris. Ketiga
contoh di atas memperlihatkan adanya macam-macam implikasi yang mempunyai
pengertian yang berbeda-beda tentang ungkapan “Jika …, maka …”.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dengan
memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan itu kita akan berusaha menemukan arti
yang sama atau sebagian arti yang sama mengenai tipe-tipe implikasi tersebut.
Dalam hal ini, sebagian arti yang sama dari macam-macam implikasi yang
berlainan akan dapat diketahui, bila kita bertanya : “Keadaan apakah yang cukup
untuk menentukan kesalahan sebuah pernyataan implikasi ?”. Apabila kita tinjau
contoh ketiga di atas, maka pernyataan itu akan salah jika “Karet itu
benar-benar direndam dalam bensin dan tidak larut”. Padahal berdasarkan
pengalaman memang karet itu larut dalam bensin. Untuk lebih jelasnya tentang
dalam hal manakah implikasi yang berbeda-beda itu salah, kita tinjau kembali
ketiga contoh di atas, dalam keadaan berikut :</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>a. Jika semua kucing suka makan tikus dan si
Belang seekor kucing, maka si Belang <i>tidak </i>suka makan tikus.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Jika gambar
itu benar-benar sebuah segitiga, maka gambar itu <i>tidak </i>mempunyai tiga
sisi. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c. Jika karet
itu benar-benar direndam dalam bensin, maka karet itu tidak akan larut. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Nilai kebenaran
dari ketiga implikasi yang baru ini, adalah salah. Jadi, suatu implikasi dengan
<i>anteseden benar </i>dan <i>konsekwen salah haruslah salah</i>. Karenanya
tiap implikasi “Jika p maka q” bernilai salah dalam hal konjungsi : “p ^ ~ q”
benar. Tetapi agar implikasi “Jika p maka q” bernilai benar, maka konjungsi “p
^ ~q” harus salah. Dengan kata lain, supaya suatu implikasi “Jika p maka q”
benar, maka (p q) harus benar. Tabel kebenarannya seperti berikut:</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-no-proof: yes;"><img height="103" src="file:///C:\DOCUME~1\WINXP2~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg" width="284" /></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Atau secara
singkatnya tabel kebenarannya seperti berikut :</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-no-proof: yes;"><img height="103" src="file:///C:\DOCUME~1\WINXP2~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg" width="205" /></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Secara umum
berlaku : <b>Definisi : </b>Suatu pernyataan implikasi hanya salah jika
antisedennya benar dan konsekwennya salah, dalam kemungkinan lainnya pernyataan
implikasi itu adalah benar<b> </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 16 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Bila p dan q
pernyataan-pernyataan yang benar sedangkan r dan s adalah pernyataan-pernyataan
yang salah, maka nilai kebenaran dari tiap pernyataan majemuk berikut </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
1. p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
q = B </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
2. q <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
r = S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
3. r <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
s = B </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
4. s <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
p = B </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
5. r <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
( r <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
s) = B </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
6. (r <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
s) <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
s = S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
7. (r <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
p) <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
(q <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
s) = S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
8. (r <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
p) (~ r <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
~p) = S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
9. [(p ^ r) <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>S
]<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> (p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
s) = S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Operasi Biimplikasi </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Selain
operasi-operasi negasi, konjungsi, disjungsi dan implikasi dalam logika
matematika dikenal pula operasi yang dinamakan operasi biimplikasi. Operasi
biimplikasi disebut juga operasi <i>bikondisional </i>( <i>biconditional</i>),
atau <i>operasi implikasi dwi arah, atau operasi ekuivalensi</i>. Operasi
biimplikasi ini dinotasikan dengan “ <-> ” yang dapat dibaca sebagai “<i>materially
implication</i>” atau “jika dan hanya jika”. Seperti halnya operasi-operasi
binar lainnya, maka untuk membentuk pernyataan majemuk biimplikasi diperlukan
dua pernyataan sebagai komponen-komponennya. Misalnya komponen pertama adalah
pernyataan p dan komponen kedua adalah pernyataan q. Maka pernyataan majemuk “p
ekuivalen dengan q” atau “p jika dan hanya jika q” yang dinotasikan “p
<-> q” mempunyai arti bahwa p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> q dan q <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
p. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Selanjutnya
sebagai konsekwensi logisnya, p <->q akan mempunyai nilai kebenaran yang
benar hanya jika p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> q dan q <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> p kedua-duanya
bernilai benar. Sedangkan sudah Anda ketahui bahwa implikasi p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
q dan q <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> p dua-duanya akan benar
hanya jika p benar dan q benar, atau p salah dan q salah, sedangkan dalam
keadaan lainnya tidak mungkin. Sebab, jika p dan q nilai kebenarannya tidak
sama, maka p -> q dan q <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> p tidak akan saling menyimpulkan berarti
kedua-duanya tidak akan benar. Secara umum berlaku : <b>Denifini : </b>Suatu
biimplikasi p q benar jika nilai kebenaranp sama dengan nilai kebenaran q, dan
biimplikasi p q salah jika nilai kebenaran p tidak sama dengan nilai kebenaran
q. Tabel kebenarannya</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-no-proof: yes;"><img height="103" src="file:///C:\DOCUME~1\WINXP2~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg" width="205" /></span></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 17 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Jika p : 2 +
2 = 5 ; (S) dan q : 5 adalah bilangan prima ; (B) maka p <-> q : 2 + 2 =
5 jika dan hanya jika 5 adalah bilangan prima t(p <-> q) = S, sebab (p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
q) = B dan (q <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
p) = S </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Jika p :
Indonesia anggota Asean ; (B) dan q : Pilifina anggota Asean ; (B) maka p
<-> q : Indonesia anggota Asean jika dan hanya jika Pilifina anggota
Asean. t(p <-> q) = B, sebab (p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> q) = B dan (q <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
p) = B </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c. Jika p : 4
< 3 ; (S) dan q : 4 = 3 ; (S) maka p <-> q : 4 < 3 jika dan hanya
jika 4 = 3 t(p <-> q) = B, sebab (p <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span> q) = B dan (q <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span>
p) = B</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Pernyataan Berkuantor </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Pengertian Kuantor </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Suatu kuantor
ialah suatu ucapan yang jika dibubuhkan pada suatu kalimat terbuka akan dapat
mengubah kalimat terbuka tersebut menjadi sebuah kalimat tertutup atau
pernyataan. Pada dasarnya kuantor itu ada dua macam yaitu : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
1. Kuantor
universal (<i>universal quantifier</i>) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
2. Kuantor
khusus (<i>existensial quantifier</i>) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Kuantor
universal yang disebut pula kuantor umum dilambangkan dengan “<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>” yang dibacanya : “setiap“
atau “semua“. Notasi “<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>
(x)” dibacanya : “untuk setiap x” atau “untuk semua x”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Kuantor
eksistensial atau ada yang menyebutnya sebagai kuantor khusus dilambangkan
dengan “<i>x </i><span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>” yang
dibacanya : “sekurang-kurangnya ada satu” atau “ada beberapa”. Untuk notasi “<i>x
</i><span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> (y)” dibacanya :
“ada beberapa y” atau “sekurang-kurangnya ada satu y”.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Pengkuantoran Kalimat Terbuka dengan Dua
Variabel </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Seperti sudah
Anda ketahui dalam kegiatan belajar modul lain, bahwa untuk sebuah kalimat
terbuka dengan dua variabel, misalnya x dan y dapat dinyatakan dengan p(x , y)
, q(x , y), dan sebagainya. Untuk keperluan mengubah suatu kalimat terbuka
dengan dua variabel sehingga menjadi kalimat tertutup yang mempunyai nilai
kebenaran, diperlukan dua buah kuantor. Dalam hal ini ada beberapa definisi
dari kombinasi dua buah kuantor yang akan sangat membantu dalam pembicaraan
bagian ini. <b>Definisi : <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></b>(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> x ) (<i>x </i><span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y ) p (x , y) <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;"> ∀</span> x ) [ (<i>x </i><span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y ) p (x , y) ], dibacanya
“Untuk setiap x ada y sehingga p(x , y)”.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Jika pada
kalimat terbuka dengan dua variabel, yaitu p (x , y) hanya dibubuhkan satu
kuantor saja, maka bentuk baru itu masih tetap dianggap sebagai kalimat
terbuka, tetapi bentuknya berubah menjadi kalimat terbuka dengan satu variabel.
