Apabila diperlukan kita dapat mendapatkan akses root sementara dengan perintah su dan memasukkan password root kita. Untuk kembali menjadi pengguna biasa gunakan perintah exit (perintah ini juga dapat digunakan untuk kembali ke prompt login:).
Sebagai pengguna biasa kita mempunyai akses yang terbatas dan tidak akan dapat melakukan kesalahan fatal hanya karena sebab-sebab yang sederhana yang dimungkinkan apabila kita menggunakan akses root.
Login pertama
Setelah menyalakan komputer dan memilih linux pada prompt LILO: maka akan keluar serangkaian diagnosa yang berjalan dengan cepat. Apabila pada saat diagnosa terdeteksi error tetapi kita masih mencapai prompt (setiap distribusi berbeda tampilannya):
Linux kernel 2.0.36
hostname login:
Maka error tersebut untuk sementara dapat diabaikan dahulu. Untuk mengetahui proses diagnosa tersebut gunakan perintah dmesg.
Masukkan login:root dan masukkan password. (apabila kita langsung masuk tanpa ditanya password gunakan perintah passwd untuk membuat password baru, hal yang sama berlaku apabila kita ingin merubah password).
Membuat pengguna baru
Sebagai root gunakan perintah adduser untuk membuat pengguna baru.
Contoh: adduser namasaya untuk membuat pengguna dengan login namasaya
Kemudian buatlah password untuk pengguna tersebut dengan perintah passwd namasaya (jangan hanya menggunakan perintah passwd karena itu berarti mengganti password login kita sendiri dalam hal ini passwd root).
Keluarlah dari sistem dengan perintah exit lalu login kembali dengan login baru kita tersebut. Apabila ingin mengganti password lagi gunakan perintah passwd saja karena kita sudah login sebagai pengguna baru tersebut.
Apabila dibutuhkan kita dapat mendapat akses root sementara dengan perintah su dan memasukkan password root.
Me-restart dan mematikan komputer
Untuk me-restart sistem Linux keluarlah dulu sampai ke prompt login (untuk mencegah ada proses yang tersisa) dan tekan Ctrl-Alt-Del. Hindari mematikan komputer dengan tombol reset atau tombol Power karena dapat mengakibatkan hilangnya data atau kacaunya sistem partisi Linux. Tetapi jangan terlalu khawatir seandainya komputer kita mati karena mati lampu atau kegagalan listrik/perangkat keras lainnya karena pada saat booting kembali maka Linux akan otomatis menjalankan perintah fsck untuk memperbaiki sistem partisinya. Kita juga dapat menggunakan perintah fsck untuk memeriksa kondisi sistem partisi Linux kita. Bacalah manualnya dengan perintah man fsck.
Selain menggunakan Ctrl+Alt+Del kita dapat menggunakan perintah shutdown (loginlah sebagai root apabila diperlukan). Perintah shutdown ini mempunyai banyak sintaks tambahan tetapi yang paling penting adalah:
Daftar Perintah dalam Tutorial Awal - Sebelum Memulai
Passwd, dmesg, adduser, fsck, shutdown
Konsep dan Perintah Dasar UNIX
Daftar Isi:
Patut diperhatikan!!!
Sebelum membaca tutorial ini diharapkan Tutorial Awal – Sebelum Memulai sudah dibaca terlebih dahulu karena Tutorial Awal memuat hal-hal yang menyangkut keamanan serta pencegahan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sistem File (Filesystem)
Hal pertama yang patut diingat adalah Sistem File Linux (ext2) -termasuk Sistem File UNIX lainnya- tidak mengenal istilah drive seperti di DOS atau Windows (contoh: Drive C:, Drive D: dst). Sistem File Linux menggunakan sistem hirarki dan penyatuan (direktori dalam direktori) yang memperlakukan semua file, direktori dan device driver (termasuk diskdrive, floppy disk dan cd-rom drive) sebagai file.
Sistem File Linux/UNIX mendukung nama file sebanyak 256 karakter (tetapi hindari simbol dan tanda kutip kecuali titik - . – dan titik dapat digunakan berkali-kali dalam satu nama file (contoh: ini.nama.file). Semua perintah di Linux bersifat case-sensitive (huruf besar dan kecil diartikan berbeda) dan menggunakan tanda \ (slash) - dalam DOS/Windows digunakan tanda \ (backslash).
