Caranya sangat mudah dan persiapannya juga tidak rumit. Anda hanya perlu sebuah sistem linux yang sudah berjalan dengan baik dan menggunakan bootloader grub, serta sebuah USB flashdisk. Boot-up linux anda, dan colokkan USB-flash. Segera cari tahu dikenali sebagai file apakah USB-flash anda. Dalam kasus saya, USB dikenali sebagai /dev/sdc dan partisi pertama dikenali sebagai /dev/sdc1 (partisi ini yang saya jadikan root bootloader). Berikut sebagian output dari perintah dmesg:
usb 2-8: new high speed USB device using ehci_hcd and address 3
usb 2-8: configuration #1 chosen from 1 choice
Initializing USB Mass Storage driver...
scsi4 : SCSI emulation for USB Mass Storage devices
usbcore: registered new interface driver usb-storage
USB Mass Storage support registered.
usb-storage: device found at 3
usb-storage: waiting for device to settle before scanning
usb-storage: device scan complete
scsi 4:0:0:0: Direct-Access USB Flash Memory 1.00 PQ: 0 ANSI: 0 CCS
SCSI device sdc: 246272 512-byte hdwr sectors (126 MB)
sdc: Write Protect is off
sdc: Mode Sense: 23 00 00 00
sdc: assuming drive cache: write through
SCSI device sdc: 246272 512-byte hdwr sectors (126 MB)
sdc: Write Protect is off
sdc: Mode Sense: 23 00 00 00
sdc: assuming drive cache: write through
sdc: sdc1
sd 4:0:0:0: Attached scsi removable disk sdc
Mountlah partisi yang akan dijadikan root bootloader ke direktori yang sebelumnya telah dibuat. Filesystem FAT32 yang biasa digunakan pada USB tidak perlu diubah.
# mkdir /mnt/reskyu && mount /dev/sdc1 /mnt/reskyu
Setelah berhasil dimount, buatlah direktori bernama boot/ di dalam partisi tadi. Lalu salin seluruh file yang ada di /boot/grub/ sistem linux anda ke direktori yang baru dibuat.
# mkdir /mnt/reskyu/boot && cp -av /boot/grub /mnt/reskyu/boot
Sekarang buatlah file boot/grub/menu.lst, yang berfungsi sebagai konfigurasi tampilan menu GRUB, di dalam partisi USB. Dalam kasus saya file tersebut adalah /mnt/reskyu/boot/grub/menu.lst. Hapus saja file tersebut jika sebelumnya telah ada. Buatlah supaya file itu berisi seperti di bawah ini:
color light-green/black blink-light-blue/black
title ===Edit salahsatu untuk boot sistem kau===
title Boot Linuk (edit dulu)
root (hdX,X)
kernel /boot/vmlinuz root=/dev/sdXY vga=788 panic=15 selinux=0 ro
initrd /boot/initrd.img
title Boot Window (edit dulu)
rootnoverify (hd0,0)
chainloader +1
Setelah file tersebut di-save, saatnya kita install GRUB ke USB. Telah disebutkan di atas, USB saya dikenali sebagai sdc (bukan sdc1) yang menurut BIOS merupakan harddrive ke-3. Maka proses instalasi GRUB adalah seperti ini:
# grub
GNU GRUB version 0.97 (640K lower / 3072K upper memory)
[ Minimal BASH-like line editing is supported. For the first word, TAB
lists possible command completions. Anywhere else TAB lists the possible
completions of a device/filename. ]
grub> root (hd2,0)
Filesystem type is fat, partition type 0x6
grub> setup (hd2)
Checking if "/boot/grub/stage1" exists... yes
Checking if "/boot/grub/stage2" exists... yes
Checking if "/boot/grub/fat_stage1_5" exists... yes
Running "embed /boot/grub/fat_stage1_5 (hd2)"... 15 sectors are embedded.
succeeded
Running "install /boot/grub/stage1 (hd2) (hd2)1+15 p (hd2,0)/boot/grub/stage2 /boot/grub/menu.lst"... succeeded
Done.
grub> quit
Dan selesailah sudah pembuatan "USB-flash boot" anda. Silahkan di-unmount lalu cabut. Anda tinggal mencolokkan USB sebelum PC dinyalakan, dan pastikan bahwa device USB itulah yang pertama dibaca oleh PC saat booting.
Perlu diperhatikan, bahwa jika anda hanya memilih boot-list yang ada lalu menekan enter dipastikan proses booting akan gagal. Anda harus mengedit dulu perintah2 pada boot-stanza yang akan anda gunakan. Yang perlu diedit biasanya adalah device pada baris yang diawali dengan kata "root", dan beberapa parameter pada baris yang diawali dengan kata "kernel". Serta pastikan kernel dan initrd-image yang akan di-boot memang telah ada di sistem anda. Untuk boot-stanza windows, biasanya tidak perlu ada pengeditan. Menu di atas sudah bisa memboot windows pada sebagian besar PC.
0 komentar:
Posting Komentar