Adapun yang dianggap variabelnya adalah variabel yang tidak dibubuhi kuantor.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Misalnya : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> x ) p (x , y), kalimat
terbuka dengan satu variabel yaitu y. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y ) p(x , y), kalimat terbuka
dengan satu variabel yaitu x. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Definisi : </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y ) (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) p (x , y) (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>
y ) [ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> x ) p (x , y) ],
dibacanya : “Ada y sehingga untuk setiap x, p (x , y)”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 18</b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
p (x , y)
kalimat terbuka : x + 2y = 7. (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x
) (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>y ) (x + 2y = 7)
Pernyataan berkuantor ini merupakan kalimat tertutup yang benar, karena menurut
definisi di atas, jika sebarang bilangan real disubstitusikan untuk x, maka ada
bilangan rasional y yang sesuai, sehingga untuk x dan y yang bersangkutan tersebut
akan diperoleh jumlah ruas kiri sama dengan 7. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) [ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y ) (x + 2y = 7) ] Kalimat tertutup ini benar, karena
menurut definisi di atas akan ada sekurang-kurangnya satu bilangan real sebagai
pengganti y yang memenuhi x + 2y = 7, jika sebarang bilangan real
disubstitusikan untuk x, sehingga untuk x dan y yang sesuai akan diperoleh
jumlah ruas kiri sama dengan 7. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dari kedua
pernyataan berkuantor di atas nilai kebenarannya sama, yaitu benar. Akibatnya
kedua pernyataan itu merupakan pernyataan-pernyataan yang ekuivalen logis, atau
: (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>y ) (x + 2y = 7) <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) [ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>y ) (x + 2y = 7) ]. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Negasi Pernyataan Berkuantor </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dalam
pembicaraan terdahulu, telah Anda ketahui tentang negasi dari suatu pernyataan.
Jika p sebuah pernyataan, maka negasi dari p ditulis p akan mempunyai nilai
kebenaran yang berlawanan dengan pernyataan asalnya. Hal ini berlaku pada
pernyataan berkuantor. Bila kita akan menentukan negasi dari suatu pernyataan
berkuantor, haruslah berhati-hati dengan pengertian kedua jenis kuantor yang
telah Anda kenal. Terutama perbedaan tentang arti kuantor universal dan kuantor
eksistensial, yaitu tentang arti kata “semua” dan “beberapa”. Apabila kita
perhatikan, bahwa sebenarnya dalam berbagai variasi bentuk-bentuk pernyataan
berkuantor hanyalah ada dua kuantor saja. Kuantor universal yang berarti
“semua” dan kuantor eksistensial yang berarti “beberapa”. Untuk lebih jelasnya,
kita tinjau kembali pengertian negasi dari suatu pernyataan dalam beberapa
contoh berikut ini. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 19 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. Jika p :
“Semua bilangan asli adalah bilangan bulat”. Pernyataan ini merupakan kalimat
tertutup yang mempunyai nilai kebenaran yang <i>benar </i>untuk <i>semua </i>bilangan
asli. Karena itu negasinya harus menyatakan bahwa <i>sekurang-kurangnya ada
satu </i>bilangan asli yang bukan bilangan bulat, sehingga mempunyai nilai
kebenaran yang <i>salah</i>, yaitu : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>~p : “Beberapa bilangan asli bukan bilangan
bulat”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. Jika p :
“Beberapa bilangan prima adalah bilangan ganjil”. Pernyataan yang ditentukan
merupakan kalimat tertutup yang nilai kebenarannya <i>benar</i>, dan mengandung
pengertian yang menyatakan <i>sekurang-kurangnya ada satu </i>bilangan prima
yang ganjil. Akibatnya, negasinya harus menyatakan <i>semua </i>bilangan prima
tidak ganjil, dan nilai kebenarannya <i>salah</i>, secara lengkapnya yaitu :</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>~p : “Semua bilangan prima tidak ganjil”, atau
</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
~p : “Tidak ada
bilangan prima yang ganjil”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dari kedua
contoh di atas dapatlah kita tarik beberapa kesimpulan yang akan sangat berguna
dalam menentukan negasi dari suatu pernyataan berkuantor, yaitu : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
1. Jika
pernyataan : Semua A ialah B, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>maka
negasinya : Beberapa A bukan B. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
2. Jika pernyataan
: Beberapa A ialah B, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>maka negasinya :
Semua A bukan B,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Tidak ada A yang
merupakan B. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dua buah
kesimpulan di atas dapat pula kita tulis dalam simbol logika berkuantor sebagai
berikut : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
1. (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) p(x) negasinya ~[ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) p (x) ] </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
2. (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> x ) p(x) negasinya ~[ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> x ) p(x) ] </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Jika lebih jauh
lagi membandingkan diantara kesimpulan dan hal yang logis tentang negasi
seperti kenyataan-kenyataan di atas, maka akan diperoleh postulat-postulat yang
sangat penting tentang <i>negasi pernyataan yang memuat sebuah kuantor</i>,
yaitu : 1. ~[ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) p(x)
] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>x ) [ ~p(x) ] </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
2. ~[ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>x ) p(x) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>(
<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) [~ p(x) ] </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Postulat yang
pertama dapat dibaca sesuai dengan pengertian yang bersifat logis dan umum,
yaitu “tidak menerima bahwa p(x) memuat semua x” ekuivalen logis dengan
“menerima bahwa ada x yang tidak termuat dalam p(x).</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Contoh 20</b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. “Tidak semua
orang akan mati “adalah ekuivalen logis dengan “Ada orang yang tidak akan
mati”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. “Tidak semua
bunga berwarna merah” berarti “Ada bungan yang tidak berwarna merah”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Demikan juga
postulat yang kedua, sesuai pula dengan pengertian yang bersifat logis dan
umum, yaitu : “Tidak menerima bahwa ada x yang termuat dalam p(x)” ekuivalen
logis dengan “Menerima bahwa semua x tidak termuat dalam p(x)”. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 21 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. “Tidak ada
orang yang hidup terus” adalah ekuivalen logis dengan “Semua orang tidak akan
hidup terus”.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. “Tidak ada
siswa yang sakit” sama artinya dengan “Semua siswa tidak ada yang sakit”. Untuk
lebih memahami kedua postulat di atas, cobalah Anda tentukan negasi </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
dari tiap
pernyataan contoh berikut sebelum langsung melihat jawabannya. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dari tadi,
pembahasan negasi dari pernyataan berkuantor ini dikhususkan pada
pernyataan-pernyataan dengan satu kuantor saja. Namun dengan postulat dan
definisi dari bagian terdahulu itu, dapat pula dipakai untuk menyangkal kalimat
tertutup yang memuat dua kuantor. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 22</b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Tulislah
negasi-negasi dari kalimat tertutup berikut, dengan ketentuan x dan y adalah
bilangan real. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. ( x) ( y ) (
2x + y = 4 ) 30</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. ( x ) ( y ) (
x + y y + x ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c. ( x ) ( y )
(xy = yx ). </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Jawab : </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
a. ~( <span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x) (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>y ) ( 2x + y = 4 ) <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>~( <span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x) [(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y ) ( 2x + y = 4 ) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>( <span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>x ) [ ~(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y ) ( 2x + y = 4 ) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>x ) [ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> y )~ ( 2x + y = 4 ) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>x ) (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> y ) ( 2x + y ≠4 ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
b. ~(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> x ) (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>y ) ( x + y≠ y + x ) <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span> ~(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> x ) [ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y ) ( x + y≠ y + x ) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> x ) [ ~(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y ) ( x + y≠ y + x ) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> x ) [ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> y )~ ( x + y≠ y + x ) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>y ) ( x + y = y + x ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
c. ~(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> y ) (xy = yx ) <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span> ~(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>x ) [ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span> y ) (xy = yx ) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>( <span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>x ) [~ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∀</span>y ) (xy = yx ) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>x ) [ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span> y )~ (xy = yx ) ] <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">ó</span></span>
(<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>x ) [ (<span style="mso-fareast-font-family: SymbolMT;">∃</span>y ) (xy≠ yx ) ] </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Apabila
diperhatikan nilai kebenaran dari tiap pernyataan berkuantor di atas, ternyata
pernyataan contoh satu adalah benar dan negasinya adalah salah. Nilai kebenaran
pernyataan contoh dua adalah salah dan negasinya benar. Sedangkan contoh
pernyataan tiga adalah benar dan negasinya jelas salah. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Sebelum
mengakhiri pembicaraan kuantor ini, ada suatu hal yang perlu untuk disepakati,
yaitu jika dalam suatu kuantor tidak ditentukan himpunan semesta pengganti
variabelnya, maka yang dimaksudkan adalah himpunan yang sifatnya lebih luas.