Linux seperti halnya UNIX mempunyai fasilitas bantu yaitu perintah man dengan sintaks – man namaperintah.
Ada empat kategori file dalam Sistem File UNIX/Linux yaitu:
- File Biasa yang terdiri dari:
- File teks – dalam format standar ASCII
- File data – dalam format bukan ASCII (karakter khusus)
- File teks perintah – dalam format ASCII tetapi merupakan sekumpulan perintah otomatis (script)
- File perintah – dalam format binari
- Direktori
- Tautan (links) – lihat pembahasan Menghubungkan file
- Device Driver Khusus – perangkat keras
Sedangkan susunan hirarki dalam Sistem File UNIX/Linux adalah sebagai berikut:
- / - direktori root
- /bin – berisi file-file perintah dasar dalam bentuk binari
- /boot – berisi informasi yang dibutuhkan ketika mem-boot komputer
- /dev – berisi file-file device drivers
- /etc – berisi file-file tambahan yang rata-rata adalah untuk administrasi sistem
- /home – direktori untuk pengguna (user)
- /lib – berisi file-file library
- /sbin – berisi file-file untuk superuser atau root dan file binari untuk startup sistem
- /tmp – berisi file-file sementara/temporer
- /usr – berisi file dan direktori untuk perintah tambahan baik dalam bentuk binari ataupun script
- /var – berisi file-file variabel yang mendefinisikan sistem
Masing-masing distribusi mempunyai sedikit perbedaan terutama dibagian direktori mounting (lihat daftar istilah) seperti:
- RedHat:
- Floppy Disk dan CD Drive diletakkan di direktori - /mnt/floppy dan /mnt/cdrom
- Disk Drive diletakkan di direktori yang ditentukan sendiri oleh sistem administrator
- Slackware:
- Floppy Disk dan CD Drive diletakkan di direktori /floppy dan /cdrom
- Disk Drive sama seperti di RedHat
Tetapi untuk urusan direktori mounting sebenarnya tergantung pada sang sistem administrator sendiri hendak meletakkannya dimana sehingga perbedaan ini sebenarnya bukanlah masalah yang besar.
Prompt
Apabila kita login sebagai root maka prompt yang muncul adalah lambang # (contoh: namamesin:namadirektori#) sedangkan apabila kita login sebagai pengguna biasa maka yang muncul adalah lambang $ (contoh: namamesin:namadirektori$).
Melihat isi direktori dan navigasi direktori
Gunakan perintah ls dan tampilan standarnya adalah berurut berdasarkan abjad.
Beberapa kode tambahan untuk perintah ls antara lain (sintaks: ls –kode1kode2kode3 – tanpa spasi):
- -a – melihat semua file termasuk yang disembunyikan
- -A – melihat semua file kecuali direktori itu sendiri dan diatasnya (file . dan ..)
- -c – diurutkan berdasarkan waktu (yang paling lama diatas)
- -d – hanya melihat direktori
- -l – melihat dalam format panjang termasuk perijinan file dan detail lainnya.
- -r – diurutkan berbalik abjad
- -t – diurutkan berdasarkan waktu (yang paling baru diatas)
Apabila kita menggunakan perintah ls –l maka dari kanan ke kiri adalah tautan (dibahas di Tautan), nama file, tanggal dan waktu modifikasi, besar file (dalam bytes), nama grup dan pemilik (dibahas di Perijinan) dan deretan huruf dan garis adalah perijinan file (dibahas di Perijinan).
Untuk navigasi antar direktori gunakan perintah cd dan seperti di DOS sintaks seperti cd .. berlaku untuk masuk ke direktori diatas direktori dimana kita berada.
Contoh 1:
cd /etc
ls –l
Direktori /etc berisi file-file untuk administrasi sistem. Apabila perintah ls –l menghasilkan daftar yang terlalu panjang maka gunakan Shift+PageUp untuk menggulung daftar keatas dan Shift+PageDown untuk menggulung daftar kebawah atau dapat dengan menggunakan perintah ls –l | more atau ls –l | less. Dalam direktori /etc ada file X11 yang disebelah kanannya terdapat tanda -> /var/X11R6/lib/ dan diujung kirinya ditandai dengan huruf l, ini menunjukkan bahwa file tersebut adalah file tautan sedangkan bila diujung kirinya terdapat tanda – maka ini adalah file biasa sedangkan huruf d menunjukkan direktori.