Misalnya dalam pembicaraan bentuk-bentuk aljabar maka himpunan semesta
penggantinya adalah himpunan bilangan real. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Perlu pula
diketahui bahwa pernyataan berkuantor dan negasinya dapat pula disajikan dengan
bantuan diagram Venn. Bahasan tentang diagram Venn dan pernyataan berkuantor
dapat Anda pelajari secara utuh pada modul mata kuliah Pengantar Dasar
Matematika.</div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Penarikan Kesimpulan </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; text-align: justify;">
Dalam bahasan
logika matematika banyak dilakukan kegiatan penalaran yang berhubungan dengan
berbagai pernyataan. Kegiatan penalaran ini meliputi aktivitas berpikir yang
abstrak, karena kegiatannya berkaitan dengan penarikan kesimpulan dari sebuah
proposisi atau lebih. Untuk selanjutnya kegiatan penalaran ini dilambangkan
dengan sesuatu yang disebut argumen. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 21.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Argumen </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Sebuah <i>argumen
</i>dapat didefinisikan sebagai kelompok proposisi atau pernyataan. Salah satu
dari proposisi atau pernyataan itu diturunkan dari yang lainnya yang dipandang
sebagai dasar yang satu itu. Dengan kata lain, sebuah argumen adalah suatu
kelompok proposisi, sehingga untuk proposisi yang satu diharapkan mengikuti
proposisi yang lain yang dianggap sebagai dasar bagi kebenaran yang satunya
itu. Setiap argumen terdiri dari pernyataan-pernyataan tertentu dan pernyataan
lain yang dapat mengikutinya secara logis. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Pernyataan-pernyataan
tertentu itu disebut <i>premis</i>, sedangkan pernyataan lain disebut <i>konklusi,
</i>dalam bahasa Yunani <i>syllogisme. </i>Untuk selanjutnya, kita diminta
menarik konklusi dari sejumlah premis yang ditentukan. Seandainya konklusi yang
diturunkan ini mengikuti secara logis premis-premis tertentu yang diberikan,
maka argumen tersebut dikatakan <i>valid </i>(syah, shahih, atau absah), jika
tidak demikian dikatakan <i>invalid</i>. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Pengertian
premis dan konklusi adalah relatif, artinya sebuah pernyataan atau proposisi
dapat berperan sebagai premis pada suatu argumen, tetapi ia dapat berberan pula
sebagai konklusi pada argumen yang lain. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 23 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
(a) . 1. Semua
pegawai negeri dalam KORPRI </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2. Semua KORPRI adalah penerima gaji </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>3. Jadi semua pegawai negeri penerima
gaji. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
(b). 1. Semua
pegawai negeri adalah penerima gaji. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>2. Semua penerima gaji adalah karyawan. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>3. Jadi pegawai negeri adalah karyawan </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Pada contoh (a)
dan (b) di atas, pernyataan-pernyataan (1) dan (2) dinamakan premis-premis,
sedangkan pernyataan (3) dinamakan konklusi. Sedangkan konklusi pada argumen
pertama, yaitu pernyataan (3) pada contoh (a), merupakan premis pada argumen
yang kedua, yaitu pernyataan (1) pada contoh (b). </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Perlu diketahui
pula bahwa ada yang menyebutkan premis mayor untuk premis-premis yang pertama
dan premis minor untuk premis-premis yang kedua. Selain pengertian premis dan
konklusi itu relatif, kita harus berhati-hati pula mengenai pengertian valid
dan invalid dari sebuah argumen. Persoalan mengenai valid atau invalid sebuah
argumen harus dibedakan dengan persoalan mengenai benar atau salah sebuah
pernyataan.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 24 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; mso-list: l0 level3 lfo1; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Hitler seorang Polandia ( S ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Semua orang
Polandia orang Eropa ( B ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Jadi Hitler
orang Eropa ( B ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Dalam contoh
pertama ini, nilai kebenaran konklusinya adalah benar yang ditarik secara valid
dari premis pertama yang nilai kebenarannya salah dan premis yang kedua nilai
kebenarannya benar, </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; mso-list: l0 level3 lfo1; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.</span></span>Hitler
seorang Polandia ( S ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Semua orang
Polandia orang Asia ( S ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Jadi Hitler
orang Asia ( S ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Dalam contoh
yang kedua ini, kebenaran konklusinya salah yang ditarik secara valid dari dua
premis dengan nilai kebenaran yang salah. Sebaliknya, sebuah argumen tidaklah
harus valid, walaupun premis-premisnya serta konklusinya benar.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; mso-list: l0 level3 lfo1; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>100 adalah bilangan genap ( B ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Setiap bilangan
genap adalah real ( B )</div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Jadi 101 adalah
bilangan real ( B ) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Semua
pernyataan dalam contoh tiga ini adalah benar, tetapi semua orang dapat
mengetakan bahwa konklusinya tidak mengikuti secara logis dari premis-premis.
Dengan kata lain argumen ini adalah invalid. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Jadi dapatlah
kita ketahui, bahwa suatu pernyataan dapat merupakan premis atau konklusi
bergantung pada konteksnya. Pernyataan itu merupakan premis, bila muncul
sebagai asumsi dalam argumen untuk kepentingan pembuktian suatu pernyataan
lain. Tapi pernyataan itu merupakan konklusi, bila dalam argumen tersebut
muncul sebagai hal yang diminta untuk dibuktikan berdasarkan
pernyataan-pernyataan lain yang diasumsikan. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Sedangkan valid
dan tidak validnya sebuah argumen, tidaklah tergantung pada nilai kebenaran
dari premis-premis dan konklusinya, tetapi tergantung pada penarikan konklusi
dari premis-premisnya. Perhatikan kembali contoh 24(a), (b), dan (c) di atas. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
Perlu diketahui
pula bahwa ada dua macam argumen, yaitu argumen deduktik (deductive argument).
Deduktif logika mempunyai tugas untuk menjelaskan sifat dari hubungan yang
berlaku antara premis dan konklusi dalam sebuah valid argumen, serta memberikan
teknik untuk membedakan valid dan invalid dari argumen tersebut. Sedangkan
dalam argumen induktif hanya memerlukan tuntutan bahwa premis-premisnya
memberikan sesuatu dasar untuk konklusinya. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 65.75pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; mso-list: l0 level2 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b>Aturan Penyimpulan </b>\</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Jika Anda akan
melakukan penyimpulan, maksudnya tentu untuk menemukan kebenaran. Untuk
melaksanakan kegiatan tersebut, pola berpikirnya bertitik tolak dari
pengetahuan yang sudah ada, artinya berdasarkan pada hal-hal yang diketahui
benar, yaitu hal-hal yang memang benar, atau hal-hal yang benar-benar salah.