Contoh 2:
cd /bin
ls –l
Beberapa file disini diberi tanda * yang menunjukkan file tersebut adalah file binari.
Contoh 3:
cd ~ (menuju /home/namalogin direktori)
ls –a atau ls -al
Akan terlihat file-file yang diawali dengan tanda . yang menunjukkan bahwa file tersebut merupakan file tersembunyi dan biasanya merupakan file-file konfigurasi dan file hasil konfigurasi untuk pengguna seperti .bash_history.
Perijinan (Permission) dan perintah manipulasinya
Untuk alasan keamanan maka semua file di UNIX/Linux mempunyai perijinan file yang mengatur siapa yang berhak membuka/membaca, menulis/menghapus dan menjalankan file tersebut.
Saat menjalankan perintah ls –l maka perhatikan bagian paling kiri sepert::
Contoh 1: -rw–r--r-- namapemilik namagrup
Contoh 2: drwxrw-rw- namapemilik namagrup
Contoh 3: -rwxrwxrwx namapemilik namagrup
Deretan huruf tersebut adalah keterangan serta perijinan file. Paling ujung kiri adalah keterangan file ( - untuk file biasa, d untuk direktori dan l untuk tautan) sedangkan huruf r, w dan x mempunyai arti read (dapat dibaca), write (dapat ditulis/dihapus), e-x-ecute (dapat dijalankan) sedangkan tanda – menyatakan bahwa tidak dijinkan menjalankan operasi berdasarkan letak tanda – tersebut.
Tiga huruf paling kiri adalah untuk pemilik file tersebut, tiga huruf berikutnya adalah untuk grup dimana pemilik tersebut berada dan tiga huruf berikutnya adalah untuk semua pengguna. Pemilik file adalah pengguna yang membuat file tersebut.
Dalam melakukan proses manipulasi perijinan maka yang dapat melakukannya hanyalah pemilik file atau root sehingga apabila diperlukan ubahlah akses menjadi root terlebih dahulu. (baca Tutorial Awal)
Untuk memanipulasi perijinan gunakan perintah chmod. Ada dua cara menggunakan perintah ini yaitu cara numerik dan cara simbolik.
Cara numerik menggunakan tabel:
400 – pemilik berhak membaca
200 – pemilik berhak menulis
100 – pemilik berhak menjalankan
040 – grup berhak membaca
020 – grup berhak menulis
010 – grup berhak menjalankan
004 – semua pengguna berhak membaca
002 – semua pengguna berhak menulis
001 – semua pengguna berhak menjalankan
Untuk memberikan perijinan tertentu maka nilai numerik tersebut dijumlahkan sesuai dengan perijinan yang ingin diberikan pada file tersebut.
Contoh: chmod 664 namafile berarti perijinan yang diberikan bernilai 664 = 400+200+40+20+4 yang artinya pemilik berhak membaca dan menulis, grup pemilik berhak membaca dan menulis dan pengguna lain hanya berhak membaca.
Cara simbolik menggunakan tabel:
u – pemilik
g – grup
o – semua pengguna
a – semuanya (pemilik, grup dan pengguna lain)
r - membaca
w - menulis
x - menjalankan
t - sticky bit
Format penulisannya menggunakan tanda + dan – untuk memberikan perijinan tertentu.
Contoh: chmod ug+rw namafile berarti pemilik dan grupnya diberikan perijinan untuk membaca dan menulis file tersebut.
Kode –t digunakan untuk membuat direktori tidak dapat diakses selain oleh pemilik dan root tetapi file-file didalamnya tidak berubah perijinannya. Hal ini digunakan untuk keamanan karena perijinan direktori tanpa sticky bit akan mempengaruhi perijinan file-file didalamnya.
Untuk memanipulasi kepemilikan gunakan perintah chown (untuk mengganti pemilik) dan chgrp (untuk mengganti grup).