Dengan kata lain tentunya kita bertolak dari hal-hal yang mempunyai nilai
kebenaran. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
Dalam bentuk
validitas pola berpikir suatu argumen, ada pengetahuan yang menjadi dasar dari
konklusi itu, yaitu premis-premis. Jadi seperti sudah diketahui bahwa semua
proposisi dalam premis harus benar. Syarat ini adalah syarat yang pertama untuk
memperoleh konklusi yang benar dalam hubungannya dengan pemilihan proposisi
pada kegiatan validitas suatu argumen. Selain dari itu, di dalam kegiatan
validitas argumen ada pula hal-hal yang meliputi penyusunan
proposisi-proposisinya. Proposisi-proposisi yang menjadi premis yang dijadikan
dasar penyimpulan haruslah mempunyai susunan yang tepat. Kalau untuk menarik
kesimpulan yang logis, misalnya dalam hal-hal berikut ini. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 25 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Semua segitiga adalah gambar datar (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Semua segiempat
adalah gambar datar (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Jadi segitiga
adalah segiempat (S) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Semua bilangan asli adalah bilangan real (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Semua bilangan
bulat adalah bilangan real (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Jadi bilangan
asli adalah bilangan bulat (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Kedua contoh di
atas memperlihatkan bagaimana susunan proposisi-proposisi yang menjadi premis
tidak tepat, sehingga tidak dapat dijadikan dasar titik tolak untuk menarik
kesimpulan yang valid. Sebagai lawannya, Anda perhatikan contoh berikutnya. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Semua segitiga adalah poligon (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Semua poligon
adalah gambar datar (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Jadi segitiga
adalah gambar datar (B)</div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Semua bilangan bulat adalah bilangan real (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Semua bilangan
asli adalah bilangan bulat (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Jadi bilangan
asli adalah bilangan real (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Dalam contoh
31(c) dan 31(d) di atas, sususnan dari proposisi-proposisi yang menjadi premis
adalah tepat. Jika kegiatan pola berpikir di atas dikosongkan dari isi
pengertian-pengertian di dalamnya, dan digantikan dengan tanda-tanda huruf
tertentu, maka kita dapatkan pola penyusunan berikut : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Semua a adalah b</div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
b adalah c</div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Jadi a adalah c
atau Semua a dalah c b adalah a </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Jadi b adalah c </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Kedua pola
kegiatan penarikan kesimpulan di atas adalah sama, yaitu didapatnya penarikan
kesimpulan untuk argumen yang valid. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Semua argumen
apapun sebagai isinya, sebagai pengganti dari huruf-huruf a, b, dan c, asalkan
bentuk susunannya tepat dipastikan tentu konklusinya benar dan merupakan
argumen yang valid. Jadi, huruf a, b, dan c dapat diganti oleh pengertian apa
saja, asal premis-premisnya benar konklusinya juga tentu benar. Misalnya bentuk
itu dijadikan kegiatan pola berpikir berikut: </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Semua mojang priangan itu wanita yang luwes </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Yuliawati itu
mojang priangan </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Jadi Yuliawati
itu wanita yang luwes </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Namun kita harus
berhati-hati pula dalam menentukan validitas ini, karena walaupun pola
susunannya sama, akan tetapi kalau struktur proposisi di dalam premis berubah,
maka mungkin didapat argumen yang invalid. Misalnya dalam contoh 31(e) di atas
“Semua mojang priangan” diganti dengan “Beberapa mojang priangan”, maka
struktur premis pertama berubah dan argumennya menjadi invalid, yaitu : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">f.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Beberapa mojang priangan wanita luwes </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Yuliawati mojang
priangan </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Jadi Yuliawati
adalah wanita luwes </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Jelaslah bahwa
penarikan kesimpulan di atas tidak dapat diturunkan dari premis-premisnya,
walaupun kedua premisnya adalah benar, Kesesasatan penarikan kesimpulan dari
premis-premis yang benar, sehingga didapat konklusi yang salah seperti di atas
disebut kesesatan non squitur, konklusinya tidak mengikuti secara logis dari
premis-premisnya. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
Dalam proses
penalaran dari suatu argumen yang valid, proses berpikirnya berdasarkan
premis-premis yang benar dan penarikan konklusinya yang benar pula. Berdasarkan
asumsi bahwa argumen itu valid, maka ada hubungan kebenaran antara proposisi
yang menjadi premis dan proposisi yang menjadi konklusi. Hal ini dapat
dirumuskan dalam beberapa aturan penyimpulan berikut : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
a. Jika
premis-premisnya benar, maka konklusi argumen itu adalah benar. Aturan ini
cukup jelas, karena konklusi itu terkandung dalam premis, sehingga jika
premis-premisnya benar, tentu konklusinya harus benar pula. Sebaliknya jika
konklusinya salah, maka kesalahan itu disebabkan oleh premisnya yang sudah
salah. Kesalahan konklusi sudah terkandung dalam premis yang salah, sehingga
didapatkan suatu aturan penyimpulan yang kedua.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
b. Jika konklusi
suatu argumen salah, maka premis-premisnya juga salah. Akan tetapi jika
premis-premis argumen itu salah belum tentu konklusinya salah. Sebagai
akibatnya didapatkan aturan penyimpulan yang ketiga yaitu : </div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 2.0cm; text-align: justify;">
c. Jika
premis-premisnya salah, konklusi argumen itu bisa benar bisa pula salah. Akan
tetapi jika konklusinya benar belum tentu premisnya benar, artinya 37 </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
premisnya dapat
salah. Sebagai akibatnya diperoleh aturan penyimpulan yang keempat.</div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
d. Jika konklusinya
benar, premis-premis argumen bisa benar bisa salah. Selain dari contoh-contoh
terdahulu yang merupakan pemakaian dari aturan-aturan di atas, sekarang kita
tinjau beberapa contoh lain untuk memperlihatkan kebenaran dari aturan-aturan
di atas yang belum diberikan dalam contoh terdahulu. </div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 57.0pt; text-align: justify;">
<b>Contoh 26 </b></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>9 adalah bilangan prima (S) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Semua bilangan
prima adalah ganjil (S) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Jadi 9 adalah
bilangan ganjil (S) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Napoleon adalah orang Inggris (S) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Semua orang
Inggris adalah orang Eropa (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Jadi Napoleon
adalah orang Eropa (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Napoleon adalah orang Perancis (B) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Semua orang
Perancis orang Amerika (S) </div>
<div class="Default" style="margin-left: 75.0pt; text-align: justify;">
Jadi Napoleon
adalah orang Amerika (S)</div>
</div>
</span><div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-47066729383224702122013-09-07T18:13:00.004+07:002013-09-07T18:15:00.363+07:00Cara mempercepat koneksi download<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
1. Harus punya downloader seperti Internet Download Manager (dalam postingan ini akan dibahas menggunakan IDM.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
2. Jika menggunakan IDM , Klik Menu
"Downloads" -> "Options" -> Pilih Tab "Proxy /
Socks"</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
3. Buka Web Untuk Check Proxy
Seperti , <a href="http://www.hidemyass.com/proxy-list/">http://www.Hidemyass.com/proxy-list/</a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
4. Pilih Country atau Negara :
Singapore & Rusia. Pilih salah satu, kalau salah satu lambat atau lemot
ganti yang satunya. Kalau mau coba lain juga tidak masalah. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
5. Cari Port " 3128 " (port Download) kalau 8080
adalah port Browsing atau INet .</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
6. Pilih Yang Benar , yang Speed
Kencang , kalau Hijau Semua Bagus Seklai donk mantap kan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
7. Setelah menemukan tambahkan ke
IDM anda. Lihat ke langkah nomor 2.</div>
8. Centang "Use Proxy", lalu klik Advance.
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
9. Masukkan address ke Protocol Text
Https dan Http. Letakkan secara benar jangan sampai tertukar.</div>
10. Lalu "OK"
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
11. Silahkan download sepuasnya. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Source: <a href="http://ansharmaster.blogspot.com/2013/04/cara-mempercepat-download-idm-dengan.html">http://ansharmaster.blogspot.com/2013/04/cara-mempercepat-download-idm-dengan.html</a> </div>
</div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-72615333285234928722013-09-07T18:05:00.003+07:002013-09-07T18:05:29.317+07:00Sejarah Singkat DNS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Jaringan_komputer" title="Jaringan komputer">jaringan komputer</a> yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/TCP/IP" title="TCP/IP">TCP/IP</a>, dan kembali ke zaman <a class="new" href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=ARPAnet&action=edit" title="ARPAnet">ARPAnet</a>. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file <b>HOSTS.TXT</b> dari SRI (sekarang <a class="new" href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=SIR_International&action=edit" title="SIR International">SIR International</a>),
yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini
masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik
secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat <a class="new" href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=Host_file&action=edit" title="Host file">Hosts file</a> untuk menyamakan sebuah <a class="new" href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=Nama_host&action=edit" title="Nama host">nama host</a> menjadi sebuah <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Alamat_IP" title="Alamat IP">alamat IP</a> sebelum melakukan pencarian via <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS" title="DNS">DNS</a>).
Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Komputer" title="Komputer">komputer</a> berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
<br />
Dengan berkembangnya <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Jaringan_komputer" title="Jaringan komputer">jaringan komputer</a>,
membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa
mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari
perubaha tersebut secara dinamis. Inilah <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS" title="DNS">DNS</a>.
<br />
<a class="new" href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=Paul_Mockapetris&action=edit" title="Paul Mockapetris">Paul Mockapetris</a> menemukan <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS" title="DNS">DNS</a> di tahun <a class="new" href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=1983&action=edit" title="1983">1983</a>; spesifikasi asli muncul di <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Request_for_Comments" title="Request for Comments">RFC</a> 882 dan 883. Tahun <a class="new" href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=1987&action=edit" title="1987">1987</a>, penerbitan <a class="external" href="http://tools.ietf.org/html/rfc1034" title="http://tools.ietf.org/html/rfc1034">RFC 1034</a> dan <a class="external" href="http://tools.ietf.org/html/rfc1035" title="http://tools.ietf.org/html/rfc1035">RFC 1035</a> membuat update terhadap spesifikasi <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS" title="DNS">DNS</a>. Hal ini membuat <a class="external" href="http://tools.ietf.org/html/rfc882" title="http://tools.ietf.org/html/rfc882">RFC 882</a> dan <a class="external" href="http://tools.ietf.org/html/rfc883" title="http://tools.ietf.org/html/rfc883">RFC 883</a> tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti <a href="http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS" title="DNS">DNS</a>.<br />
<br />
source: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS </div>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-75244707749534792862013-09-07T11:17:00.002+07:002013-09-07T18:39:34.671+07:00Bipolar Junction Transistor<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Pengertian
Bipolar Junction Transistor</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Bipolar
Junction Transistor (BJT) adalah salah satu jenis dari transistor. Ini adalah
peranti tiga-saluran yang terbuat dari bahan semikonduktor terkotori. Dinamai
bipolar karena operasinya menyertakan baik elektron maupun lubang elektron,
berlawanan dengan transistor ekakutub seperti FET yang hanya menggunakan salah
satu pembawa. Walaupun sebagian kecil dari arus transistor adalah pembawa
mayoritas, hampir semua arus transistor adalah dikarenakan pembawa minoritas,
sehingga BJT diklasifikasikan sebagai peranti pembawa-minoritas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Strukur Bipolar
Junction Transistor</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">BJT
terdiri dari tiga daerah semikonduktor yang berbeda pengotorannya, yaitu daerah
emitor, daerah basis dan daerah kolektor. Daerah-daerah tersebut adalah tipe-p,
tipe-n dan tipe-p pada transistor PNP, dan tipe-n, tipe-p dan tipe-n pada
transistor NPN. Setiap daerah semikonduktor disambungkan ke saluran yang juga
dinamai emitor (E), basis (B) dan kolektor (C). Basis secara fisik terletak di
antara emitor dan kolektor, dan dibuat dari bahan semikonduktor terkotori
ringan resistivitas tinggi. Kolektor mengelilingi daerah emitor, membuat hampir
tidak mungkin untuk mengumpulkan elektron yang diinjeksikan ke daerah basis
untuk melarikan diri, membuat harga α sangat dekat ke satu, dan juga memberikan
β yang lebih besar. Irisan dari BJT menunjukkan bahwa pertemuan kolektor-basis
jauh lebih besar dari pertemuan kolektor-basis. Transistor pertemuan dwikutub
tidak seperti transistor lainnya karena biasanya bukan merupakan peranti
simetris. Ini berarti dengan mempertukarkan kolektor dan emitor membuat
transistor meninggalkan moda aktif-maju dan mulai beroperasi pada moda
terbalik. Karena struktur internal transistor dioptimalkan untuk operasi moda
aktif-maju, mempertukarkan kolektor dan emitor membuat harga α dan β pada
operasi mundur jauh lebih kecil dari harga operasi maju, seringkali α bahkan
kurang dari 0.5. Buruknya simetrisitas terutama dikarenakan perbandingan
pengotoran pada emitor dan kolektor. Emitor dikotori berat, sedangkan kolektor
dikotori ringan, memungkinkan tegangan panjar terbalik yang besar sebelum
pertemuan kolektor-basis bobol. Pertemuan kolektor-basis dipanjar terbalik pada
operasi normal. Alasan emitor dikotori berat adalah untuk memperbesar efisiensi
injeksi, yaitu perbandingan antara pembawa yang diinjeksikan oleh emitor dengan
yang diinjeksikan oleh basis. Untuk penguatan arus yang tinggi, hampir semua
pembawa yang diinjeksikan ke pertemuan emitor-basis harus datang dari emitor.
Perubahan kecil pada tegangan yang dikenakan membentangi saluran basis-emitor
menyebabkan arus yang mengalir di antara emitor dan kolektor untuk berubah
dengan signifikan. Efek ini dapat digunakan untuk menguatkan tegangan atau arus
masukan. BJT dapat dianggap sebagai sumber arus terkendali tegangan, lebih
sederhana dianggap sebagai sumber arus terkendali arus, atau penguat arus,
dikarenakan rendahnya impedansi pada basis. Transistor-transistor awal dibuat
dari germanium tetapi hampir semua BJT modern dibuat dari silikon. Beberapa
transistor juga dibuat dari galium arsenid, terutama untuk penggunaan kecepatan
tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Jenis-Jenis
Bipolar Junction Transistor</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">NPN</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">NPN adalah satu
dari dua tipe BJT, dimana huruf N dan P menunjukkan pembawa muatan mayoritas
pada daerah yang berbeda dalam transistor. Hampir semua BJT yang digunakan saat
ini adalah NPN karena pergerakan elektron dalam semikonduktor jauh lebih tinggi
daripada pergerakan lubang, memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan
tinggi. Transistor NPN terdiri dari selapis semikonduktor tipe-p di antara dua
lapisan tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada tunggal emitor dikuatkan di
keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis
lebih tinggi daripada emitor. Tanda panah dalam simbol diletakkan pada kaki
emitor dan menunjuk keluar (arah aliran arus konvensional ketika peranti
dipanjar maju).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">PNP</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Transistor PNP
terdiri dari selapis semikonduktor tipe-n di antara dua lapis semikonduktor
tipe-p. Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor dikuatkan
pada keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika basis
lebih rendah daripada emitor. Tanda panah pada simbol diletakkan pada emitor
dan menunjuk kedalam.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt;">Prinsip
Kerja Bipolar Junction Transistor</span></b></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
BJT (Bipolar
Junction Transistor) tersusun atas tiga material semikonduktor terdoping yang
dipisahkan oleh dua sambungan pn. Ketiga material semikonduktor tersebut
dikenal dalam BJT sebagai emitter, base dan kolektor (Gambar 1). Daerah base
merupakan semikonduktor dengan sedikit doping dan sangat tipis bila
dibandingkan dengan emitter (doping paling banyak) maupun kolektor
(semikonduktor berdoping sedang). Karena strukturnya fisiknya yang seperti itu,
terdapat dua jenis BJT. Tipe pertama terdiri dari dua daerah n yang dipisahkan
oleh daerah p (npn), dan tipe lainnya terdiri dari dua daerah p yang dipisahkan
oleh daerah n (pnp). Sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan emitter
dikenal sebagai sambungan base-emiter (<em>base-emitter junction</em>),
sedangkan sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan kolektor dikenal
sebagai sambungan base-kolektor (<em>base-collector junction</em>).</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Gambar 2
menunjukkan simbol skematik untuk <em>bipolar junction transistor</em> tipe npn
dan pnp. Istilah <em>bipolar</em> digunakan karena adanya elektron dan hole
sebagai muatan pembawa (<em>carriers</em>) didalam struktur transistor.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
Gambar 3 menunjukkan
rangkaian kedua jenis transistor npn dan pnp dalam mode operasi aktif
transistor sebagai amplifier. Pada kedua rangkaian, sambungan base-emiter (BE)
dibias maju (<em>forward-biased) </em>sedangkan sambungan base-kolektor (BC)
dibias mundur (<em>reverse-biased</em>).</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Sebagai gambaran
dan ilustrasi kerja transistor BJT, misalkan pada transistor npn (gambar 4).
Ketika base dihubungkan dengan catu tegangan positif dan emiter dicatu dengan
tegangan negatif maka daerah depletion BE akan menyempit. Pencatuan ini akan mengurangi
tegangan barrier internal sehingga muatan mayoritas (tipe n) mampu untuk
melewati daerah sambungan pn yang ada. Beberapa hole dan elektron akan
mengalami rekombinasi di daerah sambungan sehingga arus mengalir melalui device
dibawa oleh hole pada base(daerah tipe-p) dan elektron pada emiter (daerah
tipe-n ). Karena derajat doping pada emiter (daerah tipe n) lebih besar
daripada base (daerah tipe p), arus maju akan dibawa lebih banyak oleh
elektron. Aliran dari muatan minoritas akan mampu melewati sambungan pn sebagai
kondisi reverse bias tetapi pada skala yang kecil sehingga arus yang timbul pun
sangat kecil dan dapat diabaikan.</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Elektron banyak
mengalir dari emiter ke daerah base yang tipis. Karena daerah base berdoping
sedikit, elektron pada hole tidak dapat berekombinasi seluruhnya tetapi
berdifusi ke dalam daerah depletion BC. Karena base dicatu negatif dan kolektor
dicatu positif (<em>reverse bias</em>), maka depletion BC akan melebar. Pada
daerah depletion BC, elektron yang mengalir dari emiter ke base akan terpampat
pada daerah depletion BC. Karena pada daerah kolektor terdapat muatan minoritas
(ion positif) maka pada daerah sambungan BC akan terbentuk medan listrik oleh
gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif sehingga elektron
tertarik kedaerah kolektor. Arus listrik kemudian akan mengalir melalui device.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bipolar
Junction Transistor (BJT)</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> merupakan
“current-amplifying device”, artinya BJT mengontrol jumlah arus yang mengalir
pada basis dengan cara mengatur arus yang mengalir pada kolektor</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span></b>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mode Operasi BJT</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berdasarkan
kurva Hubungan V<sub>CE</sub>, I<sub>C</sub> dan I<sub>B</sub> ada beberapa
region yang menunjukkan daerah kerja transistor. Pertama adalah daerah
saturasi, lalu daerah cut-off, kemudian daerah aktif dan seterusnya daerah