Manipulasi File
Perintah-perintah pada UNIX/Linux biasanya diletakkan di direktori /bin, /sbin, /usr/bin dan /usr/sbin dan dengan perintah ls maka akan dapat dilihat ada perintah apa saja yang berlaku di sistem UNIX/Linux tersebut.
Perintah-perintah paling dasar untuk memanipulasi file antara lain:
- cp – menduplikasi file (contoh: cp namafile /direktori/namafile)
- mv – memindahkan/mengganti nama file (contoh: mv namafile /direktori/namafile atau mv namafile namafilebaru)
- rm – menghapus file (contoh: rm namafile)
- rmdir – menghapus direktori dengan syarat direktori tersebut harus kosong (contoh: rmdir namadirektori)
- more – membaca file (contoh: more namafile) – gunakan hanya untuk file berformat ASCII
- cat – sama seperti more tetapi tidak berhenti apabila halamannya melebihi lebar tampilan layar
- pwd – melihat direktori dimana kita berada
Untuk sintaks lengkapnya gunakan perintah man namaperintah.
Menghubungkan File
Para pengguna Windows tentu mengenal kata shortcut, maka kata tautan (links) pada UNIX/Linux mengacu pada konsep yang sama. Tujuan dari tautan adalah untuk menghemat ruang harddisk dan memudahkan administrasi dalam mengubah konfigurasi (cukup satu file yang dikonfigurasi).
Tautan di UNIX/Linux mempunyai dua jenis yaitu hard links dan symbolic links. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah untuk menghapus file acuannya maka semua hard links harus dihapus terlebih dahulu sedangkan symbolic links dapat dibiarkan tetap ada sementara file acuannya dihapus (hal ini tentunya menyebabkan broken links atau tautan terputus).
Perintah untuk membuat tautan adalah ln dan untuk sintaks tambahan mengacu ke man ln.
Contoh 1, membuat hard links:
ln namafile /direktori/namalink
Contoh 2, membuat symbolic links:
ln –s namafile /direktori/namalink
Wildcards
UNIX/Linux mempunyai tiga jenis wildcards yaitu ? untuk mengganti satu karakter (contoh: na??fil? bisa berarti namafile, nanafile dan seterusnya), * untuk mengganti karakter berapapun jumlahnya (contoh: nama* bisa berarti namafile, namafileiniadalah, namafileiniadalahnamafilelainnya dan seterusnya) dan [ ] untuk mencari/menggantikan karakter didalam tanda tersebut.
Proses
Perintah UNIX/Linux dapat dimasukkan secara bersamaan dan dapat diletakkan sebagai latar belakang maupun latar depan (background dan foreground). Untuk menjalankan perintah sebagai latar belakang gunakan tanda & dibelakang perintah tersebut.
Contoh: namamesin:namadirektori$gcc namafile –o namafilehasil & akan membuat perintah gcc berjalan di latar belakang dan menampilkan namamesin:namadirektori$ lagi untuk diberikan perintah selanjutnya.
Permintaan untuk menjalankan beberapa perintah tersebut disebut dengan proses. Proses dimulai dari mulai boot yang dilakukan oleh sistem dengan perintah init sampai perintah-perintah yang dijalankan selama menggunakan komputer. Untuk mengetahui proses apa yang sedang berjalan gunakan perintah ps atau top untuk menunjukkan proses yang terbaru dan proses yang menghabiskan resource terbanyak.
Ketika menjalankan perintah ps atau top maka akan terlihat kata PID yang berarti Process ID. Ini adalah nomor urut proses tersebut dari mulai boot. PID sangat berguna apabila kita ingin mematikan proses tersebut (apabila proses tersebut ingin dibatalkan atau berjalan dengan tidak semestinya). Untuk mem’bunuh’ proses gunakan perintah kill PID dan apabila proses tersebut masih tetap berjalan gunakan perintah killall PID. Apabila masih gagal coba dicek dahulu apakah proses itu milik orang lain atau apabila mempunyai akses root loginlah sebagai root (baca Tutorial Awal) sebelum melakukan perintah kill.
Daftar perintah dalam Tutorial – Konsep dan Perintah Dasar UNIX
ls, cd, cp, mv, rm, rmdir, more, cat, pwd, man, chmod, chown, chgrp, ls, ps, top, kill, killall