breakdown.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Table. Mode Operasi Transistor Bipolar</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid #00B0F0; mso-border-insidev: .5pt solid #00B0F0; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="background: #4BACC6; border: solid #00B0F0 1.0pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mode</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="background: #4BACC6; border-left: none; border: solid #00B0F0 1.0pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Junction </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Emitter-Base</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="background: #4BACC6; border-left: none; border: solid #00B0F0 1.0pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Junction</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Collector-Base</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="background: #4BACC6; border-left: none; border: solid #00B0F0 1.0pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Function</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="background: #D2EAF1; border-top: none; border: solid #00B0F0 1.0pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aktif</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="background: #D2EAF1; border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Forward bias</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="background: #D2EAF1; border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Reverse bias</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="background: #D2EAF1; border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Normal Amplifier (Sering digunakan)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="border-top: none; border: solid #00B0F0 1.0pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cut-off</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Reverse bias</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Reverse bias</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Open switch</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 22.9pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="background: #D2EAF1; border-top: none; border: solid #00B0F0 1.0pt; height: 22.9pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Saturation</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="background: #D2EAF1; border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; height: 22.9pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Forward bias</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="background: #D2EAF1; border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; height: 22.9pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Forward bias</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="background: #D2EAF1; border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; height: 22.9pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Close switch</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="border-top: none; border: solid #00B0F0 1.0pt; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Breakdown</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Reverse bias</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Forward bias</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
<td style="border-bottom: solid #00B0F0 1.0pt; border-left: none; border-right: solid #00B0F0 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-left-alt: solid #00B0F0 .5pt; mso-border-top-alt: solid #00B0F0 .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Low gain amplifier</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ket</span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Daerah Aktif >> Transistor beroperasi sebagai
penguat dan Ic = β.Ib</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah
aktif, yaitu ketika arus IC konstans terhadap berapapun nilai VCE. Dari
kurva ini diperlihatkan bahwa arus IC hanya tergantung dari besar arus IB. Daerah
kerja ini biasa juga disebut daerah linear (linear region). </span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Saturation >> Transistor
"fully-ON", Ic = I(saturation)</span></li>
</ul><span class="fullpost">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Daerah saturasi adalah mulai dari VCE = 0 volt sampai
kira-kira 0.7 volt (transistor silikon). Ini diakibatkan oleh efek p-n junction
kolektor-basis yang membutuhkan tegangan yang cukup agar mampu mengalirkan
elektron sama seperti dioda. </span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cut-off >> Transistor menjadi
"fully-OFF", Ic = 0</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Daerah dimana Vce masih cukup kecil sehingga Arus IC = 0
atau IB = 0. Transistor dalam kondisi off</span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo2; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Daerah Breakdown </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dari kurva kolektor, terlihat jika tegangan VCE lebih
dari 40 V, arus IC menanjak naik dengan cepat. Transistor pada daerah ini
disebut berada pada daerah breakdown. Seharusnya transistor tidak boleh bekerja
pada daerah ini, karena akan dapat merusak transistor tersebut. Untuk berbagai
jenis transistor nilai tegangan VCE max yang diperbolehkan sebelum
breakdown bervariasi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konfigurasi Bipolar Junction Transistor</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena Bipolar Transistor merupakan
komponen atau piranti yang mempunyai tiga terminal, maka dimungkinkan memiliki
3 konfigurasi rangkaian dengan satu terminal menjadi input dan output yang
sama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setiap
konfigurasi mempunya respon yang berbeda untuk setiap sinyal input dalam
rangkaian </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Common
Base Configuration - Mempunyai “Voltage Gain” tanpa “Current Gain”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Common
Emitter Configuration - Mempunyai “Current dan Voltage Gain”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Common
Collector Configuration-Mempunyai “Current Gain Tanpa Voltage Gain”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karakteristik Arus Bipolar Junction Transistor</span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alpha (α) >> αdc = IC/IE </span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Alpha
(α) adalah perbandingan arus kolektor terhadap arus emitor. idealnya besar α dc
adalah = 1 (satu). Namun umumnya transistor yang ada di pasaran memiliki α dc
kurang lebih antara 0.95 sampai 0.99. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beta (β) >> β =
IC/IB </span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beta
(β) didefenisikan sebagai besar perbandingan antara arus kolektor dengan arus
basis. Artinya Beta (β)adalah parameter yang menunjukkan kemampuan penguatan
arus (current gain) dari suatu transistor. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 340.05pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pabrikasi BJT</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 340.05pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: KO;">Pabrikasi BJT dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu struktur
transistor-alloy melalui difusi dan struktur transistor planar. Kolektor
terbuat dari chip semikonduktor tipe-<i>n </i>dengan ketebalan kurang dari 1 mm<sup>2</sup>.
Daerah basis dibuat dengan proses difusi kemudian dibuat kontak logam untuk
dihubungkan dengan kaki basis. Daerah emitor dibuat dengan teknik alloy pada
daerah basis. Sebagai hasilnya berupa sebuah pasangan sambungan p-n yang
dipisahkan oleh daerah basis kira-kira setebal kertas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 340.05pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 340.05pt; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: KO;">Untuk struktur planar, suatu lapisan tipe-<i>n </i>dengan tingkat doping
rendah ditumbuhkan di atas substrat <i>n+ </i>(tanda + menunjukkan tingkat
doping sangat tinggi). Setelah melalui proses oksidasi pada permukaan, sebuah
jendela (<i>window</i>) dibuka dengan proses penggerusan (<i>etching</i>) dan
suatu pengotor (<i>p</i>) dimasukkan ke kristal dengan proses difusi untuk
membentuk sambungan (<i>junction</i>). Sekali lagi setelah melalui reoksidasi,
sebuah jendela kecil dibuka untuk proses difusi pembentukan daerah emitor (<i>n</i>).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></b><br /><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembiasan
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">P</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ada Transistor NPN</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Transistor bipolar memiliki dua
junction yaitu junction Emitor – Basis dan Junction Basis-Kolektor. Seperti
pada dioda, arus listrik akan mengalir jika material P diberi bias positif,
yaitu jika tegangan pada material P lebih positif dari material N. Pada gambar
ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction basis-emiter diberi bias positif
(forward bias) sedangkan basis-kolektor mendapat bias negatif (reverse bias).<span style="color: black;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena basis-emiter mendapat bias
foward seperti pada dioda, elektron mengalir dari emiter menuju basis. Kolektor
pada rangkaian ini lebih positif sebab mendapat tegangan positif. Karena
kolektor ini lebih positif, aliran elektron bergerak menuju kutub + battery .
Bila tidak ada kolektor, seluruh aliran elektron akan menuju basis, seperti
pada dioda. Karena lebar basis yang sangat tipis, maka hanya sebagian kecil
elektron yang dapat bergabung dengan hole yang ada pada basis. Sebagian besar
elektron akan menembus lapisan basis menuju kolektor. Inilah alasannya mengapa
jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi sebuah transistor.Persyaratannya
adalah lebar basis harus sangat tipis sehingga dapat ditembus oleh elektron. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika tegangan basis-emitor dibalik
(reverse bias), tidak akan terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor.
Jika basis – emitor diberi bias maju (forward bias), maka elektron pada emitor
akan mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan besar arus bias
basis yang diberikan. Dengan demikian ternyata, arus basis mengatur banyaknya
elektron yang mengalir dari emitor menuju kolektor. Ini yang dinamakan efek
penguatan transistor, karena arus basis yang kecil menghasilkan arus
emitor-kolektor yang lebih besar. Istilah amplifier (penguatan) menjadi kurang
tepat, karena dengan penjelasan tersebut sebenarnya yang terjadi bukan
penguatan, melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang lebih
besar. Juga dapat dijelaskan bahwa basis mengatur, membuka dan menutup aliran
arus emiter-kolektor sehingga berfungsi sebagai saklar (switch on/off).<span style="color: black;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembiasan Pada Transistor PNP</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada transistor PNP, fenomena yang
sama dapat dijelaskan dengan memberikan bias seperti pada gambar berikut. Dalam
hal ini yang disebut perpindahan arus adalah arus hole. Karena emitor-basis
mendapat bias foward maka seperti pada dioda, hole mengalir dari emitor menuju
basis. Kolektor pada rangkaian ini lebih negatif sebab mendapat tegangan
negatif. Karena kolektor ini lebih negatif, aliran holehole akan menuju basis
seperti pada dioda. Tetapi karena lebar basis yang sangat tipis, hanya sebagian
kecil hole yang dapat bergabung dengan elektron yang ada pada basis. Sebagian
besar akan menembus lapisan basis menuju kolektor. Inilah alasannya mengapa
jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi sebuah transistor.
Persyaratannya adalah lebar basis harus sangat tipis sehingga dapat dilalui
oleh hole.bergerak menuju kutub negatif baterai ini. Bila tidak ada kolektor,
seluruh aliran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penggunaan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BJT tetap menjadi peranti pilihan
untuk beberapa penggunaan, seperti sirkuit diskrit, karena tersedia banyak
jenis BJT, transkonduktansinya yang tinggi serta resistansi kekuasannya yang
tinggi dibandingkan dengan MOSFET. BJT juga dipilih untuk sirkuit analog
khusus, terutama penggunaan frekuensi sangat tinggi (VHF), seperti sirkuit
frekuensi radio untuk sistem nirkabel. Transistor dwikutub dapat dikombinasikan
dengan MOSFET dalam sebuah sirkuit terpadu dengan menggunakan proses BiCMOS
untuk membuat sirkuit inovatif yang menggunakan kelebihan kedua tipe
transistor.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sensor
suhu</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena ketergantungan suhu dan arus
pada tegangan panjar maju pertemuan basis-emitor yang dapat dihitung, sebuah
BJT dapat digunakan untuk mengukur suhu dengan menghitung perbedaan dua
tegangan pada dua arus panjar yang berbeda dengan perbandingan yang diketahui.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengubah
logaritmik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena tegangan basis-emitor berubah
sebagai fungsi logaritmik dari arus basis-emitor dan kolektor-emitor, sebuah
BJT dapat juga digunakan untuk menghitung logaritma dan anti-logaritma. Sebuah
dioda sebenarnya juga dapat melakukan fungsi ini, tetapi transistor memberikan
fleksibilitas yang lebih besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 2; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kerawanan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pemaparan transistor ke radiasi
menyebalan kerusakan radiasi. Radiasi menyebabkan penimbunan molekul cacat di
daerah basis yang berlaku sebagai pusat penggabungan kembali. Hasil dari
pengurangan umur pembawa minoritas menyebabkan transistor kehilangan penguatan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">BJT daya beresiko mengalami moda kegagalan yang dinamakan
dobrakan sekunder. Pada moda kegagalan ini, beberapa titik pada kepingan
semikonduktor menjadi panas dikarenakan arus yang mengalirinya. Bahang yang
ditimbulkan menyebabkan pembawa lebih mudah bergerak. Sebagai hasilnya, bagian
terpanas dari kepingan semikonduktor menghantarkan lebih banyak lagi arus.
Proses regeneratif ini akan terus berlanjut hingga transistor mengalami
kegagalan total atau pencatu daya mengalami kegagalan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pemodelan Bipolar Junction
Transistor</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam menganalisa rangkaian
transistor, ada dua hal yang harus diketahui yaitu analisa dc dan ac. Analisa
dc dalam hal ini pembiasan dc transistor BJT sudah dibahas di Elektronika 1.
Dalam bab ini akan dibahas respon ac sinyal kecil (<i>small-signal</i>) penguat
BJT dengan menggunakan pemodelan yang paling sering digunakan untuk menganalisa
sebuah transistor dalam hal sinusoidal ac.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salah
satu perhatian pertama kita dalam menganalisa sinusoidal ac rangkaian
transistor adalah besarnya sinyal input. Ini akan menentukan apakah teknik
sinyal kecil atau sinyal besar yang seharusnya digunakan. Ada dua model yang
umum digunakan di institusi pendidikan dan di industri dalam analisa ac sinyal
kecil rangkaian transistor yaitu <i>model r<sub>e</sub></i> dan <i>model hybrid</i>.
Persamaan-persamaan untuk memperoleh parameter Zi dan Zo dengan menggunakan
model r<sub>e</sub> dan model hybrid dalam bab ini adalah persamaan untuk
memperoleh impedansi input dan impedansi output untuk sebuah transistor itu
sendiri, belum merupakan impedansi input dan impedansi output untuk sebuah
rangkaian keseluruhan yang menggunakan komponen transistor. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MODEL r<sub>e</sub> </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Model
r<sub>e</sub> menggunakan sebuah dioda dan sebuah sumber arus yang dikendalikan
untuk menjelaskan prinsip kerja sebuah transistor dalam wilayah kerjanya.
Sumber arus di output merupakan arus yang dikendalikan oleh arus input
transistor. Karena transistor terbuat dari tiga bahan semikonduktor ekstrinsik
yang disusun dengan polaritas saling berlawanan sehingga dianggap seperti dua
dioda yang merupakan gabungan dua bahan semikonduktor yang berlawanan polaritas
sebagaimana yang telah dijelaskan di Elektronika 1 mengenai konstuksi sebuah
dioda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gambar
1.1 memperlihatkan sebuah konfigurasi dasar common basis. Sebagaimana kita
ketahui bahwa pada wilayah kerja aktif sebuah transistor, sebuah junction
dibias maju sementara yang lain dibias balik. Junction yang dibias maju
berfungsi seperti sebuah dioda. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahanan
ac dioda dapat ditentukan dengan persamaan r<sub>ac</sub> = 26 mV / I<sub>D</sub>,
dimana I<sub>D</sub> adalah arus dc yang melalui dioda pada titik kerja
transistor (titik Q). Pada transistor arus dioda sama dengan arus emiter
sehingga persamaannya menjadi:</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Re = 26 mV / Ie </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo3;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konfigurasi
Common Emiter</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk
konfigurasi dasar common emiter seperti pada gambar 1.4, transistor yang akan
dianalisa adalah transistor npn dengan terminal input adalah antara basis dan
emiter sementara terminal output adalah antara kolektor dan emiter, dimana
emiter menjadi common antara input dan output. Model pendekatan<sub> </sub>konfigurasi
ini terlihat pada gambar 1.5 dan jika dioda diganti dengan r<sub>e</sub> akan
dihasilkan rangkaian seperti gambar 1.6. Pada konfigurasi ini, arus basis
adalah arus input sementara arus output adalah Ic.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo3;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Konfigurasi
Common Kolektor</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk
konfigurasi common kolektor, model konfigurasi common emiter dapat digunakan
dengan menukar posisi kolektor ke emiter dan sebaliknya sehingga arah arus
basis dan arus kolektor berlawanan dengan arah arus pada konfigurasi common
emiter. Pada konfigurasi ini kolektor dipakai bersama antara terminal input
(basis) dan terminal output (emiter). </span></div>
</span><div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08555244775078725504noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-88724356608837465922013-09-07T10:57:00.000+07:002013-09-07T10:57:26.446+07:00Jaringan Komputer1. Apakah yang dimaksud: range IP tiap kelas,network address, broadcast address, IP host, subnetmask, jumlah host maksimum, jumlah network maksimum dan sebagainya.
Jawab:
Range IP tiap kelas adalah jangkauan atau rentang alamat IP yang dapat digunakan dalam jaringan.
2. Carilah informasi mengenai Subnetting dan bagaimana cara melakukan subnetting pada alamat jaringan di Ipv4.
3. Seorang network administrator jaringan ingin membangun jaringan menggunakan metode pengalamatan dengan kelas C dimana Network ID yakni 192.168.81.0 dengan subnetmask 255.255.255.240. Maka carilah:
a. Berapa banyak kemungkinan jumlah jaringan yang tersedia untuk digunakan.
Jawab: Banyaknya jaringan yang tersedia untuk digunakan adalah sebanyak 16 jaringan.
b. Berapa banyak kemungkinan jumlah host untuk setiap jaringan yang tersedia.
Jawab: Jumlah host untuk setiap jaringan adalah sebanyak 14 host, dengan 1 Network Address dan 1 Broadcast Address. Sehingga dalam setiap jaringan terdapat 16 buah IP Address.
c. Tuliskan range alamat untuk tiap-tiap jaringan yang bisa digunakan.
Jawab: Jaringan 1: 192.168.81.0 – 192.168.81.15
Jaringan 2: 192.168.81.16 – 192.168.81.31
Jaringan 3: 192.168.81.32 – 192.168.81.47
Jaringan 4: 192.168.81.48 – 192.168.81.63
Jaringan 5: 192.168.81.64 – 192.168.81.79
Jaringan 6: 192.168.81.80 – 192.168.81.95
Jaringan 7: 192.168.81.96 – 192.168.81.111
Jaringan 8: 192.168.81.112 – 192.168.81.127
Jaringan 9: 192.168.81.128 – 192.168.81.143
Jaringan 10: 192.168.81.144 – 192.168.81.159
Jaringan 11: 192.168.81.160 – 192.168.81.175
Jaringan 12: 192.168.81.176 – 192.168.81.191
Jaringan 13: 192.168.81.192 – 192.168.81.207
Jaringan 14: 192.168.81.208 – 192.168.81.223
Jaringan 15: 192.168.81.224 – 192.168.81.239
Jaringan 16: 192.168.81.240 – 192.168.81.255
4. Carilah Subnetmask untuk kelompok jaringan berikut jika diketahui ada 30 komputer yang terkoneksi pada jaringan tersebut.
Jawab: Subnetmasuk untuk kelompok jaringan tersebut adalah 255.255.255.224, karena subnet tersebut menyediakan 32 IP Address yang terdiri dari 1 Network Address, 1 Broadcast Address, dan 30 Host Address.
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Muhammad Solihinhttp://www.blogger.com/profile/05093922102225484507noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-65085821664460162842013-01-22T10:01:00.003+07:002013-01-22T11:05:32.687+07:00Ujian Akhir Semester - Interaksi Manusia dan Komputer<b>Nama : Muhammad Solihin<br />NIM : 111421078</b><br />
<b>Ekstensi Ilkom B</b><br />Ujian Akhir Semester<br />Interaksi Manusia dan Komputer<br /><br />1. Jelaskan tentang terminologi pengertian ilmu interaksi manusia dan komputer<br />Jawab: Ilmu interaksi manusia dan komputer merupakan satu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi atau interaksi diantara pengguna sistem komputer dengan sistem komputer itu sendiri. <br /><br />2. Apa tujuan dari pemahaman aspek-aspek suatu Interaksi Manusia dan Komputer<br />Jawab: Tujuan dari pemahaman aspek-aspek suatu Interaksi Manusia dan Komputer adalah mempermudah memperoleh umpan balik yang cepat dari pengguna sistem komputer kepada pembuat sistem komputer, sehingga pembuat sistem komputer dapat mengembangkan sistem komputer yang telah dibuatnya.<br /><br />3.<span class="fullpost"> Untuk menghasilkan suatu interface yang baik dalam sebuah perancangan, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan.<br />Jawab: Hal-hal yang harus diperhatikan:<br />1. Notasi Dialog: Diagramatik atau Tekstual.<br />2. GUI Metaphor: Pemilihan dan Representasi Konsep.<br />3. Notasi Diagramatik: Bentuk yang paling sering digunakan karena menggambarkan struktur dialog.<br />4. Notasi Tekstual: Notasi dalam bentuk teks.<br />5. Tata Bahasa: Ekspresi Reguler atau BNF (backus naur form).<br />6. Aturan Produksi: Menggunakan if kondisi then aksi (ex.Pada menu).<br />7. Dialog Semantik: Biasanya struktur dialog bersifat sintaksis.<br />8. Desain dan Analisis Dialog: Berfokus pada aksi user apakah terspesifikasi dengan baik.<br />9. Properti Aksi: Select from menu, Click on a point, atau Double click on a poin.<br />10. Properti Kondisi: Kondisi merepresentasikan poin dimana user memperoleh informasi atau sistem telah melakukan sesuatu.<br />11. Presentasi Leksikal: Perancangan dialog harus independen dari perancangan detail leksikal.<br />12. Klasifikasi Kesalahan: Aksi yang diambil berdasar keputusan yang salah.<br />13. Desain Non Antropomorfik: Memanusiakan mesin.<br />14. Desain Display.<br />15. Layout Area.<br />16. Warna.<br /><br />4. Uraikan faktor-faktor IMK yang terdapat blog anda.<br />Jawab: Faktor-faktor IMK yang terdapat blog saya:<br />1. Faktor bisnis: terdapat iklan-iklan dalam blog.<br />2. Faktor bahasa: penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca blog.<br />3. Faktor psikologi: terdapat menu untuk memberikan komentar terhadap sebuah tulisan kepada penulis.<br />4. Faktor sosiologi: blog ini bertujuan untuk memberikan informasi tambahan tentang dunia IT khususnya komputer.<br />5. Faktor antropologi: blog ini ditujukan untuk siswa sekolah, mahasiswa, dan dosen jurusan komputer.<br />6. Faktor rekayasa perangkat lunak: blog ini dapat didesain ulang, baik segi tulisan maupun tampilan.<br /><br />5. Sebutkan jenis menu yang ada dalam blog tersebut.<br />Jawab: Jenis menu yang ada dalam blog saya:<br />1. Radio Buttons menu.<br />2. Extended Menus.<br />3. Multiple Item Menu.<br />4. Menu Tetap (seperti Beranda, Facebook, dll).<br />5. Tree menu.<br />6. Pull down and pop up menu (tombol Add this).<br /><br />6. Jelaskan tentang Computer-Supported Cooperative Work.<br />Jawab: Computer-Supported Cooperative Work adalah sebuah grup / perusahaan yang terhubung dalam sebuah media jaringan yang semua kegiatan grup / perusahaan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan bantuan komputer.<br /><br />7. Sebutkan dan jelaskan min. 10 contoh groupware yang anda ketahui?<br />Jawab: 10 contoh groupware:<br />1. Email.<br />2. Online Newsletter.<br />3. Online Mailing List.<br />4. Web Discussion Board.<br />5. Shared Workspace.<br />6. Online conference: Untuk memenuhi kendala tempat, waktu dan biaya tersebut diatasi dengan teknologi video konferensi yang berbasis teknologi satelit.<br />7. Instant Messenger: nstant messenger seperti yahoo messenger merupakan suatu fasilitas untuk mengirim pesan berbasis internet yang mendapat umpan balik secara langsung, selain itu juga bisa berkirim file, suara dan video dengan adanya fasilitas web camera.<br />8. SMS: Layanan pengiriman pesan yang dibatasi 160 karakter. Dengan layanan 3G, bisa disertai komunikasi face to face.<br />9. Shared Editor: Editor ini dapat berbentuk text maupun grafik yang bekerja sama. Bentuk software yang digunakan dalam meeting room dapat berbentuk shared editor tetapi digunakan untuk kerjasama pada dokumen yang normal.<br />10. Shared PCs & Windows: Sistem ini difokuskan pada pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama. Ide sistem ini adalah membuat beberapa komputer seolah-olah menjadi satu kesatuan. <br /><br />8. Tuliskan alamat blog yang anda buat.<br />Jawab: Alamat blog yang saya buat adalah http://comnitrix.blogspot.com</span><div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Muhammad Solihinhttp://www.blogger.com/profile/05093922102225484507noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4657134261611303274.post-50887265936317495672010-03-02T10:55:00.000+07:002013-01-22T11:04:54.171+07:00Tipe dalam pemrograman Pascal<xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:view> <w:zoom>0</w:zoom> <w:punctuationkerning> <w:validateagainstschemas> <w:saveifxmlinvalid>false</w:saveifxmlinvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:ignoremixedcontent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:alwaysshowplaceholdertext> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables> <w:snaptogridincell> <w:wraptextwithpunct> <w:useasianbreakrules> <w:dontgrowautofit> </w:dontgrowautofit></w:useasianbreakrules></w:wraptextwithpunct></w:snaptogridincell></w:breakwrappedtables></w:compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:browserlevel> </w:validateagainstschemas></w:punctuationkerning></w:worddocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:TTE17D6570t00; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:auto; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:5134851; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-42423132 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} </style> --><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1026"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <br />
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Shortint: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari -128 sampai 127.</li>
<span class="fullpost">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Integer: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari -32768 sampai 32767.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Longint: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari -2147483648 sampai 2147483647.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Byte: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari 0 sampai 255.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Word: tipe data untuk bilangan bulat yang jangkauan nilainya dari 0 sampai 65535.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Real: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari 2,9 x 10<sup>-38</sup> sampai 1,7 x 10<sup>38</sup>.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Single: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari 1,5 x 10<sup>-45</sup> sampai 3,4 x 10<sup>38</sup>.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Double: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari 5.0 x 10<sup>-324</sup> sampai 1,7 x 10<sup>308</sup>.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Extended: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari 3,4 x 10<sup>-4932</sup> sampai 1,11 x 10<sup>4932</sup>.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Comp: tipe data untuk bilangan bulat atau pecahan yang jangkauan nilainya dari -2<sup>63</sup> + 1 sampai 2<sup>63</sup> – 1.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Boolean: tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). ukurannya 1 byte.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">WordBool: tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). ukurannya 2 byte.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Longbool: tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). ukurannya 3 byte.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Char<b>: </b>tipe data ini menyimpan karakter yang diketikkan dari keyboard, memiliki 266 macam yang terdapat dalam tabel ASCII (American Standard Code for Information Interchange).</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: TTE17D6570t00; font-size: 11pt;">String: tipe data yang berisi sederet karakter yang terletak diantara tanda kutip satu. Jika karakter kutip merupakan bagian dari konstanta string, maka ditulis</span> <span style="font-family: TTE17D6570t00; font-size: 11pt;">dengan menggunakan dua buah tanda kutip satu berurutan. Panjangnya antara 1 sampai 266 karakter.</span></li>
</span></ol>
<div class="blogger-post-footer"><iframe width='468' height='60' frameborder='0' src='http://www.ptp22.com/seo.php?username=solihin4u92&format=468x60' marginwidth='0' marginheight='0' vspace='0' hspace='0' allowtransparency='true' scrolling='no'></iframe></div>Muhammad Solihinhttp://www.blogger.com/profile/05093922102225484507noreply@blogger.com0